Pernah bertemu dengan seseorang yang terlalu suka mencari perhatian dan harus disukai oleh orang lain? Bisa jadi orang tersebut mengalami gangguan kepribadian narsistik. Tentunya hal itu cukup menyebalkan, bukan?

Namun, apa sih gangguan kepribadian narsistik itu? Kira-kira apa yang menyebabkan seseorang bisa memiliki gangguan kepribadian tersebut? Yuk, cari tahu lebih dalam tentang gangguan kepribadian narsistik!

Apa itu Gangguan Kepribadian Narsistik?

Gangguan kepribadian narsistik adalah perasaan seolah dirinya lebih penting dari orang lain, keinginan yang berlebihan untuk diperhatikan dan disukai, serta kurangnya empati terhadap orang lain. 

Gangguan kepribadian ini menyebabkan masalah di banyak bidang kehidupan, termasuk hubungan dengan orang lain, sekolah, pekerjaan, bahkan masalah keuangan. Orang-orang dalam keadaan ini merasa frustasi dan kecewa ketika mereka tidak mendapatkan perhatian dan pujian khusus  yang layak mereka dapatkan.

Baca juga: Suka Cari Perhatian? Mungkin Ciri Kepribadian Histrionik

Gejala Kepribadian Narsistik yang Perlu Diketahui

gejala gangguan kepribadian narsistik

Beberapa gejala gangguan kepribadian ini bisa dilihat dari beberapa tanda, di antaranya:

  • Kurang memiliki rasa empati terhadap sesama
  • Tidak terima dengan kritikan atau saran dari orang lain
  • Merasa orang lain sangat membutuhkanmu
  • Percaya diri bahwa orang lain iri terhadapmu
  • Merasa dirinya istimewa
  • Melebih-lebihkan prestasi yang dimilikinya

Penyebab gangguan kepribadian narsistik

Penyebab pasti gangguan kepribadian narsistik memang belum diketahui. Namun, kondisi ini diyakini terkait dengan beberapa penyebab berikut: 

  • Lingkungan, termasuk orang tua dan teman-teman yang suka mengejeknya dari hal-hal kecil atau sepele.
  • Kurang kasih sayang di masa kecil.
  • Terlalu dimanja dan terlalu banyak pujian.
  • Pola asuh orang tua yang kurang tepat

Gangguan kepribadian ini pun ternyata lebih sering terjadi pada pria dibanding wanita. Kondisi ini juga cenderung terjadi pada masa remaja atau dewasa awal. 

Faktor risiko gangguan kepribadian narsistik

Setiap orang memiliki kemungkinan mengalami gangguan kepribadian ini. Namun, secara umum, gangguan kepribadian ini mudah ditemukan pada masa dewasa awal maupun remaja. Ada beberapa faktor yang dikatakan meningkatkan risiko mengembangkan gangguan kepribadian ini, yaitu:

  • Faktor genetik: riwayat keluarga dengan gangguan kepribadian ini.
  • Faktor lingkungan: pola asuh yang terlalu manja, orang tua dan lingkungan yang terlalu menuntut, atau justru anak yang kurang kasih sayang, bahkan pengalaman masa kecil seperti penyiksaan yang menyebabkan trauma.
  • Faktor neurobiologis, hubungan antara otak dan pikiran serta pola perilaku

Pengobatan gangguan kepribadian narsistik

Seseorang dengan gangguan kepribadian narsistik rentan terhadap efek obat-obatan, minum terlalu banyak alkohol, dan memiliki masalah dalam hubungan dengan orang-orang di sekitarnya. Hal tersebut tentunya akan mempengaruhi kualitas hidup dan kesehatan fisik penderitanya, sehingga pengobatan oleh dokter sangat diperlukan agar kondisi tersebut tidak berlangsung lama.

Berikut adalah beberapa cara untuk mengobati gangguan kepribadian ini:

1. Psikoterapi

Tidak ada pengobatan khusus untuk menyembuhkan gangguan kepribadian ini. Namun, psikoterapi diyakini dapat membantu orang dengan gangguan kepribadian ini menjadi lebih baik. Tujuan pengobatan ini adalah untuk mengembalikan kepercayaan diri pasien sehingga mereka menjadi lebih realistis tentang ekspektasi mereka terhadap kehidupan orang lain.

2. Konsumsi obat-obatan

Meskipun tidak ada obat khusus untuk mengobati gangguan kepribadian narsistik, dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan tertentu. Misalnya, obat antidepresan dan anti kecemasan untuk mengobati depresi dan kecemasan jika pasien didiagnosis mengidap gangguan kepribadian ini.

3. Terapi keluarga

Khusus untuk anak yang mengidapnya, para ahli menyarankan orang tua untuk tidak terlalu memuji anaknya secara berlebihan. Sementara untuk orang tua yang kurang perhatian kepada anak, para ahli menyarankan agar mereka memberi kasih sayang dan menghabiskan waktu lebih banyak dengan anak.

Baca juga: 8 Manfaat Konseling Keluarga yang Perlu Diketahui

Pencegahan gangguan kepribadian narsistik

Tidak ada tindakan pencegahan khusus yang bisa dilakukan untuk mencegah gejala narsisme muncul. Ini karena penyebab utamanya sendiri masih belum diketahui. Terapi yang dilakukan bersama  keluarga juga dapat membantu keluarga  mempelajari cara berkomunikasi yang sehat, mengurangi stres emosional, dan menjaga keharmonisan antar anggota keluarga.  Orang dengan gangguan kepribadian ini sering tidak menyadari bahwa mereka mungkin memiliki masalah. 

Oleh karena itu, di masyarakat, orang ini umumnya akan tampak lebih kuat, selalu bangga pada dirinya sendiri dan akan menjatuhkan orang lain tanpa merasa bersalah, karena menurut mereka, itu adalah hal yang benar untuk dilakukan. Jika Anda memiliki gejala atau mengenal seseorang di sekitar Anda yang memiliki gejala narsisme yang parah, Anda harus mencari bantuan profesional.

Share artikel ini
Reference