apa itu body shaming

apa itu body shaming

Pernah menerima komentar terkait penampilan fisik? Atau justru kamu secara tidak sadar mengomentari penampilan seseorang? Ya, itu adalah salah satu bentuk body shaming yang selalu ramai diperbincangkan.

Body shaming bisa terjadi pada pria maupun wanita dari berbagai usia, termasuk anak-anak. Dampak body shaming sangatlah merugikan hingga bisa memicu orang melakukan tindakan bunuh diri dan berakhir pada kematian. Tapi, apa itu body shaming dan bagaimana bentuknya?

Body shaming

Body shaming adalah perilaku menjelekkan, mengomentari, atau bahkan mempermalukan penampilan fisik orang lain. Meskipun terkadang body shaming dilakukan untuk mencairkan suasana, sebagai lelucon, atau hanya iseng, body shaming dikategorikan sebagai bentuk intimidasi atau bullying.

Dalam kasus yang lebih serius, body shaming dilakukan secara sengaja untuk menghina seseorang. Akibatnya, perilaku atau tindakan ini memengaruhi kesehatan mental dan mengakibatkan trauma emosional pada korban yang diintimidasi.

Pelaku body shaming mungkin akan mengintimidasi korban dalam bentuk fisik, entah itu ukuran maupun bentuk tubuh. Padahal, body shaming tidak hanya berupa ukuran dan bentuk tubuh loh. Di bawah ini adalah berbagai bentuk body shaming.

Bentuk body shaming

Dapat terjadi secara langsung atau tidak langsung (melalui media sosial), body shaming bisa muncul dalam berbagai situasi termasuk hubungan percintaan, lingkungan keluarga, serta lingkar pertemanan. Biasanya, bentuk body shaming yang paling umum adalah ukuran tubuh.

Namun, bentuk body shaming tidak hanya sekedar ukuran tubuh melainkan juga usia, rambut, pakaian, makanan, atau bahkan tingkat daya tarik seseorang. Berikut adalah bentuk-bentuk body shaming:

  • Body hair shaming, mengkritik rambut tubuh di lengan, kaki, daerah pribadi, maupun ketiak
  • Skinny-shaming, mengomentari berat badan tubuh yang terlalu kurus
  • Lookism, mendiskriminasi orang lain karena dianggap tidak menarik secara fisik atau penampilan
  • Food-shaming, mengomentari ukuran tubuh (terlalu gemuk) yang dikaitkan dengan makanan
  • Ageism, mempermalukan usia terutama pada orang yang lebih tua
  • Texture shaming, mengkritik tekstur rambut seperti lurus, berkilau, ikal, kusut, atau rambut yang menipis

Selain beberapa bentuk body shaming di atas, mempermalukan tinggi badan, warna rambut, gaya atau mode pakaian, serta mengkritik fitur tubuh juga dikategorikan sebagai bentuk body shaming.

Lalu, bagaimana cara mengetahui apakah kamu melakukan atau justru korban dari body shaming? Di bawah ini adalah penjelasannya.

Ciri-ciri body shaming

Terkadang, body shaming bisa terjadi secara tidak sengaja atau bahkan tanpa sepengetahuan kamu. Meskipun begitu, tetap saja mereka yang dipermalukan tentu merasa tidak nyaman.

Ada beberapa ciri-ciri body shaming yang perlu kamu perhatikan yakni:

  • Kebiasaan mengomentari, mengkritik, atau membandingkan fisik orang lain
  • Membahas atau menjelekkan tubuh seseorang sebagai lelucon di depan banyak orang
  • Menilai orang berdasarkan penampilan atau cara berpakaian
  • Menghakimi keputusan orang lain terkait pilihan yang diambil untuk tubuhnya (seperti menindik ataupun memiliki tato)
  • Menganggap normal perilaku mengejek atau mengomentari penampilan fisik

Ketika kamu menganggap body shaming adalah hal yang normal maka secara tidak langsung kamu telah melakukan body shaming loh. Terlebih lagi jika kamu malah ikut menimpali atau bergabung dengan teman kamu yang gemar mengkritik fisik seseorang.

Lalu, apa sih dampak body shaming sehingga perilaku ini dinilai buruk? Coba simak penjelasan penting yang tidak boleh kamu lewatkan berikut.

Dampak body shaming

Beberapa diantara kamu mungkin merasa body shaming adalah salah satu bentuk lelucon yang dapat diterima oleh semua orang. Padahal, body shaming bisa memberikan dampak yang berbahaya bagi korban.

Bukan hanya melukai perasaan, body shaming ternyata bisa memengaruhi kesehatan mental hingga meningkatkan risiko bunuh diri. Berikut adalah sejumlah dampak body shaming yang tidak boleh kamu biarkan begitu saja:

  • Menurunkan tingkat kepercayaan diri
  • Menimbulkan gangguan mental terutama depresi
  • Memicu gangguan makan seperti bulimia atau binge-eating
  • Meningkatkan risiko obesitas
  • Memicu tingkat stres yang lebih tinggi
  • Menimbulkan kecemasan yang berlebihan
  • Memicu diet ekstrem yang membahayakan tubuh
  • Meningkatkan risiko bunuh diri

Body shaming akan menyebabkan seseorang merasa tidak puas dengan tubuh mereka, atau dengan kata lain membenci tubuh mereka sendiri. Terakhir, dampak body shaming yang tidak kalah penting adalah gangguan body dysmorphic disorder.

Ketika hal ini terjadi maka sebaiknya baik pelaku maupun korban sama-sama menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Yuk, coba ikuti tips-tips di bawah ini supaya kamu semakin percaya diri dan bisa menyayangi tubuh kamu.

Tips lebih percaya diri dari body shaming

Tidak ada manusia yang sempurna adalah salah satu tips supaya kamu lebih percaya diri. Artinya, jika kamu mendengar orang mengkritik fisik kamu maka ingatlah bahwa setiap manusia adalah unik termasuk bentuk dan ukuran tubuh.

Tapi, tentu saja masih ada hal lain yang bisa membantu kamu supaya makin percaya diri. Di bawah ini adalah tips lebih percaya diri dari body shaming:

  • Berhenti mempedulikan atau memikirkan komentar orang lain
  • Menerima, mencintai, dan mensyukuri keunikan pada diri kamu
  • Bersama-sama membela dan menyuarakan dukungan untuk orang lain yang mengalami body shaming
  • Carilah dukungan dari keluarga, teman, maupun perkumpulan
  • Berbagi rasa dan pengalaman dengan mentor dan profesional kesehatan terdekat
  • Fokuslah pada tubuh yang kamu suka atau kagumi

Selain tips di atas, cobalah untuk mengubah cara kamu berbicara tentang tubuh kamu sendiri. Artinya, berbicaralah secara positif tentang tubuh yang kamu miliki. Hargai dan cintailah diri kamu sendiri.

Share artikel ini
Reference