Salbutamol Obat Apa, Bisa untuk Bronkitis?

Salbutamol (albuterol) adalah obat yang digunakan untuk merilekskan dan membuka saluran pernapasan. Obat ini juga dapat digunakan untuk meredakan mengi, batuk, sesak dada dan sesak napas pada penderita asma dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), termasuk bronkitis kronis dan emfisema.

Salbutamol obat apa?

Salbutamol termasuk dalam kelas obat yang disebut bronkodilator, dan lebih khusus lagi, agonis β2-adrenergik. Obat ini digunakan untuk mengobati dan mencegah bronkospasme yang berhubungan dengan asma, bronkitis kronis, dan gangguan pernapasan lainnya.

Salbutamol inhalasi juga digunakan untuk mencegah serangan asma yang disebabkan oleh olahraga. Inhalasi ini bekerja dengan mengendurkan otot-otot di dinding saluran udara kecil di paru-paru. Ini membantu membuka saluran udara dan membuat pernapasan lebih mudah.

Obat ini mungkin tersedia dengan berbagai nama merek dan/atau dalam beberapa bentuk berbeda. Yang terpenting, konsultasi kepada dokter untuk konsumsi obat yang mirip.

Manfaat salbutamol

Berikut adalah beberapa manfaat Salbutamol.

• meredakan gejala asma atau bronkospasme
• meredakan gejala seperti sesak dada, mengi, sesak napas dan batuk pada beberapa penyakit dada lainnya juga, seperti COPD.
• mencegah gejala asma yang terjadi saat berolahraga atau terpapar alergen, seperti bulu kucing atau anjing, serbuk sari atau debu rumah.
• pengelolaan persalinan prematur tanpa komplikasi antara 22 dan 37 minggu kehamilan (berupa suntikan salbutamol).

Dosis obat

Banyak hal yang dapat mempengaruhi dosis obat yang dibutuhkan seseorang, seperti berat badan, kondisi medis lainnya, dan obat lainnya.

Jika dokter merekomendasikan dosis yang berbeda dari yang tercantum di sini, jangan ubah cara menggunakan obat tanpa berkonsultasi dengan dokter, ya.

Berikut adalah dosis (umum).

Inhaler aerosol

Dosis biasa untuk meredakan gejala asma adalah 1 hingga 2 inhalasi (juga disebut “tiupan”) untuk orang berusia 12 tahun ke atas, dan 1 tiupan untuk anak usia 6 hingga 11 tahun. Lebih banyak tiupan mungkin diperlukan untuk meredakan gejala selama serangan yang lebih parah.

Dosis biasa untuk pengobatan asma jangka panjang adalah 1 sampai 2 tiupan (atau 1 tiupan pada anak usia 4 tahun ke atas) 4 kali sehari. Dosis harian maksimum adalah 8 isapan untuk orang dewasa dan 4 isapan untuk anak-anak.

Untuk mencegah asma akibat olahraga, dosis biasanya adalah 2 isapan sebelum berolahraga untuk orang dewasa dan 1 isapan sebelum berolahraga untuk anak-anak.

Solusi nebulizer

Untuk orang berusia di atas 12 tahun, dosis biasa adalah 2,5 mg hingga 5,0 mg hingga 4 kali sehari. Untuk anak usia 5 sampai 12 tahun, dosis biasa adalah 2,5 mg sampai 4 kali sehari.

Jangan berikan obat ini kepada orang lain, meskipun mereka memiliki gejala yang sama denganmu. Bisa berbahaya bagi orang untuk menggunakan obat ini jika dokter mereka tidak meresepkannya.

Tips mengatasi bronkitis secara natural

Beberapa orang menganggap pengobatan rumahan dan perubahan gaya hidup berikut bermanfaat untuk mengatasi bronkitis:

Istirahat yang cukup

Salah satu gejala utama bronkitis adalah kelelahan. Infeksi dan batuk terus-menerus yang menyertainya dapat menyebabkan kelelahan yang luar biasa. Penelitian telah menunjukkan bahwa tidur dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu pemulihan dari infeksi.

Tidur akan membantu tubuh memperbaiki kerusakan jaringan dan menghasilkan jaringan baru, melepaskan hormon-hormon penting, dan memperbaharui energi. Untuk membantu tidur, gunakan lebih banyak bantal untuk mengangkat kepala. Posisi tidur ini dapat membantu menenangkan pernapasan dan membersihkan lendir dari dada.

National Heart, Lung, and Blood Institute merekomendasikan agar orang dewasa membutuhkan 7-8 jam tidur per hari dan anak-anak sekitar 10-12 jam per hari. Tidur yang cukup akan membantu melawan infeksi dan membantu pemulihan dari bronkitis.

Minum cukup cairan

Bronkitis adalah infeksi saluran pernapasan bagian bawah pada saluran udara dan paru-paru. Dokter sering menyarankan orang dengan infeksi pernapasan untuk meningkatkan asupan cairan mereka meskipun penelitian belum membuktikan atau menyangkal anjuran menambah cairan untuk infeksi saluran pernapasan, seperti bronkitis..

Orang dengan bronkitis dapat mengalami dehidrasi karena peningkatan kehilangan cairan akibat demam, napas cepat, pilek, muntah, dan diare. Dehidrasi dapat menyebabkan pusing, kebingungan, sakit kepala, dan lebih banyak ketidaknyamanan di mulut dan tenggorokan.

Dengan mengonsumsi cukup cairan, hampir semua kondisi tersebut dapat diatasi. Kamu dapat mengonsumsi cairan berupa air, jus, teh herbal, sup, dan air dalam makanan.

Menggunakan pelembap udara (humidifier)

Kelembaban rendah dan suhu dingin telah dikaitkan dengan peningkatan infeksi saluran pernapasan. Kelembapan yang rendah juga dapat mengiritasi saluran hidung dan tenggorokan, serta menyebabkan mata gatal dan kulit kering.

Menghirup udara panas dan lembab dapat membantu melonggarkan lendir dan mendorongnya keluar. Berbagai humidifier tersedia untuk dibeli secara online.

Jika tak memiliki barang yang satu ini, kamu dapat merebus air selama 5 menit setiap jam. Kamu juga dapat menambahkan beberapa tetes minyak esensial peppermint atau eucalyptus untuk meredakan gejala. Menempatkan handuk di atas kepala juga membantu menjaga kelembapan.

Berhenti merokok

Merokok adalah penyebab utama bronkitis kronis. Berhenti merokok dan menghindari asap rokok dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang. Merokok merusak saluran bronkial dan merusak pertahanan tubuh terhadap infeksi. 

Kamu juga harus menjauhi iritasi lain yang dapat memicu bronkitis, seperti debu, bahan kimia dalam produk rumah tangga, dan polusi udara. Filter dalam sistem pendingin udara dan pemanas harus diganti seperti yang direkomendasikan oleh produsen.

Mengikuti diet sehat

Untuk meringankan gejala bronkitis dan mengelola kondisinya, National Heart, Lung, and Blood Institute merekomendasikan perubahan gaya hidup yang mencakup mengikuti diet sehat.

Diet sehat terdiri dari buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian serta daging tanpa lemak, unggas, ikan, kacang-kacangan, telur, dan kacang-kacangan. Diet juga termasuk produk susu bebas lemak atau rendah lemak dan membatasi lemak jenuh dan trans, kolesterol, garam, dan gula tambahan.

Makan makanan yang sehat membuat sistem kekebalan tubuh seseorang bekerja. Sebaliknya, tidak makan makanan seimbang dapat menyebabkan fungsi kekebalan tubuh seseorang terganggu. Kerusakan ini disebabkan oleh asupan energi dan makronutrien yang tidak mencukupi, serta kekurangan mikronutrien tertentu.

—

Penulis: Rahmadina Firdaus