Berapa Lama Melahirkan setelah Keluar Flek Coklat?
Keluarnya flek coklat saat hamil sebenarnya merupakan kondisi umum yang dialami ibu hamil. Dalam kebanyakan kasus, kondisi ini tidak mengindikasikan hal yang berbahaya.
Apakah hal itu pertanda akan melahirkan? Jika kehamilan kamu sudah mendekati perkiraan lahir, ada kemungkinan hal itu merupakan pertanda melahirkan. Namun, berapa lama waktu melahirkan tiba setelah keluar flek coklat di kehamilan tua.
Oleh karena itu, ibu hamil harus mengidentifikasi penyebab kondisi terjadinya flek saat hamil.
Arti flek coklat saat hamil
Walaupun flek coklat pada masa kehamilan tidak mengindikasikan sesuatu yang berbahaya, kamu tetap perlu waspada.
Pasalnya, kondisi ini juga bisa menjadi pertanda adanya sesuatu yang serius dan berbahaya. Berikut beberapa alasan kenapa flek coklat saat kehamilan yang harus diwaspadai.
1. Iritasi serviks
Peningkatan aliran darah ke tubuh selama kehamilan membuat serviks lebih sensitif. Hal ini membuat area leher rahim lebih mudah berdarah. Akibatnya, iritasi bisa terjadi dan membuat vagina mengeluarkan flek coklat.
2. Keguguran
Lama waktu melahirkan tidak selalu ditandai setelah keluar flek coklat. Flek coklat saat hamil muda bisa disebabkan oleh keguguran.
Darah yang dikeluarkan biasanya sudah lama berada di sistem reproduksi sehingga warnanya menjadi lebih gelap. Gejala keguguran lainnya termasuk kram dan nyeri perut atau punggung bawah.
3. Implantasi
Sebelum minggu keempat, kamu mungkin ada flek coklat disertai gejala kehamilan lainnya. Flek ini merupakan tanda bahwa embrio menempel pada dinding rahim (implantasi), menyebabkan sedikit pendarahan.
4. Hamil anggur
Hamil anggur merupakan istilah yang merujuk pada pertumbuhan jaringan mirip janin yang abnormal di dalam rahim.
Kondisi ini cukup berbahaya dan harus segera ditangani secara medis agar tidak berkembang menjadi kanker. Kondisi ini juga sering menimbulkan perdarahan yang memicu keluarnya flek coklat
5. Polip serviks
Polip serviks merupakan pertumbuhan daging berukuran kecil yang abnormal pada permukaan serviks, biasanya disebabkan oleh peningkatan estrogen dalam tubuh.
Gejala polip lainnya tidak keluarnya flek berwarna coklat, tetapi juga nyeri dan rasa tidak nyaman di perut.
6. Kelainan plasenta
Ada berbagai jenis kelainan plasenta, termasuk plasenta previa dan plasenta solusio. Kedua kondisi tersebut dapat memicu timbulnya flek coklat. Bedanya, plasenta previa tidak sesakit solusio plasenta.
7. HPV
Infeksi HPV pada alat kelamin juga bisa menjadi salah satu penyebab flek coklat masa kehamilan. Kondisi ini dipengaruhi oleh tingginya kadar estrogen dan aliran darah ke area tersebut.
8. Infeksi
Infeksi vagina atau serviks juga dapat menyebabkan flek coklat selama kehamilan. Biasanya, kondisi ini disertai dengan gejala lain seperti vagina yang nyeri gatal, dan memiliki bau yang tidak sedap.
Tanda persalinan segera tiba
Jika flek coklat keluar saat kehamilan tua atau memasuki HPL, hal itu bisa jadi pertanda persalinan akan tiba. Secara umum, tanda-tanda melahirkan bisa dikenali dengan gejala berikut:
- Kontraksi perut yang semakin sering intensitasnya
- Pembukaan mulut rahim
- Ketuban pecah
- Keluar lendir bercampur darah, berwarna kecoklatan hingga kemerahan
Keluar flek atau lendir coklat itu juga menandakan adanya pembukaan mulut rahim. Kamu mungkin juga akan merasakan kontraksi yang semakin intens.
Namun, lama waktu melahirkan setelah keluar flek coklat ini belum dapat langsung diprediksi. Sehingga, ada baiknya kamu segera memeriksakan kehamilan ke dokter kandungan.
Kapan harus ke dokter?
Meski flek coklat merupakan hal yang wajar terjadi saat hamil karena sejatinya flek coklat merupakan tanda menjelang kehamilan, ibu hamil tetap disarankan untuk lebih waspada.
Segera konsultasikan ke dokter kandungan jika muncul flek coklat pada ibu hamil, apalagi jika disertai gejala lain seperti nyeri hebat, demam, kram perut, perdarahan vagina berlebihan atau kontraksi rahim.
Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik dan berbagai tes, seperti USG, untuk memastikan ibu hamil dan janin dalam keadaan sehat.
Jika terdeteksi masalah pada janin atau rahim, dokter akan meresepkan langkah pengobatan yang sesuai.