Kelahiran prematur adalah kondisi di mana bayi dilahirkan sebelum mencapai usia kehamilan 37 minggu. Kondisi ini cukup serius karena bisa menimbulkan masalah berbahaya bagi kesehatan ibu dan anak. 

Maka dari itu, penting untuk para ibu mengetahui apa bahaya dari bayi lahir prematur, mulai dari penyebab hingga pencegahannya. Simak informasi selengkapnya di sini!

Apa itu kelahiran prematur?

ciri bayi prematur yang sehat

Kelahiran prematur terjadi ketika bayi lahir sebelum mencapai usia kehamilan 37 minggu. Normalnya, kehamilan berlangsung selama 40 minggu, dan bayi yang lahir sebelum 37 minggu dianggap prematur. 

Kondisi ini dapat terjadi secara tiba-tiba tanpa tanda-tanda sebelumnya. Bayi yang lahir prematur dapat juga direncanakan dalam situasi medis tertentu jika kesehatan ibu atau bayi terancam

Penyebab kelahiran prematur

Seperti yang kamu tahu, kelahiran prematur bisa terjadi secara tiba-tiba. Sayangnya, tidak ada yang mengetahui apa penyebab pasti dari kondisi kehamilan ini. Ada kalanya dokter harus memulai persalinan lebih awal karena alasan medis tertentu. 

Sementara itu, ada beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami persalinan prematur. Berikut deretan faktor risikonya. 

  • Penyakit kronis, seperti diabetes atau infeksi. 
  • Penyalahgunaan obat atau alkohol. 
  • Hamil bayi kembar dua, tiga, atau seterusnya. 
  • Tekanan darah tinggi selama kehamilan (preeklampsia).
  • Masalah pada rahim atau leher rahim ibu. 
  • Usia ibu terlalu muda atau terlalu tua. 
  • Perdarahan atau infeksi vagina selama kehamilan

Ini Dampak Stres Saat Hamil, Bisa Membuat Bayi Lahir Prematur

Gejala kelahiran prematur

Pada kebanyakan kasus, persalinan prematur terjadi secara tidak terduga. Namun, gejala dari persalinan ini mirip dengan persalinan biasa. Berikut ini tanda-tanda persalinan dini yang perlu kamu waspadai. 

  • Kontraksi: perut mengencang seperti kepalan tangan setiap 10 menit atau lebih sering. 
  • Perubahan keputihan: peningkatan jumlah cairan keputihan hingga perdarahan pada vagina. 
  • Tekanan pada panggul: perasaan bahwa bayi menekan ke bawah. 
  • Sakit punggung: punggung bagian bawah terasa sakit. 
  • Kram perut: mengalami sakit perut dengan atau tanpa diare. 

Jika memiliki tanda atau gejala persalinan prematur, segera datangi rumah sakit dan hubungi penyedia layanan kesehatan terdekat. 

Komplikasi lahir prematur pada bayi

komplikasi kelahiran prematur

Faktanya, tidak semua bayi dengan kelahiran prematur mengalami komplikasi kesehatan. Meski begitu, dilahirkan terlalu cepat tentu bisa memicu berbagai masalah medis, baik jangka pendek maupun jangka panjang. 

Umumnya, semakin cepat bayi lahir, semakin tinggi risiko komplikasi yang dialami. Berikut ini beberapa komplikasi yang bisa terjadi pada bayi yang lahir prematur. 

1. Sulit bernapas

Bayi yang lahir prematur lebih berisiko mengalami masalah pernapasan. Pasalnya, paru-paru mereka belum sepenuhnya berkembang. Akibatnya, mereka kesulitan mengambil udara dengan baik. 

Untungnya, masalah pernapasan yang disebut sebagai apnea ini bisa diatasi saat mereka pulang dari rumah sakit. Namun, beberapa bayi prematur mungkin mengalami kelainan paru-paru yang cukup jarang, seperti bronkopulmoner. 

2. Masalah pada jantung

Masalah jantung yang umum pada bayi kelahiran prematur adalah PDA (paten ductus arteriosus) dan tekanan darah rendah. PDA adalah pembukaan di jantung yang harusnya menutup setelah lahir. Jika tidak tertutup dengan sendirinya, ini bisa menyebabkan gagal jantung. 

Tekanan darah rendah mungkin juga terjadi dan bisa diatasi dengan memberikan cairan, obat, atau transfusi darah. Semua ini penting untuk mengatasi komplikasi dan menjaga kesehatan bayi prematur.

3. Perdarahan pada otak

Semakin prematur bayi lahir, semakin besar risiko terjadi pendarahan di otak yang disebut perdarahan intraventrikular. Kebanyakan pendarahan ini ringan dan sembuh dengan sedikit dampak pada jangka pendek.

Namun, ada kemungkinan beberapa bayi mengalami pendarahan yang lebih serius yang bisa menyebabkan cedera otak permanen.

4. Tubuh bayi sulit mengontrol suhu tubuh

Bayi kelahiran prematur bisa dengan cepat kehilangan panas tubuh. Ini karena mereka belum memiliki cadangan lemak yang cukup seperti bayi yang lahir di usia normal. Mereka juga tidak dapat menghasilkan panas tubuh yang cukup untuk mengganti yang hilang dari tubuh mereka. 

Jika suhu tubuh mereka terlalu rendah, ini bisa menyebabkan masalah berbahaya yang disebut hipotermia.

Jangan Takut Moms, Ini Ciri-Ciri Bayi Prematur Yang Sehat

5. Gangguan pencernaan

Gangguan pencernaan ternyata juga sering terjadi pada bayi prematur karena sistem pencernaan mereka yang belum matang. Ini bisa memicu masalah seperti necrotizing enterocolitis (NEC).

NEC adalah kondisi di mana dinding usus bayi terluka dan bisa terjadi setelah bayi mulai makan. Kabar baiknya, bayi lahir prematur yang hanya mendapatkan ASI memiliki risiko lebih rendah terhadap penyakit pencernaan ini. 

6. Masalah sistem peredaran darah

Bayi prematur juga berisiko mengalami masalah darah, seperti anemia dan penyakit kuning. Anemia terjadi saat tubuh bayi tidak memiliki cukup sel darah merah. 

Semua bayi baru lahir memang mengalami penurunan jumlah sel darah merah secara perlahan. Namun, penurunan ini terjadi lebih besar pada bayi prematur. 

Sementara itu, penyakit kuning menyebabkan kulit dan mata bayi terlihat kuning karena terlalu banyak zat kuning dari hati atau sel darah merah dalam darahnya. Hal ini disebabkan oleh zat bernama bilirubin. Meskipun penyakit kuning bisa disebabkan oleh banyak hal, kondisi ini lebih sering terjadi pada bayi prematur.

7. Gangguan metabolisme

Kelahiran prematur ternyata juga bisa menyebabkan gangguan metabolisme pada bayi yang baru lahir. Begini, beberapa bayi dengan kondisi ini punya kadar gula darah yang sangat rendah karena memiliki cadangan gula darah yang lebih sedikit. 

Terlebih lagi, bayi prematur kesulitan dalam mengubah gula cadangan menjadi bentuk gula darah yang lebih bermanfaat dan aktif.

5 Cara Mengatasi Perut Kembung pada Bayi, Ibu Wajib Tahu!

8. Mudah terserang penyakit

Umumnya, bayi prematur mempunyai sistem kekebalan tubuh yang belum sepenuhnya berkembang. Hal tersebut tentu bisa meningkatkan risiko penyakit lebih tinggi. Misalnya, infeksi pada bayi prematur bisa lebih cepat menyebar ke aliran darah dan meningkatkan risiko masalah seperti sepsis. 

9. Komplikasi jangka panjang

Dalam waktu jangka panjang, kelahiran prematur bisa memicu berbagai masalah kesehatan yang cukup mengganggu, seperti: 

  • Kelumpuhan otak
  • Kesulitan belajar
  • Penyakit mata, seperti retinopati prematuritas
  • Masalah pendengaran
  • Kerusakan gigi
  • Masalah kesehatan mental.

Perawatan Bayi Berat Badan Lahir Rendah: Ada Metode Kanguru

Pencegahan bayi lahir prematur

Meskipun beberapa kasus kelahiran prematur tidak dapat dihindari, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko. Berikut beberapa pencegahan yang bisa kamu lakukan. 

  • Konsumsi suplemen progesteron, terutama untuk ibu dengan serviks yang pendek. 
  • Penjahitan serviks (cervical cerclage), terutama untuk ibu dengan inkompetensi serviks. 
  • Memantau kehamilan secara teratur untuk mendeteksi bila ada masalah. 
  • Menjaga pola makan sehat, mendapatkan istirahat yang cukup, dan rutin olahraga ringan. 
  • Mendapatkan edukasi seputar tanda-tanda kelahiran prematur untuk mengatasi situasi yang lebih baik

Itu tadi sederet informasi seputar kelahiran prematur yang wajib kamu ketahui. Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan perawatan yang tepat dan dukungan baik untuk meningkatkan harapan hidup bayi prematur, ya!


Penulis: Nabila Azmi

Share artikel ini
Reference