Penyebab Penyakit Emfisema Yang Berbahaya Untuk Paru-Paru
Emfisema adalah penyakit yang menyerang sistem pernapasan manusia. Bisa dibilang ini adalah penyakit paru kronis Pada umumnya penyakit emfisema menyerang seseorang yang berusia di atas 40 hingga 60 tahun dan tidak terjadi secara tiba-tiba. Selain itu, penyembuhan penyakit ini juga butuh waktu yang lama.
Lantas, apa penyebab penyakit emfisema? Yuk, ketahui juga pengobatan emfisema juga!
Apa itu emfisema?
Emfisema merupakan penyakit paru kronis yang menyebabkan penderitanya mengalami sesak napas. Emfisema dan bronkitis kronis adalah dua jenis utama penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) yang merupakan penyebab kematian kelima di dunia.
Kondisi ini disebut obstruktif karena terasa seperti ada sesuatu yang menghalangi aliran udara masuk dan keluar dari paru-paru.
Apa penyebab penyakit emfisema?
Berikut penyebab berbagai emfisema yang harus kamu ketahui, antara lain:
1. Merokok
Tidak hanya perokok pasif, kamu yang memiliki kebiasaan merokok juga berisiko terkena emfisema. Hal ini karena asap rokok yang masuk ke paru-paru dapat menyebabkan kerusakan jaringan paru-paru.
Jika kondisi ini terjadi, paru-paru kamu akan mengalami peradangan dan iritasi pada saluran pernapasan.
2. Debu dan bahan kimia
Debu dan bahan kimia merupakan penyebab penyakit emfisema selanjutnya. Bagi kamu yang tinggal di sekitar pabrik yang memproduksi bahan kimia, sebaiknya lebih berhati-hati dan waspada. Gunakan masker saat berada di luar ruangan untuk mencegah debu dan bahan kimia masuk ke paru-paru.
3. Menghirup asap rokok
Salah satu penyebab emfisema adalah menghirup asap rokok dari perokok aktif. Sementara itu, mereka yang menghirup asap rokok dari perokok aktif dikenal sebagai perokok pasif. Perokok pasif lebih rentan terhadap penyakit emfisema.
Oleh karena itu kamu perlu menjaga jarak agar tidak dekat dengan perokok aktif agar terhindar dari emfisema.
Selain itu, meskipun jarang, emfisema dapat disebabkan oleh defisiensi protein yang melindungi struktur elastis di jaringan paru-paru. Ini disebut emfisema karena defisiensi alfa-1-antitripsin. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko kamu terkena penyakit ini adalah:
- Kebiasaan merokok
- Lansia berkisar usia 40 hingga 60 tahunPaparan asap rokok orang lain
- Paparan asap dan debu di tempat kerja
- Paparan polusi dalam dan luar ruangan
Gejala emfisema
Apa penyebab penyakit emfisema telah kamu ketahui di atas. Sebenarnya, pada tahap awal, emfisema tidak menimbulkan gejala khusus. Gejala berkembang perlahan dan bervariasi, berikut berbagai gejala emfisema antara lain:
1. Batuk berdahak
Selain sesak napas, gejala emfisema selanjutnya yang perlu kamu ketahui adalah batuk berdahak terus menerus. Kamu perlu mewaspadai batuk berdahak terus menerus yang perlu kamu waspadai. Sebaiknya segera konsultasikan ke dokter jika mengalami batuk berdahak dalam waktu lama.
2. Penurunan berat badan
Penurunan berat badan biasanya terjadi ketika penyakit emfisema sudah memasuki stadium yang serius. Kondisi ini terjadi karena penderita emfisema mengalami peradangan dan peningkatan energi yang dikeluarkan saat bernafas.
Selain itu, emfisema menyebabkan penurunan massa otot, termasuk otot yang berperan dalam sistem pernapasan.
3. Sianosis
Sianosis merupakan salah satu gejala emfisema yang dapat terlihat pada anggota tubuh penderitanya. Kamu dapat melihat gejala ini pada jari kaki, jari tangan dan bibir yang berubah warna menjadi kebiruan. Namun, gejala ini akan jauh lebih terlihat pada pasien yang memiliki kulit gelap.
4. Sesak napas
Sesak napas merupakan salah satu gejala emfisema yang bisa kamu waspadai. Kondisi ini akan terasa saat kamu melakukan aktivitas sehari-hari. Jika kamu mengalami kondisi ini, napas kamu akan terasa pendek dan sulit untuk menarik napas.
5. Kesulitan tidur
Sulit tidur adalah salah satu gejala yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Bagi kamu yang mengalami gejala susah tidur di malam hari, dan mengantuk di pagi hari kamu perlu waspada. Tidak hanya mempengaruhi kualitas hidup, sulit tidur dapat menyebabkan berbagai penyakit lain seperti penyakit jantung.
6. Mengi
Mengi atau bengek adalah gejala emfisema yang paling umum dan dirasakan oleh penderita emfisema. Suara mengi terdengar saat kamu menarik napas, dan suaranya seperti peluit yang ditiup.
Meskipun mengi dapat dirasakan oleh semua penderita yang mengalami nyeri pernapasan, namun mengi akibat emfisema dapat dibedakan dan biasanya terjadi setiap kali kamu mengeluarkan napas.
Pengobatan emfisema
Penyakit emfisema bersifat progresif. Artinya, penyakit ini akan terus memburuk dari waktu ke waktu jika tidak diobati dan komplikasinya dicegah.
Jika terjadi kerusakan paru-paru, maka yang dapat dilakukan adalah mencegah kerusakan tersebut semakin besar. Kamu tidak dapat sepenuhnya menyembuhkannya.
Pengobatan emfisema akan ditentukan oleh dokter tergantung apa penyebab penyakit emfisema, dan seberapa parah penyakit yang kamu derita. Beberapa kemungkinan pengobatan untuk emfisema meliputi:
1. Minum obat
Obat-obatan yang biasanya diberikan oleh dokter untuk mengobati penyakit paru-paru antara lain obat bronkodilator, steroid, dan antibiotik.
Minum obat bisa membuat otot-otot tidak kaku di area saluran pernapasan, dan bisa meredakan batuk serta sesak napas. Selain itu juga mampu mencegah infeksi bakteri di bagian paru yang iritasi.
2. Berhenti merokok
Memutuskan untuk berhenti merokok menjadi salah satu proses pengobatan untuk penyembuhan. Jika kebiasaan merokok ini terus berlanjut, maka paru-paru yang teriritasi akan semakin parah dan terus menyebar.
Meski tidak mudah, kebiasaan ini harus segera kamu hentikan. Berhenti merokok juga bisa menjadi tindakan pencegahan untuk PPOK dan emfisema. Mintalah bantuan dokter jika kamu kesulitan menghentikan kebiasaan buruk ini.
3. Terapi oksigen
Terapi oksigen biasanya dianjurkan untuk pasien yang paru-parunya tidak mendapatkan cukup oksigen dalam darah (hipoksemia). Pasien dengan kondisi ini tidak bisa mendapatkan udara secara normal, sehingga perlu mendapatkan udara tambahan melalui mesin berupa kateter hidung atau masker.
Bahaya emfisema
Adanya perawatan serta deteksi dini menjadi peran penting untuk menghambat perkembangan adanya penyakit emfisema. Berikut berbagai faktor risiko yang dapat menyebabkan emfisema, antara lain:
1. Merokok
Menurut laporan dari Kantor Ahli Bedah Umum Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan, jika kamu merokok maka, meningkatkan risiko terkena emfisema hingga 13 kali lipat. Perokok pasif ternyata juga berisiko bisa mengalami kondisi tersebut.
2. Usia
Bertambahnya usia, organ yang ada dalam tubuh juga bisa mengalami penurunan fungsinya. Hal ini termasuk pada paru-paru yang mana kondisi ini sering dijumpai pada orang berusia 40 tahun ke atas.
3. Paparan asap industri dan bahan kimia
Sama seperti asap rokok, polusi dan asap industri serta bahan kimia yang terhirup terus menerus dapat mengiritasi paru-paru.
Apa penyebab penyakit emfisema umumnya karena kebiasaan merokok. Cara terbaik untuk mencegahnya adalah dengan berhenti merokok. Selain itu, jauhkan diri kamu dari bahan kimia berbahaya seperti asap, dan polusi berat.