gangguan kepribadian histrionik

Group of Asian women party at home, female using mobile phone making vlog and selfie to social media while funny moment dancing together in living room in night. Young friend celebrate holiday concept

Gangguan kepribadian histrionik kerap tidak disadari oleh penderitanya. Namun, umumnya gangguan tersebut justru dapat dirasakan oleh orang sekitar penderita. Hal ini dapat menyebabkan masalah baik di rumah, lingkungan sekolah, pekerjaan hingga bisnis.

Apa itu gangguan kepribadian histrionik atau Histrionic personality disorder?

Gangguan kepribadian histrionik atau histrionic personality disorder merupakan gangguan yang membuat penderitanya merasa senang menjadi pusat perhatian dalam level yang ekstrim. Kata “histrionik” sendiri artinya bersifat teatrikal atau dramatis.

Ini sebabnya, penderita gangguan kepribadian ini selalu ingin mendapat perhatian dan kerap berperilaku dramatis demi mendapatkan perhatian dari orang lain.

Gangguan ini sendiri termasuk ke dalam gangguan dramatik atau gangguan kepribadian klaster B. Seseorang dengan gangguan kepribadian klaster B cenderung memiliki ketidakstabilan emosi dan citra yang terdistorsi.

Gangguan kepribadian ini juga lebih banyak dialami perempuan dan umumnya terjadi di masa remaja atau dewasa muda.

Gejala gangguan kepribadian histrionik atau Histrionic personality disorder

Meskipun penderita gangguan kepribadian histrionik kerap tidak menyadari kondisinya, namun ada sejumlah tanda dan gejala yang cukup mencolok pada penderita gangguan ini, berikut gejalanya:

  1. Senang mencari perhatian bahkan merasa tidak nyaman jika ia tidak menjadi pusat perhatian
  2. Kerap menunjukan perilaku genit atau berpakaian provokatif
  3. Mengalami perubahan emosi dengan cepat
  4. Bertindak dengan dramatis, melakukan emosi dan ekspresi berlebihan seperti seorang aktor namun tidak tulus
  5. Berlebihan dalam penampilan fisik
  6. Mudah dipengaruhi orang lain
  7. Sensitif terhadap kritik yang diberikan untuknya
  8. Tidak berpikir sebelum bertindak
  9. Membuat keputusan dengan gegabah
  10. Cenderung tidak tulus ketika berinteraksi
  11. Mengancam untuk mendapatkan perhatian, bahkan dalam tingkat tertentu dapat mencoba bunuh diri untuk menarik perhatian orang lain

Penyebab gangguan kepribadian histrionik atau histrionic personality disorder

Penyebab pasti histrionic personality disorder sampai saat ini belum diketahui. Namun, ada sejumlah faktor yang dapat memicu gangguan kepribadian ini, yakni:

Genetik

Bila orang tua atau kerabat memiliki riwayat histrionic personality disorder, maka keturunannya pun memiliki risiko mengalami gangguan kepribadian yang sama nantinya. Namun, para ahli juga berpendapat bahwa anak-anak yang kerap menunjukan gejala gangguan kepribadian ini dapat terjadi karena kerap melihat perilaku orang tuanya.

Lingkungan

Selain genetik,faktor lingkungan juga dapat berpengaruh pada gangguan kepribadian ini. Misalnya akibat respon positif yang diterima anak ketika bersikap dramatis. Alhasil, sifat ini semakin berkembang untuk menarik perhatian orang tua maupun orang di sekitarnya.

Cara menangani gangguan kepribadian histrionik atau histrionic personality disorder

Umumnya, orang dengan gangguan kepribadian histrionik merasa tidak membutuhkan terapi. Selain itu, mereka juga cenderung tidak menyukai rutinitas, membersarbesarkan perasaan mereka yang menyebabkan perawatan sulit untuk dilakukan.

Penanganan yang diperlukan oleh orang dengan gangguan kepribadian ini adalah psikoterapi. Tujuan terapi ini adalah untuk membantu individu mengungkap ketakutan dan motivasi yang berkaitan dengan perilaku maupun pikiran mereka.

Selain itu, terapi ini juga berguna untuk membantu individu belajar bagaimana cara berhubungan dengan orang lain dengan lebih positif.

Pengobatan gangguan kepribadian histrionik atau histrionic personality disorder

Penanganan dan pengobatan yang terbaik untuk orang dengan gangguan kepribadian histrionik adalah dengan melakukan psikoterapi.

Terapi atau konseling ini akan membantu menemukan batasan yang sesuai serta membantu pengembangan diri sehingga perilaku yang menyebabkan hal bersiko dapat berkurang. Umumnya, penderita mungkin akan merasa risi atau terganggu ketika berkomunikasi dengan terapis terutama tentang masalah yang mereka hadapi.

Namun, terapis nantinya akan terus mencari informasi hingga mereka terbuka dengan perasaannya dan bisa menceritakan pengalaman yang mungkin menjadi pemicu gangguan kepribadian ini.

Dengan begitu, terapis dapat menentukan sulusi atau pengobatan yang paling tepat. Mungkin, terapis juga akan membantu orang dengan kepribadian histrionik untuk dapat berhubungan dengan orang lain tanpa perlu mendapatkan perhatian dari cara yang berlebihan.

Terapi sendiri berguna untuk membantu orang tersebut dapat:

  • Memahami gejalanya
  • Memantau kondisi mereka
  • Membantu mengembangkan keterampilan untuk mengatasi dorongan mencari perhatian dengan cara yang keliru
  • Mempelajari perilaku baru
  • Menciptakan batasan yang sehat

Selain terapi, pengobatan gangguan kepribadian ini juga sebaiknya berbarengan dengan konsumsi obat. Obat berfungsi untuk:

  • Kendalikan emosi yang intens
  • Membantu mengontrol perilaku impulsif
  • Atasi masalah yang muncul bersamaan seperti depresi dan kecemasan
Share artikel ini
Reference