berapa lama penderita lupus bisa bertahan hidup

Lupus adalah penyakit autoimun kronis yang tidak bisa sembuh di mana sistem kekebalan tubuh akan menyerang organ sehat.

Akibatnya, kulit, persendian, ginjal, jantung, paru-paru, otak, dan sel darah akan mengalami peradangan. Lantas, kira-kira berapa lama penderita lupus bisa bertahan hidup?

Nah, kamu bisa mencari tahu jawabannya di penjelasan berikut ini!

Mengapa lupus berbahaya?

Lupus dapat menjadi berbahaya karena dampaknya yang melibatkan organ internal dan sistem tubuh yang penting. 

Contohnya, lupus dapat merusak organ vital kita, seperti ginjal, jantung, paru-paru, otak, dan sistem saraf.

Jika lupus tidak diobati dengan baik, kerusakan organ ini dapat menyebabkan gangguan fungsi organ serius dan mengancam keselamatan jiwa.

Selain itu, penyakit lupus juga meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung koroner, serangan jantung, dan stroke

Soalnya, peradangan yang terjadi dalam lupus dapat merusak pembuluh darah dan menyebabkan bertambahnya plak, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung.

Tak hanya itu, lupus juga dapat memengaruhi produksi sel darah, termasuk sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Hal ini dapat menyebabkan anemia, peningkatan risiko infeksi, dan masalah perdarahan.

Meskipun dikatakan aman, wanita yang hamil dengan lupus memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi selama kehamilan, seperti kelumpuhan, pertumbuhan janin terhambat, preeklampsia, dan kelahiran prematur.

Gejala Penyakit Lupus Pada Wanita, Cek Di Sini!

Berapa lama penderita lupus bisa bertahan hidup?

Memang benar bahwa ilmu kedokteran belum mengembangkan metode untuk menyembuhkan penyakit lupus, dan beberapa orang bisa meninggal karena penyakit itu. Dulunya, penderita lupus bisa bertahan hidup hingga empat tahun.

Namun, berkat kecanggihan teknologi di masa kini, penderita lupus bisa hidup sampai 10 tahun ke depan. Bahkan, ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa seorang penderita lupus bisa hidup sampai 40 tahun.

Faktor yang memengaruhi harapan hidup penderita lupus

Batasan waktu untuk bertahan hidup bagi penderita lupus juga bergantung pada kondisi yang dialami. 

Soalnya, ada beberapa faktor yang memengaruhi harapan hidup penderita lupus. Ini dia beberapa jenis penyakit tambahan yang bisa memperpendek umur seorang penderita lupus.

  • Infeksi
  • Gagal ginjal
  • Penyakit kardiovaskular (serangan jantung dan stroke)

Berapa Lama Masa Infeksi HIV? Inilah Fakta yang Perlu Kamu Tahu!

Hidup dengan lupus

Karena penyakit satu ini tidak bisa diobati sepenuhnya, tentu kamu harus memulai berdamai dengan diri sendiri dan coba hidup beriringan dengan penyakit lupus. Caranya, kamu hanya perlu memastikan kualitas hidupnya tetap maksimal. 

Selain mengonsumsi obat-obatan, ada beberapa langkah yang bisa kamu ambil untuk coba hidup berdampingan dengan penyakit lupus, seperti berikut ini.

  • Olahraga teratur untuk mengurangi kekakuan otot, mencegah osteoporosis, mengurangi stres, dan melindungi jantung.
  • Berhenti merokok agar bisa mencegah infeksi, serangan jantung, mengurangi risiko pneumonia, bronkitis, dan penyakit arteri koroner.
  • Beristirahat supaya mengurangi rasa lelah, risiko kambuh, dan mengurangi kepekaan terhadap rasa sakit.
  • Menghindari paparan langsung sinar matahari dan lampu neon untuk melindungi diri terhadap sensitivitas sinar UV.
  • Rutin konsumsi vitamin D buat mencegah osteoporosis dari paparan sinar matahari yang berkurang.
  • Mencuci tangan secara teratur agar mampu mencegah infeksi jika kamu sangat rentan.
  • Mandi air panas untuk mengurangi stres atau melakukan akupuntur, tai chi, yoga, dan chiropractic.
  • Mengelola kesehatan mental dengan cara mencari saran dari pakar kesehatan mental untuk mengatasi depresi akibat penyakit lupus.

Nah, itu dia beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentan penyakit lupus dan harapan hidupnya di masa mendatang.

Intinya, kamu tetap perlu menerapkan gaya hidup sehat, seperti mulai rutin olahraga secara teratur untuk mengurangi risiko terkena penyakit satu ini.


Penulis: Nabila Ramadhani

Share artikel ini
Reference