Kamu Mengalami Quarter Life Crisis? Segera Atasi dengan Cara Berikut!
Kamu mungkin sudah pernah atau bahkan sering mendengar tentang fenomena quarter life crisis. Ini adalah fenomena yang biasanya terjadi pada kelompok usia 20-an dan 30-an dan ditandai dengan kecemasan dan kegelisahan tentang banyak hal dalam hidup.
Orang yang mengalami quarter life crisis sering kali merasa tersesat, bingung, dan khawatir dengan ketidakpastian kehidupan masa depannya. Tak jarang juga mereka yang mempertanyakan eksistensinya sebagai manusia dan merasa tidak memiliki tujuan hidup. Bagaimana menyikapi fenomena ini?
Memahami quarter life crisis
Quarter-life crisis adalah sebuah istilah dalam bidang psikologi mengenai kondisi kesehatan mental yang tidak stabil pada orang berusia 20-an dan 30-an. Penyebab quarter life crisis sebenarnya beragam, begitu pula cara mengatasinya. Namun, ada beberapa hal umum yang bisa diidentifikasi sebagai penyebabnya.
Contoh yang paling mudah ditemukan dari quarter life crisis adalah saat mencari pekerjaan. Bagi sebagian orang, mencari pekerjaan mungkin tampak mudah, sementara bagi yang lain, mencari pekerjaan merupakan hal yang sulit.
Melihat teman atau lingkaran sosial di sekitarmu mudah mencari pekerjaan, kamu yang cukup sulit mendapatkan pekerjaan mungkin akan sering diganggu oleh kecemasan dan keraguan yang akan berubah menjadi quarter life crisis seiring berjalannya waktu.
Ciri-ciri quarter life crisis
Berikut adalah beberapa tanda bahwa seseorang mungkin mengalami quarter life crisis:
- Sering merasa khawatir tentang masa depan.
- Merasa terjebak dalam lingkungan yang tidak diinginkan.
- Kesulitan membuat keputusan ketika dihadapkan pada banyak pilihan.
- Kurangnya motivasi untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
- Kesulitan memutuskan apakah akan hidup menurut keinginan sendiri atau menurut tuntutan keluarga dan masyarakat.
- Takut tertinggal dalam ketidakpastian hidup sendiri.
- Iri pada teman sebaya yang telah mencapai impiannya.
Tips mengatasi quarter life crisis
Mengalami masa krisis ini sebenarnya adalah hal yang wajar. Namun, hal ini tidak boleh dianggap enteng, karena jika tidak diatasi dengan benar, quarter life crisis dapat berubah menjadi depresi. Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk menghadapi krisis, antara lain:
1. Berhenti membandingkan diri dengan orang lain
Membandingkan diri sendiri dengan orang lain hanya akan membuang-buang waktu dan membuatmu semakin khawatir. Alih-alih memikirkan kehidupan orang lain, mulailah mencari tahu apa yang sebenarnya kamu inginkan dalam hidupmu. Namun, perlu diingat bahwa jawabannya mungkin tidak langsung muncul.
2. Kejar apa yang ingin kamu capai
Alih-alih fokus pada pencapaian orang lain, tanyakan pada diri sendiri: apa yang paling kamu khawatirkan? Apa yang ingin kamu lakukan untuk dunia? Keahlian apa yang benar-benar kamu kuasai? Setelah mendapatkan jawaban dari semua pertanyaan ini, mulailah fokus pada diri sendiri. Kejar apa yang ingin kamu capai.
3. Ubah keraguan menjadi tindakan
Ketika kamu bingung tentang sesuatu dalam hidupmu, lihat itu sebagai kesempatan untuk menemukan tujuan baru. Isi hari-harimu dengan hal-hal positif dan temukan jawaban atas keraguanmu hingga jawaban akhir muncul dengan sendirinya.
Misalnya, kamu bingung karena merasa tidak cocok dengan pekerjaanmu yang sekarang. Selain tetap menjalankan tugas di tempat kerja, kamu bisa mulai mengisi waktu luang dengan bersantai, menambah wawasan, mencari kursus online untuk meningkatkan keterampilan, atau mengobrol dengan teman untuk mencari solusi.
4. Temukan orang-orang yang bisa mendukungmu
Biarkan dirimu berada di antara orang-orang yang bisa mendukungmu mencapai impian dan ambisimu. Temukan orang-orang yang memiliki minat yang sama denganmu atau yang menginspirasi kamu dan menjadikanmu menjadi orang yang lebih baik. Dengan begitu, kamu tidak akan merasa kesepian.
5. Belajar mencintai diri sendiri
Saat kamu berada dalam fase quarter life crisis, kamu mungkin cenderung mengabaikan kebahagiaan-kebahagiaan kecil yang sebenarnya kamu miliki. Faktanya, untuk mencapai tujuan hidupmu, kamu harus terlebih dahulu menghormati dan mencintai diri sendiri (self love) . Jadi, mulailah perhatikan kebutuhanmu, apa yang kamu sukai dan apa yang ingin kamu lakukan.