bab berdarah saat hamil

bab berdarah saat hamil

Kehamilan adalah salah satu momen yang ditunggu-tunggu oleh para pasangan.
Namun, tak jarang hal tersebut juga cukup meresahkan. 

Pasalnya, seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, kamu bisa mengalami berbagai macam gejala.

Mulai dari mual, muntah, sakit kepala, sakit punggung, dan bahkan masalah pencernaan karena munculnya ambeien atau wasir yang bisa menyebabkan keluarnya darah pada saat buang air besar. 

Apakah BAB berdarah saat hamil membahayakan? 

BAB berdarah mungkin cukup menakutkan, terutama bila dialami pada masa kehamilan. Namun faktanya, kasus ini tidak begitu berbahaya dan tidak menandakan keadaan darurat medis. 

Malahan, BAB berdarah pada kehamilan adalah penyakit kehamilan yang cukup umum asalkan tidak sering terjadi. 

Dikutip dari National Library of Medicine, dalam penelitian tahun 2018 tentang gejala anorektal selama masa kehamilan dan pasca kehamilan, sebanyak 66,6% wanita hamil mengalami gejala pendarahan anus selama kehamilan dan pasca persalinan, terutama komplikasi wasir dan luka robekan pada anus. 

Faktor pemicunya adalah karena sembelit. Untuk mengetahui lebih lanjut, mari kita ulas lebih dalam tentang penyebab dan pencegahan penyakit kehamilan berikut ini. 

Apa penyebab BAB berdarah saat hamil? 

Penyebab BAB berdarah saat hamil dapat bervariasi. Namun seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, sembelit adalah faktor pemicu utama, sehingga iritasi, ambeien, luka anus, dan gejala lainnya bisa terjadi. Berikut adalah beberapa penyebabnya: 

1. Ambeien atau wasir 

Ambeien atau wasir, adalah salah satu penyebab utama BAB berdarah pada kehamilan, pada sekitar 25-35 persen individu. 

Tingkat keparahan wasir dapat meningkat sesuai dengan usia kehamilan. Selama kehamilan, ada peningkatan aliran darah ke panggul dan tubuh bagian bawah, termasuk rektum dan anus. 

Penyumbatan pembuluh darah ini saat bayi tumbuh dan menekan organ dalam dan dapat menyebabkan pembengkakan yang disebut wasir. 

2. Fisura anus 

Fisura anus adalah robekan pada lapisan mukosa anus, tepat di dalam bagian bokong. Ini terjadi akibat mengejan karena sembelit atau buang air besar yang keras. 

Hal ini dapat menyebabkan perdarahan berwarna merah cerah dan juga sangat menyakitkan. 

3. Diare 

Diare dapat terjadi saat tubuh kamu memproduksi hormon relaksin. Hormon ini hanya dikeluarkan selama kehamilan.

Hormon ini mempersiapkan tubuh kamu untuk persalinan dan dapat melonggarkan sendi dan ligamen, termasuk melonggarkan sendi di sekitar rektum sehingga menyebabkan serangan diare. 

Diare yang umumnya dialami hanya berupa tinja yang encer ternyata bisa menyebabkan pendarahan juga. 

Selain itu, virus atau bakteri pada perut dapat merusak dinding usus besar sehingga dapat mengakibatkan infeksi yang berujung pendarahan pada tinja. 

Bagaimana cara mengatasi BAB berdarah saat hamil? 

Untuk menghindari gejala BAB berdarah, berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda coba untuk mengatasinya: 

  • Konsumsi lebih banyak serat dari buah-buahan dan sayur-sayuran seperti apel, pisang, mangga, wortel, bayam, brokoli, dll. 
  • Minum air 8-12 gelas sehari dan minuman probiotik 
  • Jangan menunda buang air besar 
  • Jika buang air besar, usahakan membersihkan dengan air atau tisu dari arah depan ke belakang 
  • Menggunakan salep atau obat oles wasir untuk mengurangi rasa sakit
  • Mandi atau berendam dengan air hangat 2 hingga 3 kali sehari 
  • Hindari duduk di kursi untuk waktu yang lama 

Kapankah harus ke dokter? 

BAB berdarah saat masa kehamilan adalah hal yang cukup wajar. Jika gejala yang Anda alami hanya berupa tetesan darah dan tidak berkepanjangan, tidak perlu khawatir. 

Namun Anda patut waspada dan perlu konsultasi medis dengan dokter apabila terdapat gejala sebagai berikut: 

  • Pendarahan dalam jumlah banyak dan sukar berhenti walaupun sudah diobati Pendarahan vagina 
  • Rasa sakit pada perut dan punggung disertai mual dan kembung 
  • Tekanan darah rendah 
  • Penurunan berat badan selama kehamilan 
  • Detak jantung meningkat 
  • Kram yang tidak wajar 
  • Diare yang berlangsung lebih dari tiga hari 
  • Sembelit parah sehingga tidak dapat buang air besar selama beberapa hari berturut-turut 
  • Inkontinensia tinja, atau kondisi tubuh yang tidak dapat mengendalikan buang air besar, sehingga menyebabkan tinja keluar secara tiba-tiba tanpa disadari

Kehamilan dapat mempengaruhi setiap bagian tubuh Anda, terutama bagian tubuh dari perut dan organ-organ di bawahnya. 

Perlu diingat bahwa setiap kehamilan dapat memunculkan gejala yang berbeda-beda. Kuncinya adalah tetap waspada akan perubahan tersebut, ya. 

Jika kamu memiliki kekhawatiran, tidak ada salahnya berkonsultasi secara langsung dengan dokter. Semoga informasi ini bermanfaat, ya! 

Share artikel ini
Reference