Bulimia Nervosa adalah

Pernahkah kamu mendengar istilah bulimia nervosa? Ini merupakan kondisi di mana seseorang terlalu takut berat badannya naik, sehingga ia selalu mencoba memuntahkan makanan yang telah dimakan. Singkatnya, orang dengan bulimia cenderung menurunkan berat badan dengan cara yang tidak sehat, baik dengan muntah paksa atau mengonsumsi obat obat pencahar.

Karena bulimia nervosa sangat berbahaya, sebaiknya kamu cari tahu apa akibat dan cara mengatasinya. Yuk, simak penjelasan berikut ini!

Apa itu bulimia nervosa?

Bulimia nervosa adalah gangguan makan yang biasanya ditandai dengan adanya kecenderungan memuntahkan kembali makanan yang telah dikonsumsi sebelumnya.  Bulimia nervosa merupakan gangguan makan yang serius dan berpotensi mengancam jiwa. Penderita bulimia melewati dua periode.

Pertama, periode ketika penderitanya makan makanan dalam jumlah besar dalam waktu singkat dan tidak terkontrol (makan berlebihan). Kedua, kompensasi atas konsumsi makanan berlebihan. Konsumsi makanan dalam jumlah banyak dan tidak terkontrol sering dialami penderitanya karena mereka sedang sedih, lapar, atau stres.

Pada saat yang sama, kompensasi biasanya muncul karena mereka merasa bersalah telah makan banyak serta malu dan takut bertambahnya berat badan. Karena itu, mereka biasanya memuntahkan makanan yang sudah dimakan, mengonsumsi obat pencahar, olahraga berlebihan, atau kombinasi ketiganya.

Pada akhirnya, perilaku makan berlebihan, lalu ‘membuang’ makanan tersebut secara paksa menjadi siklus berkelanjutan bagi yang membahayakan kesehatan penderitanya.

Gejala bulimia nervosa

bulimia nervosa

Gejala awal bulimia nervosa adalah kebiasaan mengikuti diet ketat, yakni dengan hanya makan sedikit atau hanya makan makanan tertentu saja. Kondisi ini berlanjut hingga penderitanya kehilangan kendali atas nafsu makannya sendiri sehingga membuat dia makan berlebihan tapi tetap memuntahkan semua makanannya.

Ada beberapa gejala psikologis yang terjadi pada penderitanya, yaitu:

  • Memiliki ketakutan berlebihan tentang berat badan yang bertambah
  • Memiliki persepsi negatif tentang berat dan bentuk tubuh
  • Cenderung  menarik diri dari lingkaran sosial
  • Rasa percaya diri yang rendah 
  • Tidak mau makan di depan orang lain

Selain itu, penderita bulimia mungkin memiliki gejala fisik berikut:

  • Badan lemah
  • Sakit tenggorokan
  • Sakit perut atau perut mengandung gas
  • Gigi patah
  • Bau mulut

Penyebab bulimia nervosa

Penyebab utama bulimia belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor yang diduga menjadi pemicu seseorang terkena bulimia, yaitu:

1. Faktor genetik

Jika anggota keluarga inti (orang tua atau saudara kandung) menderita bulimia nervosa atau memiliki riwayat penyakit ini, seseorang beresiko lebih tinggi mengalami gangguan yang sama.

2. Faktor psikologis

Orang dengan gangguan emosional dan psikologis seperti depresi, gangguan kecemasan, gangguan obsesif-kompulsif (OCD), dan gangguan stres pasca trauma (PTSD) berisiko lebih tinggi mengalami bulimia.

3. Faktor lingkungan sosial

Binge eating disorder atau gangguan makan berlebihan mungkin berasal dari pengaruh tekanan dan kritik dari orang-orang di sekitar tentang kebiasaan makan, bentuk tubuh, atau berat badan.

4. Faktor pekerjaan

Jenis pekerjaan tertentu, seperti atlet atau model kerap mengharuskan seseorang untuk mempertahankan berat badan yang ideal. Persyaratan tersebut dapat memicu bulimia nervosa.

Apa akibat bulimia nervosa?

Bulimia nervosa yang terus dibiarkan dan tidak diobati berpotensi menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Beberapa risiko komplikasi kesehatan yang mungkin  dialami  penderita bulimia antara lain:

  • Kesulitan untuk mengonsumsi makanan
  • Kerusakan pada gusi
  • Dehidrasi
  • Masalah jantung
  • Tubuh kekurangan nutrisi
  • Masalah pencernaan atau sembelit
  • Ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh

Selain masalah fisik, bulimia nervosa juga dapat menyebabkan masalah kesehatan mental. Beberapa gangguan kesehatan mental yang dapat diakibatkan oleh bulimia antara lain stres berlebihan, depresi, dan gangguan kecemasan.

Pengobatan bulimia nervosa

Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal menderita bulimia, ada sejumlah perawatan yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. Berikut beberapa perawatan yang bisa dilakukan untuk mengobati bulimia nervosa:

 1. Psikoterapi

Psikoterapi adalah salah satu cara untuk mengobati bulimia nervosa dengan cara konsultasi pada profesional di bidang kesehatan mental. Beberapa jenis psikoterapi yang biasa digunakan untuk mengobati gejala bulimia antara lain:

  • Terapi perilaku kognitif, yaitu terapi untuk membantu menormalkan kebiasaan makan. Selain itu, terapi perilaku kognitif juga membantu mengidentifikasi perilaku yang tidak sehat dan negatif untuk diganti dengan yang sehat dan positif.
  • Terapi keluarga, yaitu terapi yang melibatkan keluarga pasien untuk menghentikan kebiasaan makan mereka yang tidak sehat.
  • Psikoterapi interpersonal, yaitu terapi yang mengatasi masalah penderita bulimia dengan meningkatkan keterampilan komunikasi dan pemecahan masalah.

2. Antidepresan

Jika digunakan bersamaan dengan psikoterapi, antidepresan dapat membantu mengurangi gejala bulimia. Satu-satunya antidepresan yang disarankan oleh Food and Drug Administration (FDA) adalah fluoxetine (Prozac). 

3. Konsultasi dengan ahli gizi

Berkonsultasi dengan ahli gizi dapat membantu penderita bulimia nervosa menerapkan kebiasaan makan yang sehat. Terlebih lagi, penderita juga akan mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana mengatasi rasa lapar dan apa saja rekomendasi makanan yang sehat dan bergizi yang bisa dikonsumsi.

4. Rawat inap

Bulimia nervosa tentu bisa diobati dengan rawat jalan. Namun, jika gejalanya parah dan menyebabkan komplikasi serius, penderitanya mungkin memerlukan rawat inap untuk membantu mengendalikan perilaku yang dideritanya.

Pencegahan bulimia nervosa

Sejauh ini, tidak ada cara pasti untuk mencegah bulimia. Namun, mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dan menjalani pengobatan sesegera mungkin dapat mencegah tingkat keparahan bulimia. Berikut adalah beberapa tips lain yang dapat membantu:

  • Tumbuhkan rasa percaya diri dan belajar mencintai diri sendiri, terlepas dari bagaimana bentuk tubuhmu.
  • Nikmati hidangan makanan yang ada pelan-pelan. 
  • Terapkan gaya hidup sehat, seperti mengatur pola makan, olahraga secara teratur, dan mengatur pola tidur yang cukup. 
  • Hindari diet ketat dan tidak sehat, terutama yang menggunakan suplemen penurun berat badan atau obat pencahar. 
  • Cari bantuan medis untuk tanda-tanda awal bulimia nervosa. Tindakan ini membantu mencegah bulimia nervosa menjadi lebih parah.
Share artikel ini
Reference