Hamil Kosong Bertahan Berapa Lama? Ketahui Faktanya Di Sini
Hamil kosong yang juga dikenal dengan istilah blighted ovum atau anembryonic pregnancy merupakan penyebab 50% keguguran pada wanita di trimester pertama.
Kondisi ini mungkin akan menyebabkan rasa kecewa bagi pasangan yang menantikan kehadiran buah hati.
Namun rupanya kondisi ini bisa dialami oleh sebagian besar wanita sebanyak satu kali dan hampir tidak ada cara untuk mencegah hal tersebut.
Lalu, apa itu sebenarnya hamil kosong? Dan berapa lama hamil kosong dapat bertahan?
Apa itu hamil kosong
Hamil kosong adalah kondisi dimana sel telur yang telah dibuahi dan menempel pada dinding rahim tidak diikuti dengan perkembangan embrio.
Umumnya dalam proses terjadinya kehamilan, sel telur yang dibuahi akan mulai membelah dalam waktu beberapa jam setelah konsepsi dan kemudian embrio terbentuk sekitar 8-10 hari setelahnya.
Setelah embrio menempel pada dinding rahim, plasenta akan mulai dibentuk dan terjadi lonjakan hormon kehamilan.
Pada kondisi hamil kosong, sel telur yang telah dibuahi tidak membelah sampai tahap embrio, atau meskipun terbentuk embrio, perkembangannya akan berhenti setelah proses implantasi.
Kondisi tersebut kemudian akan merangsang tubuh secara alami untuk menghentikan proses kehamilan dan menyisakan kantong kehamilan.
Penyebab hamil kosong
Meskipun penyebab hamil kosong tidak diketahui secara pasti, sebagian besar penyebab hamil kosong merupakan akibat kelainan kromosom pada sel telur yang telah dibuahi.
Beberapa faktor penyebab lain yang juga meningkatkan risiko hamil kosong berupa:
- Infeksi
- Penyakit autoimun pada ibu hamil
- Penyakit endokrin pada ibu hamil
- Adanya jaringan atau pembatas yang memisahkan ruangan dalam rahim
- Malformasi pada rahim
- Faktor hormon (rendahnya kadar progesteron)
- Gangguan sistem endokrin (kelainan fungsi kelenjar tiroid dan autoimunitas kelenjar tiroid)
- Sindrom polikistik ovarium (PCOS)
- Kelebihan berat badan
- Berusia lanjut
Ciri-ciri hamil kosong
Ciri-ciri hamil kosong yang dialami oleh wanita bisa tidak muncul dan dirasakan sama sekali.
Pada awalnya, wanita tetap dapat mengalami tanda dan gejala kehamilan seperti hasil test pack yang positif dan telat datang bulan.
Namun setelah itu, kondisi hamil kosong dapat mengalami tanda-tanda keguguran berupa:
- Kram ringan pada perut
- Keluarnya bercak atau pendarahan ringan dari vagina
- Menstruasi yang lebih banyak dari biasanya
Jika kamu mengalami gejala di atas, mungkin saja hal tersebut adalah tanda keguguran. Tetapi, tidak semua gejala pendarahan pada akhir trimester satu adalah tanda keguguran.
Jadi, pastikan untuk memeriksakan diri terlebih dahulu ke dokter jika kamu mengalami gejala tersebut, ya.
Hamil kosong bertahan berapa lama?
Dari penjelasan di atas, mungkin kamu akan bertanya-tanya mengenai berapa lama hamil kosong dapat bertahan? Jawaban pertanyaan ini adalah bervariasi pada setiap individu.
Plasenta yang terbentuk dan menempel pada rahim akan tetap berkembang dan melepaskan hormon kehamilan (hCG) meskipun tanpa embrio.
Bagi beberapa orang, keguguran dapat terjadi dalam kurun waktu beberapa hari atau minggu.
Sisanya hanya mengetahui bahwa mereka hamil dan baru akan terdeteksi ketika melakukan pemeriksaan ultrasound (USG).
Hamil kosong tapi tidak pendarahan
Hamil kosong tapi tidak mengalami pendarahan sering juga disebut dengan istilah aborsi spontan atau missed abortion atau missed miscarriage memang bisa terjadi sebelum usia kehamilan 13 minggu. Namun, kasus ini tidak sering ditemukan pada wanita.
Apabila kondisi hamil kosong telah terdeteksi sejak dini dalam pemeriksaan rutin USG, biasanya dokter akan menyarankan pilihan terapi seperti pemberian obat-obatan untuk mengeluarkan sisa konsepsi atau melakukan prosedur kuret setelah diagnosis keguguran telah ditegakkan
Apakah hamil kosong harus kuret?
Hamil kosong mungkin saja tidak memerlukan prosedur kuret karena tubuh dapat mengeluarkan sisa dan lapisan dinding rahim secara alami.
Kamu dapat berkonsultasi dengan dokter mengenai pilihan prosedur yang sesuai dengan kondisi tubuh kamu. Ada beberapa pilihan yang mungkin disarankan oleh dokter seperti:
1. Expectant management
Maksud dari prosedur ini adalah melakukan observasi atau pengamatan tanpa intervensi dan terapi medis.
Metode ini memerlukan waktu beberapa hari atau minggu untuk menunggu tubuh mengeluarkan plasenta dan kantong kehamilan secara alami melalui vagina.
Wanita biasanya akan mengalami kram dan nyeri perut serta pendarahan ketika proses ini dimulai.
2. Obat-obatan
Obat-obatan seperti cytotec (misoprostol) dapat diberikan untuk merangsang tubuh mengeluarkan sisa konsepsi.
Kamu akan mengalami gejala kram dan nyeri perut serta pendarahan dalam waktu 30 menit sampai 10 jam setelah menggunakan obat ini.
3. Prosedur dilatasi dan kuretase (D&C)
Prosedur ini merupakan prosedur operasi untuk mengeluarkan jaringan pada rahim menggunakan alat sedot atau peralatan medis. Tindakan ini dilakukan dalam keadaan bius total.
Setelah plasenta dan kantong kehamilan dikeluarkan, dokter akan kembali melakukan pemeriksaan USG untuk memastikan seluruh jaringan konsepsi telah dikeluarkan.
Setelah itu, biasanya dokter akan menyarankan kamu untuk menunggu selama 1-2 siklus menstruasi sebelum mencoba hamil kembali.
Keguguran merupakan salah satu hal berat yang dialami oleh wanita dan dapat memengaruhi kondisi kesehatan secara umum.
Jadi, jangan ragu untuk menghubungi kerabat maupun profesional kesehatan jika kamu membutuhkan dukungan fisik maupun emosional, ya.