Licostan Obat Apa? Ini Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingnya!
Rasa nyeri yang dirasakan oleh beberapa bagian tubuh memang dapat menghambat berbagai aktivitas ya. Rasa nyeri yang masih ringan biasanya dapat diredakan dengan mengonsumsi obat yang memiliki kandungan asam mefenamat.
Salah satu obat yang kerap menjadi pilihan saat nyeri menyerang yaitu licostan. Dengan kandungan asam mefenamatnya dapat menghambat terjadinya luka dan menghindari nyeri yang mengganggu. Untuk mengetahui detail obatnya, yuk simak dalam ulasan berikut ini.
Deskripsi obat Licostan
Licostan obat apa? Mungkin ini kerap menjadi pertanyaan yang sering diajukan oleh pasien yang belum pernah mengonsumsi jenis obat ini.
Golongan obat keras antiinflamasi nonsteroid (NSAID ini merupakan obat untuk dapat meredakan dan mengatasi rasa nyeri.
Kandungan asam mefenamat dalam licostan dapat membantu tubuh dalam menghambat enzim yang disebut dengan siklooksigenase.
Enzim ini biasanya membantu prostaglandin pada saat luka terjadi dan jika meningkatkan dapat menyebabkan peradangan dan rasa sakit pada beberapa anggota tubuh.
Prostaglandin yang dihambat produksinya akan menghalangi rasa sakit, meredakan peradangan dan nyeri.
Beberapa keluhan yang dapat diatasi oleh obat licostan yaitu berupa sakit atau nyeri karena haid (dismenore), sakit kepala hingga sakit gigi.
Licostan sendiri mempunyai kandungan atau zat aktif berupa:
- Asam mefenamat 500 mg pada setiap kaplet
- Asam mefenamat 50 mg pada obat berbentuk sirup setiap 5 ml
Manfaat obat
Licostan dapat menjadi pilihan saat nyeri menyerang pada beberapa anggota tubuh. Adapun beberapa manfaat dari licostan antara lain:
- Licostan dapat digunakan untuk meredakan nyeri ringan hingga nyeri berat pada keluhan gigi setelah cabut gigi. Sakit yang muncul setelah cabut gigi umumnya adalah demam, sakit kepala, sakit telinga, nyeri sendi, dan sebagainya.
- Licostan dapat mengurangi nyeri haid yang terjadi pada awal siklus hingga siklus berakhir.
- Licostan juga dapat mencegah nyeri haid datang jika dikonsumsi 2 hari sebelum haid datang dan kemudian tetap dikonsumsi jika nyeri masih berlangsung selama siklus.
- Licostan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi nyeri atau sakit pada penyakit asam urat.
- Licostan dapat mengurangi sakit jangka pendek seperti sakit kepala atau sakit otot.
Dosis dan penggunaan
Licostan yang mempunyai kandungan asam mefenamat pada setiap kapsulnya dapat dikonsumsi dengan dosis berikut ini:
- Orang dewasa yang nyeri dapat mengonsumsi 500 mg obat oral dan selanjutnya sebanyak 250 mg setiap 6 jam sekali. Obat dikonsumsi maksimal 7 hari.
- Orang dewasa yang mengalami dismenore dapat mengonsumsi 500 mg obat oral dan 250 mg setiap 6 jam sekali mulai dari awal nyeri hingga hilang.
- Nyeri pada usia 14-18 tahun dapat mengonsumsi 500 mg dan selanjutnya 250 mg setiap 6 jam sekali dan tidak lebih dari 7 hari
- Terdapat penyesuaian dosis pada pasien dengan gangguan hati, ginjal parah, orang tua, wanita hamil dan menyusui.
Dosis ini obat merupakan dosis lazim yang biasanya diberikan kepada pasien, akan tetapi jika ada kondisi khusus yang memerlukan perhatian, maka segera konsultasi kepada dokter agar dapat diberikan dosis dan rekomendasi terbaik.
Selain itu ada beberapa perhatian dari penggunaan licostan yang perlu diperhatikan seperti:
- Licostan dikonsumsi setelah makan atau bersamaan ketika makan
- Pasien dengan fungsi hati yang buruk tidak disarankan
- Pemantaun pasien dengan tekanan darah tinggi dipantau selama pengobatan
- Konsumsi air yang tinggi harus dilakukan selama mengonsumsi licostan
- Licostan dapat menyebabkan kantuk, pusing dan efek samping lain sehingga perlu menghindari kerja mesin atau mengemudi kendaraan
- Tidak dianjurkan untuk anak dibawah usia 14 tahun
- Tidak dianjurkan utnuk ibu yang sedang menyusui
- Tidak menggunakan licostan pada pasien yang alergi terhadap kandungan asam mefenamat
- Tidak mengonsumsi licostan pada pasien yang menjalani operasi by pass jantung
- Tidak mengosnumsi licotsna apda wanita yang tengah hamil tua
Efek samping obat
Beberapa obat memang dapat menyebabkan efek samping pada pasiennya sehingga perlu diketahui agar efek sampingnya ringan dan tidak menyebabkan dampak berat untuk kesehatan tubuh.
Beberapa efek yang mungkin terjadi setelah mengonsumsi licostan yaitu:
- Sakit kepala
- Gugup
- Muntah
- Mengantuk
Efek samping serius penggunaan licostan:
- Diare
- Ruam kulit
- Gatal
- Bengkak
- Demam
- Sakit tenggorokan
- Muntah darah atau hematemesis
- Terdapat darah dalam urin atau hematuria
- Penglihatan kabur
- Anemia
- Reaksi dermatologis seperti ruam atau kulit sensitif
Setiap efek samping yang muncul setelah mengonsumsi licostan harap segera dikonsultasikan ke dokter apalagi jika pasien mempunyai penyakit medis tertentu.
Efek samping ringan dapat diredakan sendiri di rumah dengan banyak mengonsumsi air putih dan istirahat yang cukup.
Interaksi obat
Licostan dengan kandungan asam mefenamat pada tabletnya emang mempunyai interaksi dengan obat tertentu seperti:
- Obat yang dapat meningkatkan perdarahan lambung seperti antikoagulan( warfarin), aspirin, kortikosteroid (prednisone), heparin.
- Meningkatkan efek samping licostan seperti magnesium hidroksida (antasida) atau probenesid
- Obat siklosporin, (ciprofloxacin), atau sulfonilurea (misalnya, glipizide), lithium, methotrexate, kuinolon. Jenis obat ini dapat meningkatkan efek samping dari licostan.
- Menurunkan efektivitas obat jika dikonsumsi bersama dengan angiotensin-converting enzyme (ace) atau obat diuretik (furosemide, hydrochlorothiazide)
Untuk mengetahui interaksi obat yang lebih detail, kamu dapat melaporkan kepada dokter mengenai jenis obat apa yang sedang dikonsumsi agar dapat meminimalisir efek samping dan interaksi yang tidak diharapkan.