Berapa Kalori Mentega? Sehatkah untuk Tubuh?
Mentega umumnya digunakan sebagai campuran berbagai olahan makanan. Mentega dipercaya mampu menambah cita rasa khas pada makanan. Namun di sisi lain, penggunaan mentega yang berlebih dapat menyebabkan risiko kesehatan, seperti meningkatnya kadar kolesterol. Untuk itu, kamu perlu membatasinya dengan mengetahui kalori mentega terlebih dulu.
Untuk lebih jelasnya, yuk, simak artikel ini untuk membahas lebih jauh tentang mentega dan apakah bahan ini baik atau buruk untuk kesehatan tubuh kamu.
Apa itu mentega?
Mentega adalah produk susu populer yang terbuat dari susu sapi. Mentega terdiri dari lemak susu yang telah dipisahkan dari komponen susu lainnya, sehingga memiliki rasa yang unik dan khas sebagai olesan pada makanan, serta dipakai untuk memasak dan membuat kue.
Dalam beberapa dekade terakhir, mentega telah kerap kali dituduh sebagai biang utama timbulnya penyakit jantung karena kandungan lemak jenuhnya yang tinggi. Namun, mentega sekarang secara luas dianggap sehat, setidaknya bila digunakan dalam jumlah tepat.
Mentega juga dapat terbuat dari susu mamalia lain seperti domba, kambing, dan kerbau. Karena konsentrasi lemaknya yang tinggi, mentega memiliki rasa yang kaya dan tekstur yang lembut. Hal ini membuat mentega jadi sangat bermanfaat untuk menumis dan menggoreng.
Mentega juga banyak digunakan dalam memanggang untuk menambah tekstur dan volume pada makanan yang dipanggang dan makanan penutup.
Bahan pembuat mentega
Mentega terbuat dari produk susu yang dihasilkan dari lemak susu. Meskipun sebagian besar terdiri dari lemak, mentega juga kaya akan banyak vitamin, terutama A, E, D, dan K2.
Karena kandungan lemak jenuhnya yang tinggi, disarankan untuk mengonsumsi mentega yang sehat hanya pada jumlah sedang atau secukupnya saja jika dibutuhkan untuk tambahan makanan, konsumsi kalori mentega yang berlebih harus dihindari.
Kandungan dalam mentega
Karena sebagian besar terdiri dari lemak, mentega adalah makanan berkalori tinggi. Satu sendok makan (14 gram) mentega mengandung sekitar 100 kalori, yang mirip dengan 1 buah pisang ukuran sedang. Kandungan nutrisi untuk 1 sendok makan (14 gram) mentega asin adalah:
- Kalori: 102
- Air: 16%
- Protein: 0,12 gram
- Karbohidrat: 0,01 gram
- Gula: 0,01 gram
- Serat: 0 gram
- Lemak: 11,52 gram
- Lemak Jenuh: 7,29 gram
- Lemak Trans: 0,47 gram
Di samping itu, mentega juga kaya akan beberapa jenis vitamin terutama yang larut dalam lemak. Vitamin berikut ditemukan dalam jumlah tinggi dalam mentega:
- Vitamin A. Ini adalah vitamin yang paling melimpah dalam mentega. Satu sendok makan (14 gram) menyediakan sekitar 11% dari Referensi Asupan Harian.
- Vitamin D. Mentega adalah sumber vitamin D yang baik.
- Vitamin E. Sebuah antioksidan kuat, vitamin E sering ditemukan dalam makanan berlemak.
- Vitamin B12. Juga disebut cobalamin, vitamin B12 hanya ditemukan dalam makanan yang berasal dari hewan atau bakteri, seperti telur, daging, produk susu, dan makanan fermentasi.
- Vitamin K2. Suatu bentuk vitamin K, vitamin ini juga disebut menaquinone yang dapat melindungi tubuh dari penyakit jantung dan osteoporosis.
Kalori mentega
Mentega mengandung kalori yang cukup tinggi yakni sekitar 102 kalori dalam setiap 1 sendok makan mentega (14 gram). Meskipun kandungan ini terbilang baik-baik saja dalam jumlah sedang, mengonsumsinya secara berlebihan dapat dengan cepat menyebabkan kalori ekstra menumpuk.
Jika kamu tidak memperhitungkan kelebihan kalori ini, hal ini bisa berkontribusi pada penambahan berat badan dari waktu ke waktu.
Secara teoritis, menambahkan hanya satu porsi per hari untuk pola makan kamu tanpa membuat perubahan lain dapat menyebabkan sekitar 4,5 kg kenaikan berat badan selama setahun.
Oleh karena itu, cara yang terbaik adalah menikmati mentega dalam jumlah sedang dan usahakan jika ada alternatif untuk menggantinya dengan lemak lain dalam campuran makanan yang kamu konsumsi. Hal ini untuk menjaga asupan kalori yang masuk dalam tubuhmu tetap terkendali.
Bahaya mengonsumsi mentega secara berlebih
Jika kamu mengonsumsi mentega dalam jumlah besar, hal ini dapat menyebabkan penambahan berat badan dan masalah kesehatan terutama dalam konteks diet tinggi kalori.
Beberapa kemungkinan kerugian dari mengonsumsi mentega secara belebihan adalah:
Alergi susu
Meskipun mentega sangat rendah protein, mentega masih mengandung protein whey yang bisa menyebabkan alergi. Oleh karena itu, orang dengan alergi susu harus berhati-hati dengan mentega atau menghindarinya sama sekali.
Risiko kesehatan jantung
Penyakit jantung adalah salah satu penyebab utama kematian dalam masyarakat modern. Hubungan antara lemak jenuh dan penyakit jantung telah menjadi topik kontroversial selama beberapa dekade ini.
Asupan lemak jenuh yang tinggi dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (jahat) dalam darah kamu, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung. Namun di sisi lain, banyak penelitian gagal menemukan hubungan antara asupan lemak jenuh dan penyakit jantung.
Terlepas dari kontroversi ini, sebagian besar pedoman diet resmi masih menyarankan untuk tidak mengonsumsi lemak jenuh dalam jumlah tinggi.
Meningkatkan risiko diabetes
Tingginya kandungan lemak pada mentega bisa memengaruhi fungsi hormon insulin dan kadar gula darah tubuh. Semakin tinggi kadar lemak tubuh, tubuh akan semakin kesulitan mengontrol insulin dan gula darah dalam tubuh sehingga risiko diabetes akan meningkat.
Tips sehat mengonsumsi mentega
Terdapat beberapa tips yang bisa kamu lakukan jika ingin merasakan manfaat mentega dengan maksimal namun tetap menekan risiko bahayanya:
Kontrol porsi mentega
1 porsi mentega, atau 5 gram mentega, setara dengan setengah sendok makan mentega. Jadi usahakan hanya mengonsumsi sesuai takaran ini setiap kali kamu mengolah makanan.
Gunakan mentega sebagai pengganti minyak
Jika kamu sudah mengonsumsi 1 porsi mentega maka porsi kebutuhan minyak harian juga perlu untuk dikurangi. Misalnya rata-rata kamu sudah menggunakan 20-25 gram mentega dalam sehari, maka sebaiknya kamu tidak mengonsumsi makanan berminyak atau bersantan, yang juga tinggi lemak.
Gunakan sebagai olesan makanan yang tinggi serat
Makanan tinggi serat misalnya roti gandum, biskuit gandum, atau campuran oatmeal.
Dengan asupan serat bersamaan dengan mentega, hal ini bisa mengurangi kadar lemak dalam tubuh kamu.
Ganti mentega dengan margarin
Margaris hampir mirip dengan mentega, hanya saja kandungan lemak jenuhnya lebih rendah. Kemudian agar lebih aman, mentega dapat dibekukan hingga empat bulan sejak tanggal pembelian. Mentega harus dibekukan dalam wadah aslinya. Setelah dicairkan, mentega harus digunakan dalam waktu 30 hari.