Paranervion Obat Untuk Apa? Simak Informasi Lengkap Mengenai Obat Ini
Apakah kamu mengonsumsi obat dengan kandungan paracetamol untuk merekadan demam dan sakit kepala? Kandungan paracetamol tersebut juga terdapat pada obat paranervion.
Jadi, tak heran obat paranervion juga sering digunakan untuk mengatasi masalah penyakit tersebut. Nah, supaya lebih jelas lagi cara pakai dan manfaat obat paranervion untuk apa? Simak ulasan lengkap dari obat ini, yuk!
Deskripsi obat paranervion
Paranervion adalah jenis obat yang mempunyai kandungan paracetamol, vitamin B1, B6 dan B12 yang dapat mengatasi beberapa keluhan.
Umumnya obat ini dapat dimanfaatkan untuk meringankan rasa sakit yang terjadi karena saraf perifer meradang atau neuritis dan juga rasa nyeri yang dirasakan oleh wajah atau neuralgia.
Umumnya rasa nyeri wajah ini berasal dari saraf trigeminus. Paranervion dapat membantu mengatasi berbagai nyeri ini dengan dosis dan konsumsi yang teratur.
Selain meredakan nyeri, Paranervion juga diketahui dapat membantu orang yang kekurangan vitamin B1, B6 dan B12 agar kebutuhan akan vitamin ini dapat terpenuhi dengan maksimal.
Kandungan dalam obat ini yaitu:
- Thiamine hcl
- Pyridoxine hcl
- Cyanocobalamin
- Paracetamol
Paranervion dapat mengatasi peradangan yang terjadi pada bagian saraf, meringankan kondisi nyeri dan demam yang sering terjadi. Ada manfaat khusus dari Paranervion?
Manfaat obat paranervion
Paranervion mempunyai manfaat yang cukup banyak seperti dapat membantu mencegah kondisi akibat kekurangan vitamin B1, B6 dan B12.
Kandungan pada Paranervion dapat menurunkan demam dengan cepat, meringankan polineuritis, dan juga berbagai nyeri ringan yang dirasakan oleh tubuh.
Kekurangan vitamin B juga dapat menyebabkan berbagai keluhan sehingga dapat diatasi dengan obat yang mempunyai kelas terapi vitamin, mineral dan analgetic ini.
Paranervion tergolong dalam obat yang bebas digunakan dan dikonsumsi sesuai dosis pada kemasan tanpa resep khusus dari dokter.
Namun apabila pasien mempunyai jenis keluhan atau riwayat medis tertentu, pengggunan Paranervion tentu akan lebih baik didiskukan dengan dokter sebelum mengonsumsinya.
Adakah dosis khusus yang dapat diminum untuk mencegah demam dan nyeri saraf?
Dosis dan penggunaan
Untuk mencegah nyeri datang lagi, penggunaan Paranervion memang harus disesuaikan dengan dosis yang tertera pada kemasan.
Penggunaan dosis yang melebihi dosis dikhawatirkan akan memicu efek samping sehingga perlu berhati-hati dalam mengonsumsi jenis obat atau suplemen ini.
Dosis obat dalam bentuk kaplet untuk mencegah defisiensi B1, B6 dan B12 adalah dengan mengonsumsi 3x sehari sebanyak 1 kaplet.
Dosis umum ini dapat digunakan dan apabila pasien ingin menambah atau menguranginya, lebih baik berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Petunjuk penggunaan Paranervion, antara lain:
- Pasien harus menggunakan petunjuk yang tertera pada kemasan atau informasi dari dokter untuk menggunakan obat sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
- Obat ini dapat diminum kapan saja, waktu terbaik untuk mendapatkan manfaatnya secara maksimal yaitu sebelum atau setelah makan.
- Sebaiknya simpan obat dengan benar, tertutup, jauh dari jangkaun anak-anak. Obat tidak diletakkan di tempat yang lembab dan terpapar sinar matahari langsung.
- Bagi penderita epilepsi atau parkinson untuk menghindari konsumsi Paranervion.
- Beri tahu dokter jika ingin mengonsumsi Paranervion namun sedang dalam pengobatan lain, mengonsumsi jenis obat kimia atau herbal, khususnya obat untuk pasien epilepsi.
- Ibu hamil diperbolehkan untuk mengonsumsi suplemen yang mengandung vitamin B namun perlu petunjuk dokter sebelum minum Paranervion.
- Informasikan kepada dokter jika ibu menyusui ingin mengonsumsi Paranervion selama dalam pemberian asi.
- Paranervion sebaiknya tidak digunakan oleh pasien yang mempunyai hipersensitif dengan salah satu kandungan atau komponen dalam obat karena dapat memicu efek samping.
Efek samping obat
Hampir sama dengan jenis obat lain, Paranervion juga dapat memicu efek samping selama penggunaan obat ini. Berikut efek samping yang mungkin dapat terjadi:
- Sindrom neuropati/gangguan saraf, hal ini disebabkan karena dosis tinggi dan penggunaan jangka panjang)
- Edema paru
- Perasaan pembengkakan seluruh tubuh
- Kulit memerah
- Reaksi alergi
- Sesak nafas
- Diare
- Gatal
Keluhan yang masih ringan dirasakan dapat reda dengan sendirinya, akan tetapi ada beberapa kasus overdosis karena kelebihan kandungan vitamin b dalam tubuh sehingga menyebabkan gejala yang lebih berat seperti:
- Rasa haus berlebihan
- Diare
- Ruam kulit
- Kulit bermasalah
- Mual dan muntah
- Sering buang air kecil
- Penglihatan buram
- Kram perut
Apabila diketahui pasien mengalami overdosis terhadap kandungan dalam obat ini, maka segera lakukan pemeriksaan dengan dokter agar bisa mendapat perawatan yang tepat.
Interaksi dengan obat lain
Pada beberapa obat diketahui ada kandungan yang dapat berinteraksi dengan obat lain, salah satunya yaitu kandungan vitamin B1, B6 dan B12.
Interaksi yang dapat terjadi dengan jenis vitamin b ini jika digunakan bersamaan dengan kandungan di bawah ini:
- Chloramphenicol
- Furosemide
- Glukosa
- Cholestyramine
- Kolkisin
- Isoniazid
- Levodopa
- Alkohol
- Digoxin
- Epoetin
Jika sedang mengonsumsi obat lain dengan kandungan salah satu bahan ini, maka sebaiknya konsultasikan dengan dokter apabila ingin meminum dan mengkonsumsi Paranervion, ya!
Penulis: Nur Azizah