Kapan Hari Hepatitis Sedunia? Ini Cara Mencegah Hepatitis yang Tepat!
Penyakit hepatitis sebenarnya ini tidak terlalu mendapat perhatian bila dibandingkan dengan penyakit lain seperti AIDS dan Covid-19.
Padahal, bila diabaikan terus-menerus, penyakit hepatitis justru bisa mengakibatkan penyakit lain seperti kanker hati, gagal hati, atau sirosis hati. Maka dari itu, setiap tahun diperingati hari hepatitis sedunia untuk meningkatkan kesadaran terhadap penyakit hepatitis secara global.
Ada banyak orang yang mengalami penyakit hepatitis di seluruh dunia. Contohnya, di Indonesia sendiri, angka penderita hepatitis meningkat.
Hepatitis A dan B merupakan jenis hepatitis yang paling banyak diderita. Melihat banyaknya orang yang mengalami penyakit ini, maka penting untuk memperingati hari hepatitis sedunia. Lantas, kapan hari hepatitis sedunia diperingati? Bagaimana cara mencegah penyakit ini?
Hari hepatitis sedunia pada tanggal berapa?
Hari hepatitis sedunia diperingati oleh individu, organisasi, dan pemerintah di seluruh dunia pada tanggal 28 Juli setiap tahun.
Hari hepatitis sedunia merupakan salah satu dari tujuh hari kesehatan masyarakat global yang telah ditetapkan secara resmi oleh WHO. Hari ini diperingati dengan tujuan meningkatkan kesadaran akan virus hepatitis dan mengambil perubahan nyata melalui pencegahan, diagnosis, dan pengobatan.
Hari hepatitis sedunia merupakan kesempatan untuk meningkatkan upaya nasional dan internasional tentang hepatitis, mendorong tindakan oleh individu dan masyarakat, serta menyoroti perlunya tanggapan global yang lebih besar.
Jadi, hari tersebut diadakan untuk menyerukan kepada orang-orang di seluruh dunia untuk mengambil tindakan untuk mengatasi penyakit hepatitis.
Jenis hepatitis di Indonesia
Setelah mengetahui perayaan hari hepatitis sedunia, kamu perlu mengetahui apa saja jenis-jenis hepatitis. Berikut ini jenis-jenis hepatitis yang terdapat di Indonesia, antara lain:
1. Hepatitis A
Hepatitis A adalah peradangan hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV) dan dapat menyebabkan penyakit ringan hingga berat. Virus hepatitis A ditularkan melalui konsumsi makanan dan air yang terkontaminasi atau melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
Risiko infeksi hepatitis A dikaitkan dengan kurangnya air bersih serta sanitasi yang tidak memadai. WHO memperkirakan pada tahun 2016 terdapat sekitar 7.134 yang meninggal karena hepatitis A di seluruh dunia.
2. Hepatitis B
Hepatitis B adalah infeksi virus hepatitis B yang menyerang hati dan dapat menyebabkan penyakit akut maupun kronis. Virus ini paling sering ditularkan dari ibu ke anak selama kelahiran dan persalinan.
Virus ini juga bisa ditularkan melalui suntikan, tato, tindik, kontak dengan darah, atau cairan tubuh lainnya seperti air liur dan cairan menstruasi.
Menurut WHO, infeksi hepatitis B yang dialami orang dewasa bisa menyebabkan hepatitis kronis pada kurang dari 5 persen kasus, sedangkan infeksi pada bayi bisa menyebabkan hepatitis kronis pada sekitar 95 persen kasus.
Hal inilah yang menjadi dasar mengapa vaksinasi penting dilakukan pada bayi dan anak.
3. Hepatitis C
Hepatitis C adalah peradangan hati yang disebabkan oleh virus hepatitis C. Virus ini dapat menyebabkan hepatitis akut dan kronis dengan tingkat keparahan mulai dari ringan hingga serius termasuk sirosis hati dan kanker.
Virus ini dapat ditularkan melalui darah. Infeksi dapat terjadi melalui darah, perawatan kesehatan yang tidak aman, penggunaan narkoba melalui suntikan, dan sebagainya.
Namun, hepatitis C tidak menyebar melalui ASI, makanan, air, kontak biasa, dan berbagai makanan atau minuman dengan orang yang terinfeksi.
Menurut WHO, diperkirakan 58 juta orang terinfeksi virus hepatitis C kronis secara global. WHO juga memperkirakan bahwa pada tahun 2019, sekitar 290.000 orang meninggal karena hepatitis C, sebagian besar karena sirosis dan kanker hati primer.
Cara mencegah penyakit hepatitis
Penyakit hepatitis memang sangat berbahaya, itulah mengapa ada peringatan hari hepatitis sedunia. Nah, beberapa cara untuk mencegah penyakit hepatitis, antara lain:
1. Melakukan vaksin
WHO merekomendasikan agar bayi menerima vaksin hepatitis B sesegera mungkin setelah lahir. Agar terhindar dari penyakit hepatitis A, dibutuhkan vaksin hepatitis A. Namun sayangnya, saat ini tidak ada vaksin yang efektif dalam melawan hepatitis C.
2. Penggunaan profilaksis antivirus
Selain vaksinasi bayi, WHO merekomendasikan penggunaan profilaksis antivirus untuk pencegahan penularan hepatitis B dari ibu ke anak.
3. Miliki pola hidup sehat
Miliki pola hidup sehat untuk mencegah penyakit, seperti sering cuci tangan, tidak berada pada jarak yang dekat dengan orang yang sedang sakit, menutupi mulut ketika batuk dan bersin, serta tidak menyentuh mulut, mata, hidung dengan tangan yang kotor.
4. Menjaga kebersihan
Selain menjaga kebersihan tubuh, kamu perlu menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Misalnya, dengan membuang benda tajam dan limbah dengan aman dan tepat agar tidak menyebabkan penyakit.
5. Melakukan deteksi dini
Deteksi dini hepatitis B dan C bisa dilakukan dengan cara pemeriksaan gejala, fisik, dan darah. Beberapa tes lainnya juga bisa dilakukan untuk mendeteksi adanya penyakit hepatitis, yaitu CT scan dan biopsi hati.
Itulah penjelasan mengenai hari hepatitis sedunia, jenis hepatitis di Indonesia dan cara mencegahnya. Semoga hari hepatitis sedunia bisa meningkatkan kesadaran individu dan masyarakat tentang pentingnya mengambil tindakan untuk mengatasi penyakit hepatitis.