Moms, Bagaimana Cara Mandi Nifas setelah Melahirkan?
Mandi nifas atau mandi setelah masa nifas adalah wajib bagi Muslimah. Cara mandi nifas setelah melahirkan sama dengan mandi besar lainnya seperti mandi usai haid, baik rukun maupun syarat sahnya.
Sebelum membahas mengenai cara mandi nifas setelah melahirkan ada baiknya untuk mengetahui apa itu nifas. Secara umum, nifas diartikan sebagai keluarnya darah pasca melahirkan. Darah ini merupakan sisa-sisa darah yang tertahan selama kehamilan. Jadi kata yang benar seharusnya adalah mandi junub/besar/wajib setelah nifas.
Sesedikit apapun darah yang keluar dari tubuhmu dianggap sebagai nifas. Namun jangan sampai salah mengenali perbedaan pendarahan dengan nifas. Keluarnya nifas tidak akan membuatmu pucat seperti orang kehilangan darah. Mungkin akan ada beberapa ketidaknyamanan seperti sakit perut dan pusing selama masa nifas.
Kapan waktu tepat mandi setelah nifas?
Secara fisik, nifas ditandai dengan keluarnya darah dari vagina setelah melahirkan. Kondisi ini terhitung sejak melahirkan hingga 6 minggu pasca melahirkan, kira-kira 40-42 hari. Namun beberapa ahli agama dan peneliti tidak membatasi minimal dan maksimal waktu nifas.
Salah satu hasil penelitian menunjukkan, seorang ibu baru membutuhkan istirahat selama 40 hari. Ini artinya, ibu baru tidak boleh melakukan aktivitas berat terutama yang bisa menunda pemulihan perutnya.
Beberapa ciri-ciri darah nifas atau lokia berikut mungkin akan membantu:
- Dalam kurun waktu tersebut, tubuh perempuan mengalami berbagai perubahan terutama pada vagina, rahim, dan leher rahim (serviks).
- Darah nifas yang keluar melalui vagina di minggu pertama biasanya berwarna merah tua dan tidak memiliki bau menyengat. Darah ini dapat keluar setiap hari.
- Setelah 2-3 minggu, darah bisa berubah warna menjadi merah muda hingga perlahan berubah kecoklatan. Darah ini disebut dengan lochia alba.
- Di minggu berikutnya, darah akan semakin menipis dan aromanya perlahan hilang.
- Ketika kemaluan terasa kering/bersih atau keluar cairan bening (keputihan), itu artinya nifas sudah berakhir dan kamu wajib mandi besar.
Tata cara mandi nifas
Seperti aktivitas lainnya, mandi junub setelah masa nifas juga harus dimulai dari niat. Tidak ada niat khusus untuk niat ini. Cukup dengan keinginan hati untuk melakukannya sebagaimana Nabi tidak pernah mengajarkan niat apapun kecuali menempatkan hati pada aktivitas yang akan dilakukan dan ditujukan kepada Allah.
Ada pun jika kamu pernah membaca atau mendengar niat di bawah ini, maka tidak apa-apa untuk diikuti. Yang terpenting adalah hati, karena niat itu merupakan amalan hati, bukan mulut ataupun Tindakan.
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ النِّفَاسِ ِللهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla liraf’i hadatsin nifaasi lillahi ta’alaa
Artinya:
“Aku berniat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari nifas karena Allah Ta’ala.”
Lalu kamu bisa mengikuti Langkah-langkah berikut:
- Membasuh kedua tangan tiga kali;
- Membersihkan bagian tubuh di sekitar kemaluan;
- Cuci tangan dengan sabun;
- Wudhu, kecuali kaki;
- Menyela-nyela kulit kepala;
- Mengguyur bagian dada sebelah kanan tiga kali, sebelah kiri tiga kali. Jangan lupa menggosok-gosok tubuh, depan maupun belakang sebanyak tiga kali.
- Membasuh kaki. Selesai.
Beberapa sunah di atas dapat kamu ikuti atau tidak, seperti membersihkan kemaluan, berwuduk, dan menyela kulit kepala. Mengguyur tubuh juga tidak harus dari kanan. Selama seluruh tubuhmu basah, maka sudah terhitung benar.
Sunah tersebut merupakan bentuk penyempurnaan dan menghindari adanya kemungkinan tubuh yang tidak bersih.
Setelah mandi junub, kamu juga tidak perlu mengambil wudhu selama tidak ada hadas dan najis yang membatalkanmu. Karena tidak ada cara menyucikan yang lebih besar dan menyeluruh dari pada mandi junub.