Rebound Relationship, Sering Bikin Baper Dan Jadi Pelarian
Apakah kamu pernah mengalami putus cinta namun ingin segera melupakan mantan kekasih dengan cara menjalin cinta dengan orang lain? Hati-hati ini bisa menjadi tanda rebound relationship, loh.
Kamu mungkin belum sepenuhnya dapat melupakan mantan kekasih namun sudah menjalin hubungan asmara baru. Hm, kira-kira apa risikonya? Yuk, simak ulasannya.
Rebound relationship
Rebound relationship adalah hubungan seseorang yang baru saja putus cinta menjalin hubungan asmara dengan orang lain, saat ia belum sepenuhnya move on dari perpisahan tersebut.
Jarak hubungan asmara yang baru terjalin cukup cepat setelah masa putus. Beberapa orang mungkin sengaja mencari orang lain untuk menjadi tambatan hatinya, sementara beberapa orang lainnya mungkin secara tidak sadar melakukan hubungan asmara disaat perasaan dengan mantan kekasih belum sempurna hilang.
Ada banyak alasan mengapa seseorang melakukan hubungan ini. Tidak semua orang memiliki alasan yang sama. Namun, umumnya alasan seseorang melakukan hubungan ini karena emosi negatif yang belum bisa mereka tangani sepenuhnya seperti kesedihan, sakit hati, rasa bersalah, marah, dan perasaan lain yang terkait dengan perpisahan tersebut.
Dalam beberapa kasus beberapa orang mungkin tidak sadar sedang menjalin hubungan dengan perasaan yang belum hilang dari hubungan sebelumnya. Sedangkan, beberapa orang mungkin menjalin hubungan ini dengan alasan sepele seperti mencoba membuat mantan kekasih merasa cemburu. Namun, umumnya, hubungan tersebut terjalin bukan karena dasar cinta tapi bentuk pelampiasan saja.
Tanda-tanda seseorang rebound relationship
Kamu mungkin tidak sadar bahwa kamu telah menciptakan rebound relationship atau kamu justru terjebak dalam hubungan ini bersama kekasih yang ternyata belum melupakan perasaannya pada sang mantan. Berikut beberapa tanda hubungan rebound yang perlu kamu ketahui:
- Kamu memiliki perasaan atau sadar bahwa kamu tidak benar-benar menyukai orang yang sedang dekat atau telah menjalin hubungan asmara dengan kamu. Tapi, kamu hanya menggunakan dia untuk mengisi waktu atau mengalihkan rasa sakit yang sedang kamu alami dari putus cinta.
- Salah satu alasan utama kamu menjalin hubungan dengan orang baru adalah alasan seksual, dimana kamu menggunakan hubungan tersebut sebagai cara untuk menghindari rasa atau emosi putus cinta yang membuat kamu tidak nyaman.
- Ketika kamu jujur pada diri sendiri, kamu tahu bahwa ketertarikan yang kamu rasakan pada orang baru ternyata berasal dari rasa takut akan kesendirian, bukan karena ketertarikan yang tulus pada esensi orang tersebut.
- Anda kerap merasa bimbang antara ingin menghabiskan waktu bersama orang tersebut atau ingin segera melupakan mantan secepat mungkin. Ketakutan ini bisa menjadi indikasi bahwa kamu belum sepenuhnya melupakan mantan kamu.
- Kerap membicarakan mantan pacar atau justru tidak mau membicarakannya sama sekali.
- Ingin memamerkan pasangan kepada orang lain atau bahkan ingin mantannya mengetahui tentang pasangan baru ini.
Dampak merugikan rebound relationship bagi diri sendiri dan pasangan
Semua orang tidak harus 100 persen sembuh dari hubungan yang telah berakhir untuk memulai hubungan yang baru. Namun, seseorang yang belum melupakan mantannya mungkin akan lebih sulit untuk membentuk ikatan emosional baru yang sehat. Ini sebabnya, mengapa menjalin hubungan rebound tidak disarankan.
Dalam sebuah penelitian mengungkapkan bahwa umumnya rebound relationship dapat memberikan dampak negatif baik pada diri sendiri maupun pada pasangan baru. Berikut beberapa dampak negatif yang mungkin terjadi akibat hubungan rebound ini:
Dampak pada diri sendiri
Jika kamu merupakan orang yang mencari pelarian dengan menciptakan hubungan rebound, kamu dapat mengalami beberapa dampak negatif seperti:
- Mengalami ketergantungan pada kekasih baru sehingga dapat membuat kamu menjadi kurang mandiri.
- Merasa narsis atau terlalu percaya diri. Hal ini dapat menyebabkan kurangnya rasa empati kepada pasangan baru tersebut.
- Memendam rasa marah dan kecewa akibat hubungan yang sudah usai dapat menyebabkan kamu secara tidak sadar melampiaskan perasaan negatif tersebut kepada kekasih baru
Dampak pada pasangan
Bukan hanya orang yang menciptakan rebound relationship yang dapat merasakan dampak merugikan, namun pasangan baru yang terlibat dalam hubungan ini juga dapat rentan mengalami:
- Merasa tidak berharga
- Takut akan penolakan, kepercayaan, kegagalan dan pengabaian.
- Merasa cintanya bertepuk sebelah tangan karena pasangan yang tidak sepenuhnya memberikan rasa cinta yang sama
- Kehilangan percaya diri.
Menjalani rebound relationship memang memiliki pro dan kontranya tersendiri. Bisa saja hubungan tersebut berakhir manis atau juga bisa berakhir buruk. Biar bagaimanapun, kesuksesan dari sebuah hubungan yang sehat terletak pada tangan kamu dan pasanganmu.