Benjolan pada payudara: gejala, penyebab, dan cara mengobati
Ada beberapa jenis penyakit yang hanya lebih sering dialami oleh wanita dibanding pria. Salah satunya adalah benjolan pada payudara. Kamu mungkin sudah sering mendengar tentang penyakit ini.
Benjolan ini bisa disebabkan oleh beberapa hal yang serius. Nah supaya lebih jelas detailnya mari simak apakah benjolan payudara itu, apa penyebab, dan bagaimana cara mengobatinya? Yuk, baca informasi terkait pada artikel ini!
Pengertian benjolan pada payudara
Benjolan payudara adalah pertumbuhan jaringan abnormal pada payudara. Ada beberapa jenis benjolan payudara yang berbeda. Ada yang padat saat diraba, ada juga yang berisi cairan.
Benjolan ini dapat muncul di salah satu payudara atau di keduanya. Penyebab dari benjolan pada masing-masing payudara pun dapat berbeda tergantung letaknya, lho.
Nah, meskipun kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita, tidak tertutup kemungkinan pria juga mengalaminya. Lebih detailnya, kamu bisa membaca selengkapnya pada bab berikut.
Gejala benjolan pada payudara
Berikut beberapa tanda dan gejala umum benjolan tersebut, antara lain:
- Benjolan berukuran lebih kecil atau lebih besar dari 5 cm, dan bisa membesar.
- Benjolan membesar sebelum menstruasi dan kembali ke ukuran semula setelah menstruasi berakhir.
- Benjolan terasa lunak, kenyal, atau padat.
- Benjolan tunggal atau ganda pada satu atau kedua payudara.
- Benjolan berbentuk bulat atau lonjong dan dapat digerakkan atau difiksasi.
- Penderita mengalami demam.
- Payudara bengkak.
- Payudara terasa keras.
- Payudara lebih kencang dan hangat saat disentuh.
- Perubahan bentuk kedua payudara.
- Ada cairan dari puting susu yang terlihat jernih atau keruh.
- Puting gatal atau sensitif.
Baca juga: 7 Penyebab Pembekakan Payudara
Penyebab dan faktor risiko benjolan payudara
Ada beragam penyebab benjolan pada payudara. Ini tergantung jenis benjolannya. Berikut beberapa penyebab benjolan yang terjadi pada umumnya:
1. Kista
Kista payudara adalah benjolan berisi cairan yang terbentuk akibat penumpukan cairan payudara. Wanita mungkin memiliki satu atau lebih kista pada satu atau kedua payudara.
Belum diketahui secara jelas mengapa kista payudara terbentuk, tetapi kondisi ini diduga terkait dengan perubahan hormon wanita selama siklus menstruasi.
2. Fibroadenoma
Fibroadenoma adalah tumor payudara jinak yang paling sering menyerang wanita berusia 20-an dan 30-an. Fibroadenoma terbentuk dari jaringan payudara dan jaringan ikat dan dapat terjadi pada satu atau kedua payudara.
Baca juga: Gejala dan Ciri Tumor Payudara seperti yang Dialami Marshanda
3. Fibrokistik payudara
Fibrokistik payudara adalah pertumbuhan jaringan fibrosa dan kista di dalam kelenjar payudara. Dibandingkan dengan kista payudara, benjolan payudara fibrokistik mengandung lebih banyak jaringan fibrosa.
Jaringan tersebut merupakan sejenis jaringan ikat yang berbentuk seperti serat. Hal ini dapat terjadi pada siapa saja, namun biasanya terjadi pada usia produktif wanita, yaitu pada rentang usia 30-50 tahun.
4. Papiloma intraduktal
Papiloma intraduktal adalah tumor jinak yang terbentuk di saluran yang membawa susu dari payudara ke puting.Tumor ini terbentuk dari jaringan fibrosa, kelenjar, dan pembuluh darah.
Papiloma intraduktal dapat berupa tumor tunggal yang tidak bersifat kanker, atau dapat terdiri dari banyak tumor yang berisiko menjadi kanker. Kondisi ini diketahui paling sering terjadi pada wanita berusia 35-55 tahun.
5. Mastitis
Mastitis adalah peradangan pada jaringan payudara yang terkadang disertai dengan infeksi. Kondisi ini menyebabkan abses (nanah) terbentuk di jaringan payudara. Penderita mastitis umumnya adalah ibu menyusui, tapi wanita yang tidak menyusui juga bisa mengalami mastitis, begitu juga dengan pria.
6. Kanker payudara
Kanker payudara adalah kanker yang terbentuk di jaringan payudara. Jenis kanker payudara tergantung pada jenis sel payudara yang terkena dan termasuk karsinoma duktal in situ, karsinoma lobular in situ, kanker payudara inflamasi, dan angiosarcoma.
Diagnosis benjolan payudara
Dokter akan menanyakan pertanyaan terkait gejala pasien dan kemudian melakukan pemeriksaan fisik terhadap benjolan di payudara pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan tambahan, seperti:
- Mammogram, yang menggunakan sinar-x untuk mencari benjolan fibroadenoma.
- USG payudara, yang melihat struktur jaringan payudara dan mendeteksi apakah benjolan tersebut padat atau berisi cairan.
- Biopsi atau pengambilan sampel jaringan benjolan yang ada dengan bantuan ultrasound untuk melihat perubahan sel atau jaringan payudara.
Pengobatan benjolan payudara
Benjolan yang muncul umumnya tidak memerlukan pengobatan. Namun, pasien tetap perlu memeriksakan diri ke dokter secara rutin untuk mendeteksi perubahan benjolan sejak dini.
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin mempertimbangkan untuk melakukan pengangkatan benjolan tersebut melalui salah satu dari beberapa prosedur berikut:
1. Lumpektomi
Lumpektomi dilakukan untuk mengangkat benjolan payudara. Selain mengobati benjolan, sampel jaringan dari prosedur ini dapat diperiksa lebih lanjut untuk menentukan jenis sel dan jaringan yang tumbuh.
2. Cryotherapy
Cryotherapy bertujuan untuk membekukan dan menghancurkan jaringan fibroadenoma (jaringan yang menyebabkan benjolan). Prosesnya dilakukan dengan menggunakan argon atau nitrogen cair.
Pada beberapa kasus, fibroadenoma yang diangkat bisa akan kembali. Jika ini terjadi, tes dan biopsi lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah jaringan baru tersebut adalah fibroadenoma atau kanker.
Itu tadi beberapa gejala, penyebab, dan pengobatan yang bisa kamu ketahui. Segera hubungi dokter untuk mengetahui penyebab dan tindakan pengobatan yang tepat.