Ciri Darah Haid Terakhir Sebelum Hamil, Apakah Berbeda dari Biasanya?

Semua wanita yang sudah mengalami pubertas pasti mengalami periode haid setiap bulan. Saat seorang wanita mengalami haid, darah akan keluar dari rahimnya selama beberapa hari. Nah, saat haid terakhir sebelum hamil, warna darahnya bisa bervariasi tergantung pada kondisi kesehatan masing-masing wanita.

Beberapa wanita mungkin mengeluarkan darah yang lebih merah dan pekat, sedangkan beberapa lainnya mungkin memiliki darah yang lebih encer dan berwarna coklat. Hal ini normal  karena setiap kondisi tubuh wanita memang berbeda-beda.

Namun, jika kamu curiga bahwa ada yang tidak normal dengan haid terakhirmu sebelum hamil, seperti darah yang berlebihan atau berwarna aneh, sebaiknya kamu periksakan diri ke dokter untuk memastikan semuanya baik-baik saja. 

Sekarang, yuk simak artikel ini dulu!

Ciri menstruasi terakhir sebelum hamil

Kehamilan biasanya mulai ditandai jika haid tidak terjadi sesuai jadwal normal setiap bulannya. Namun, terkadang kehamilan juga bisa ditandai dengan keluarnya darah dari vagina.

Nah, kamu harus bisa melihat perbedaan antara pendarahan haid atau hamil. Cari tahu ciri menstruasi terakhir sebelum hamil dulu, yuk!

1. Durasi lebih singkat

Haid terakhir sebelum hamil biasanya cukup ringan dengan durasi yang lebih singkat. Wanita hamil biasanya hanya akan mengalami hal ini selama 1-3 hari.

Bebagai penelitian menunjukkan bahwa pendarahan biasanya terjadi 10 hingga 14 hari setelah pembuahan, tanda kehamilan setelah haid terakhir.

Namun, perdarahan dapat terjadi kapan saja selama 8 minggu pertama kehamilan. Darah juga dapat muncul di sekitar jadwal haid normal. Oleh karena itu, terkadang perdarahan ini dipahami sebagai perdarahan haid biasa dan bukan sebagai tanda kehamilan.

2. Volume darah lebih sedikit

Berbeda dengan perdarahan haid pada umumnya, ciri-ciri haid terakhir sebelum hamil adalah jumlah darah yang keluar biasanya lebih sedikit. Darah ini bisanya hanya terlihat seperti flek.

Umumnya, darah ini hanya keluar saat seorang wanita mencuci kemaluan setelah buang air kecil. Namun, terkadang darah juga bisa cukup banyak dan terlihat di pakaian dalam.

3. Warna darah berbeda 

Warna darah haid terakhir sebelum hamil juga bisa keluar bersama keputihan. Ini karena tubuh memproduksi lebih banyak hormon. Warna darah juga bisa berbeda-beda tergantung dari volume darah dan berapa lama darah disimpan di tubuh sebelum akhirnya dikeluarkan.

Warna darah berikut kemungkinan besar adalah tanda-tanda kehamilan:

• Merah segar atau merah terang jika langsung keluar dari vagina.
• Merah pucat jika tercampur dengan cairan vagina lain, misalnya keputihan.
• Merah pekat karena mengalami oksidasi akibat terlalu lama di dalam vagina.

Untuk memastikan hal ini, kamu sebaiknya konsultasi ke dokter yaa!

4. Lebih sering buang air kecil

Pada haid terakhir sebelum hamil, seorang wanita juga biasanya lebih sering buang air kecil. Kondisi ini disebabkan karena tubuh memproduksi lebih banyak darah.

Akibatnya, ginjal harus menyaring dan menyimpan lebih banyak cairan di dalam tubuh. Karena itu, buang air kecil lebih sering juga bisa menjadi tanda awal kehamilan yang disertai dengan pendarahan. 

5. Merasa lebih mudah lelah 

Kelelahan adalah gejala lain yang paling sering dialami ibu hamil, terutama pada trimester pertama. Kondisi ini disebabkan oleh perubahan hormonal yang terjadi di dalam tubuh.

Selain itu, gula darah dan tekanan darah wanita hamil juga akan menurun saat awal kehamilan. Karena itu, tubuh juga bisa merasa lelah sebagai tanda kehamilan setelah haid terakhir.

6. Perubahan pada payudara

Salah satu ciri haid terakhir sebelum hamil dapat disertai dengan perubahan pada payudara. Perubahan ini bisa berupa nyeri atau nyeri tekan pada payudara.

Payudara juga mungkin lebih lembut, lebih penuh, atau lebih berat dari biasanya. Ini disebabkan oleh peningkatan kadar hormon progesteron dalam tubuh.

Nah, itu ciri kehamilan  dan informasi tentang warna darah haid terakhir sebelum hamil. Untuk memastikan hal ini, kamu tentu disarankan untuk konsultasi ke dokter kandungan.

Penulis: Hutri Cika Agustina Berutu