Cara Menghadapi Pacar yang Kasar, Jangan Hanya Pasrah!
Pasangan yang kasar adalah orang yang bersikap kasar dan tidak menghargai. Mungkin kamu pernah mengalami situasi di mana kehilangan kendali, tetapi orang yang kasar dapat diidentifikasi sebagai seseorang yang memanfaatkan situasi untuk mendominasi dan memperlakukan orang lain demi kepentingan dan kebutuhan pribadinya.
Umumnya, orang seperti ini suka merayu dan memanipulasi, seringkali melalui ancaman. Apakah pasangan kamu juga memiliki perilaku demikian?
Cara menghadapi pacar yang kasar memang tidak mudah. Puncak kemarahan dan emosi hingga mencapai titik puncak biasanya dimulai dengan menyangkal fakta-fakta yang terjadi dalam hubungan. Ternyata, ada beberapa solusi untuk mengatasinya. Yuk simak selengkapnya di bawah ini!
Ciri-ciri pacar yang kasar
Berikut adalah beberapa ciri-ciri pasangan yang kasar dalam sebuah hubungan yang harus kamu ketahui, seperti:
1. Kamu meragukan potensi diri sendiri karena pasangan kamu
Daripada memiliki keyakinan pada apa yang kamu lakukan atau katakan, kamu terus meragukan potensi diri sendiri. Hal ini disebabkan oleh pasangan yang telah menanamkan keraguan dalam diri dengan membuat merasa tidak kompeten.
2. Pasangan kamu mengingkari janji
Salah satu bentuk ketidak penghormatan yang besar dalam sebuah hubungan adalah ketika pasangan tidak berusaha memenuhi janjinya dan secara berulang kali mengecewakan kamu.
Dia terus melupakan hal-hal yang penting bagi kamu, dan bahkan ketika kamu mengatakannya, dia tidak terlalu peduli dan dengan mudah melupakannya.
3. Pacar tidak pernah meminta maaf
Cara menghadapi pacar yang kasar memang harus jeli. Salah satu tanda yang jelas bahwa seorang pria tidak menghormati seorang wanita adalah ketika dia tidak mampu meminta maaf atas kesalahannya. Dia tidak akan merendahkan diri dan mengajukan permintaan maaf.
Dia tidak mengakui kesalahan yang dilakukannya, dan mungkin bahkan menggambarkan kesalahan tersebut juga sebagai kesalahan kamu.
4. Pasangan tersebut menunjukkan kecenderungan narsistik
Keinginan, kebutuhan, dan keinginannya menjadi prioritas utama dalam hidupnya, dan dia siap melakukan apa pun yang dia bisa untuk memastikan bahwa keinginannya terpenuhi dahulu. Pasangan kamu menganggap dirinya sebagai yang paling penting dan merendahkan kamu.
5. Kamu hampir tidak memiliki ruang dan waktu sendiri
Sesekali mendapat kejutan dengan kunjungan ke tempat kerja atau saat kamu menghabiskan waktu bersama teman adalah hal yang berbeda.
Namun, jika menjadi kebiasaan bagi pasangan kamu untuk masuk ke ruang pribadi dan kehidupan kamu, itu bisa menjadi tanda bahwa dia sedang mengawasi kamu. Hal ini perlu dipertimbangkan dengan serius. Mungkin dia merasa tidak aman dan menguntit kamu.
6. Pasangan tidak jujur
Dalam sebuah hubungan, kedua pasangan harus saling jujur. Itulah dasar dari hubungan yang sehat dan langgeng. Namun, jika kamu menemukan bahwa pasangan kamu menyembunyikan rahasia dari kamu dan bahkan mungkin berbohong kepada kamu, itu adalah tanda ketidakhormatan, dan kamu perlu menyelidiki apa yang terjadi di balik itu.
Cara menghadapi pacar yang kasar
Berikut berbagai cara yang bisa kamu coba untuk menghadapi pacar kamu yang kasar, seperti:
1. Komunikasi dengan pasangan
Langkah pertama adalah memastikan bahwa pasangan menyadari perilaku kasarnya, dan lebih baik untuk menghadapinya.
Kamu dapat memilih waktu yang tepat untuk membicarakan masalah ini, misalnya saat kamu berdua sedang sendiri atau saat pasangan sedang dalam suasana hati yang baik. Mulailah percakapan santai, dan jika pasangan kamu merasa marah, cobalah menenangkannya.
2. Beri peringatan pada pasangan
Memang benar bahwa tidak semua orang yang kasar adalah jahat, dan karena itu, pasangan kamu mungkin menganggap dirinya cerdas dan praktis meskipun sikapnya terlihat kasar. Untuk memastikan bahwa pasangan kamu menyadari perilaku kasarnya, kamu juga dapat mengoreksi beberapa tanda peringatan.
Misalnya, jika kamu melihat pasangan kamu bersikap kasar terhadap seseorang di depan umum, kamu dapat memberikan tanda kecil seperti menyentuh tangannya atau batuk agar dia menyadari bahwa perilakunya tidak sopan dan seharusnya bersikap lebih sopan.
3. Beritahu letak kesalahannya
Kadang-kadang, kamu dapat menunjukkan perilaku kasar pasangan untuk membuatnya menyadari dimana hal-hal menjadi tidak nyaman atau salah bagi kamu.
Contohnya, jika pasangan berbicara kasar kepada seorang pelayan, kamu dapat langsung mengatakannya di depan pelayan bahwa perilaku tersebut tidak sopan dan pasangan kamu harus meminta maaf kepadanya.
4. Jangan menerima perlakuan kasar dari pasangan
Cara menghadapi pacar yang kasar juga bisa dengan cara melawannya dan jangan diam. Jika kamu terus mengabaikan kekasaran yang ditunjukkan pasangan kamu dengan tetap diam, dia akan berpikir bahwa perilakunya dapat diterima dan dia tidak melakukan kesalahan.
Contohnya, jika pasangan memarahi kamu di depan umum, tunjukkan dengan sopan bahwa kamu tidak menyukai perilakunya. Hal ini akan membuat pasangan kamu menyadari bahwa perilaku kasarnya sama sekali tidak dapat diterima.
5. Cari solusi yang tidak berlebihan
Sangatlah penting untuk menghadapi masalah dengan ketenangan dan menghindari terlibat dalam emosi yang negatif saat berhadapan dengan pasangan. Pastikan kamu tidak merespons dengan kekerasan atau agresi.
Ini tidak akan membantu kamu untuk mengajarkan pasangan tentang sopan santun. Sebaliknya, tetaplah tenang dan sampaikan dengan jelas kepada pasangan bahwa perilakunya tidak dapat diterima.
6. Mintalah bantuan profesional
Konselor dapat membantu mengidentifikasi alasan utama dibalik perilaku kasar pasangan kamu dan memberikan saran terapi yang sesuai. Melalui sesi terapi dan konseling, pasangan kamu dapat belajar mengelola kekasarannya.
Kamu perlu tetap tenang, sabar, dan percaya diri dalam menghadapinya. Alih-alih menyerah pada ketidak-sopanan pasangan kamu, lebih baik kamu menghadapinya dan menolak perilaku kasarnya dengan cara yang tenang dan meyakinkan.
Penting untuk konsisten dalam menghadapi pasangan yang mudah marah agar perbaikan yang diharapkan dapat terjadi. Cobalah untuk mencari tahu penyebabnya. Ada dua faktor yang dapat menyebabkan seseorang mudah marah, yaitu faktor eksternal dan internal.
__
Penulis: Annisa Sukarno