bahaya kol goreng

Apakah kamu penggemar kol goreng? Di Indonesia, kol goreng menjadi salah satu jenis lalapan yang biasa disantap bersama lauk pauk, seperti ayam goreng, tahu, tempe, dan masih banyak lagi. Terdengar sangat lezat, bukan? Jika dimakan bersama nasi dan sambal, rasanya memang tidak ada duanya.

Namun, tahukah kamu ada bahaya kol goreng di balik rasanya yang menggugah selera? Jadi, kamu perlu hati-hati jika tetap ingin mengonsumsi kol goreng. Kira-kira apa saja itu? Nah, yuk baca penjelasan di bawah ini

Kandungan kol sebelum dan sesudah digoreng

Sebelum membahas tentang bahaya kol goreng, ada baiknya kamu mengetahui apa saja nutrisi yang terkandung dalam kol sebelum digoreng. Menurut USDA National Nutrient Database Trusted Source, dalam 75 gram (atau setara dengan 1,5 mangkok parutan kol), terdapat beberapa kandungan seperti di bawah ini:

  • 17 kalori
  • 4 gram karbohidrat (termasuk 1 gram serat dan 2 gram gula)
  • 1 gram protein

Jika kamu mengonsumsi 1,5 mangkok kol, berarti kamu telah memenuhi 30-35% kebutuhan vitamin C harianmu. Selain itu, ada juga beberapa kandungan lain, seperti:

  • 81,5 mikrogram vitamin K
  • 11 miligram magnesium
  • 22 mikrogram asam folat

Kol juga mengandung sejumlah kalsium, vitamin B6, potasium dan thiamin. Adapun kandungan antioksidan kolin, beta-karoten, lutein, dan zeaxanthin serta flavonoid kaempferol quercetin, dan apigenin.

Nah, jika kamu menggorengnya? Kamu akan menghilangkan kandungan nutrisi yang terdapat pada kol. Sayur kol yang tadinya memiliki sedikit kalori, justru melonjak berkalii lipat karena menyerap banyak minyak ketika digoreng.

Bahaya kol goreng bagi kesehatan

Kol goreng memang menjadi jauh lebih lezat dibanding mengonsumsi kol yang masih mentah atau segar. Namun, ada banyak bahaya yang mengintai jika kamu terus mengnsumsi kol goreng. Jadi, apa saja sih bahaya kol goreng bagi kesehatan?

1. Tinggi kalori

Seperti banyak jenis sayuran lainnya, kol memiliki kalori yang sangat rendah. Dalam 100 gram kol, hanya terkandung sekitar 22 kalori. Ini dikarenakan sekitar 92% bobot kol adalah air.
Ketika kol digoreng, ia akan memiliki kalori yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan karena kol memiliki kemampuan untuk menyerap banyak minyak.

Jika kamu memasukkan satu sendok makan minyak goreng saat menggoreng kol, kamu menambahkan sekitar 45 kalori. Nah, coba hitung berapa banyak minyak goreng yang kamu butuhkan untuk menggoreng kol dan berapa jumlah kalori totalnya? Wah, kamu bisa gagal diet, nih!

2. Memicu obesitas

Bahaya kol goreng selanjutnya adalah dapat memicu obesitas. Seperti yang telah dijelaskan di poin pertama, kol goreng memiliki kalori yang tinggi, terutama dari minyak yang dicampurkan saat menggoreng. Nah, jika kamu terus-menerus mengkonsumsi makanan tinggi kalori seperti kol goreng, maka kamu bisa mengalami obesitas dan memicu berbagai risiko penyakit lain, seperti diabetes, jantung, dan stroke.

3. Menghilangkan kandungan nutrisi

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sebagai sayuran, kol memiliki berbagai nutrisi yang terkandung di dalamnya, mulai dari protein, lemak, karbohidrat, Vitamin C, vitamin K, kalsium, dan lain sebagainya. Namun ingat, kandungan ini dapat ditemukan pada kol yang masih segar.

Sementara menurut studi di Journal of Agricultural and Food Chemistry, merebus, mengukus, serta menumis sayuran, termasuk kol, merupakan cara terbaik dan paling sehat dalam memasak sayuran. Jika kamu memilih untuk menggorengnya, nutrisinya akan berkurang, bahkan secara drastis.

4. Memicu peningkatan stroke dan sakit jantung

Bahaya kol goreng selanjutnya adalah meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Makanan ini memang lezat dan gurih, namun pada kenyataannya, ia sangat tidak bersahabat bagi kesehatan jantung. Hal ini dikarenakan dalam pembuatan kol goreng, kita sama saja telah mengubah minyak menjadi lemak trans.

Lemak trans sendiri merupakan lemak jahat yang dapat memicu peningkatan kolesterol dan pembentukan plak di pembuluh darah. Jika plak tersebut menghambat aliran darah, seseorang dapat terserang penyakit jantung, terkena serangan jantung, bahkan menderita stroke.

5. Memicu kanker

Bahaya kol goreng yang sudah menjadi rahasia umum adalah sifatnya yang karsinogenik, sehingga dapat memicu kanker. Kol sendiri sebenarnya memiliki senyawa antikanker bernama sulphoraphane. Senyawa ini bekerja dengan cara menghambat enzim histone deacetylase, yakni enzim yang berperan dalam perkembangan berbagai macam kanker, termasuk kanker kulit, prostat, dan pankreas.

Meskipun terdapat senyawa antikanker di dalamnya, pengolahan kol dengan cara digoreng justru dapat memicu terbentuknya acrylamide yang bersifat karsinogenik. Acrylamide sendiri memiliki peran dalam perkembangan kanker ovarium, rahim, ginjal, paru-paru, dan kerongkongan.

Tips menghindari bahaya kol goreng

Walaupun kol goreng memang lebih lezat dinikmati bersama lauk pauk, tetapi ada banyak bahaya yang mengintai jika kamu sering  mengonsumsinya. Untuk menghindari bahaya penyakit akibat kol goreng, sebaiknya konsumsilah kol goreng dengan cara memasak yang sehat. Misalnya saja dengan cara:

  • Dikukus
  • Direbus
  • Digoreng tanpa minyak, bisa dengan metode air frying
  • Digoreng tanpa terlalu lama

Cara ini dapat menurunkan kemungkinan terbentuknya senyawa karsinogenik. Kalau kamu ingin mengonsumsi kol goreng, konsumsilah secara bijak. Sebaiknya jangan terlalu sering mengkonsumsinya untuk menghindari bahaya kesehatan.

Share artikel ini
Reference