Apa Kandungan Tepat dalam Makanan untuk Penderita TBC Usus?
Makanan untuk penderita TBC usus harus diperhatikan sebaik mungkin. Tidak seperti tuberkulosis lain yang umum yang menyerang sistem pernafasan, TBC ini justru menyerang alat pencernaan dan dapat menyerang lebih dalam ke organ lain. Karenanya jenis makanan untuk penderita TBC usus harus dipilih lebih hati-hati lagi.
Beberapa kandungan dalama makanan untuk penderita TBC usus haruslah vitamin A, B komoleks, C, dan E, padat kalori, dan kaya protein. Pemberian makanan harus dengan pengawasan ketat dengan izin dokter.
Apa penyebab dan pengobatanan serta makanan yang tepat untuk penderita TBC usus? Simak penjelasannya di bawah ini.
Penyebab TBC usus
TBC usus atau intestinal tuberculosis atau biasa disebut tb usus, adalah infeksi usus oleh basil tuberkulosis. Basil ini dapat ditularkan melalui tetesan air liur dari orang yang menderita penyakit ini, atau dengan makan dan minum daging atau susu dari hewan yang terinfeksi.
Sebagian besar basil penyebab tuberkulosis ditularkan melalui sekresi pernapasan di udara sehingga menyebabkan infeksi di paru-paru. Namun, dapat mencapai usus ketika penderita tuberkulosis paru menelan sekretnya.
Penyebaran juga dapat terjadi ketika makan daging sapi atau susu yang tidak dipasteurisasi yang terkontaminasi dengan tuberkulosis sapi, terutama pada orang dengan kekebalan yang sangat lemah, seperti pada penderita AIDS atau yang menggunakan obat imunosupresif.
TB usus menyebabkan gejala di perut dan usus, yang dapat memburuk seiring berjalannya waktu. Namun, tidak semua penderita menunjukkan gejala di bawah ini. Gejala utama yang mungkin muncul ialah:
- sakit perut yang terus-menerus;
- diare;
- pendarahan di tinja;
- pembengkakan atau adanya benjolan yang teraba di perut;
- demam rendah;
- kurang nafsu makan dan penurunan berat badan;
- perubahan kebiasaan buang air besar – diare lebih sering terjadi daripada sembelit;
- keringat malam.
Gejala-gejala ini disebabkan oleh luka yang disebabkan oleh penyakit di dinding usus, yang sangat mirip dengan yang disebabkan oleh penyakit kanker, dan oleh karena itu sulit untuk membedakan antara penyakit ini.
Pada pemeriksaan, biasanya ditemukan tanda-tanda berikut:
- penurunan berat badan
- pucat dan anemia
- pendarahan dubur
- distensi abdomen dan asites
- hepatomegali
- splenomegali
- limfadenopati
Makanan yang baik untuk TB usus
1. Makanan Padat Kalori
Makanan padat kalori yang kaya nutrisi dapat memenuhi peningkatan kebutuhan metabolisme pasien TB dan juga dapat mencegah penurunan berat badan lebih lanjut. Makanan seperti pisang, bubur sereal, kacang tanah, gandum, dan ragi cukup bermanfaat bagi penderita TB.
2. Makanan Kaya Vitamin A, C dan E
Buah-buahan dan sayuran seperti jeruk, mangga, labu manis, wortel, jambu biji, amla, tomat, kacang-kacangan, dan biji-bijian merupakan sumber Vitamin A, C dan E yang sangat baik. Makanan ini harus disertakan dalam diet harian pasien TB.
3. Makanan Kaya Protein
Pasien TB cenderung mengalami kehilangan nafsu makan. Sangat penting bagi mereka untuk menikmati makanan kaya protein seperti telur, paneer, dan potongan kedelai karena cukup kaya protein. Makanan ini dapat diserap dengan mudah oleh tubuh dan dapat memberikan energi yang dibutuhkan.
4. Makanan Kaya Vitamin B Kompleks
Sereal gandum utuh, kacang-kacangan, biji-bijian, ikan, dan ayam cukup kaya akan vitamin B kompleks. Makanan ini harus dikonsumsi oleh penderita TB dalam jumlah sedang.
5. Makanan Kaya Seng
Kacang-kacangan merupakan sumber seng yang dapat memberikan nutrisi penting bagi tubuhmu. Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti biji bunga matahari, biji chia, biji labu, dan biji rami cukup bermanfaat bagi penderita TB. Sertakan makanan ini dalam diet yang akan membantumu dalam memerangi penyakit seperti TB.
Pengobatan TB usus
Infeksi TB usus lebih sering terjadi pada orang yang memiliki kekebalan yang sangat lemah, seperti penderita AIDS. Infeksi ini biasanya terjadi ketika orang tersebut juga menderita tuberkulosis paru dan menelan sekresi basil.
Oleh karena itu pengobatan dilakukan dengan cara yang sama seperti tuberkulosis paru, yaitu dengan pemberian antibiotik selama 6 sampai 9 bulan. Dokter akan memutuskan pengobatan yang sesuai untukmu berdasarkan gejalanya. Seseorang yang terdeteksi TB usus akan diberikan obat anti-tuberkulosis.
TB usus dapat disembuhkan, dan pengobatan dilakukan dengan cara yang sama seperti pada TB paru, dengan rejimen antibiotik berikut, yang diresepkan oleh ahli infeksi:
- Isoniazid, rifampisin, pirazinamid dan etambutol, dalam bentuk tablet, selama 2 bulan;
- Kemudian, isoniazid, rifampicin selama 4 sampai 7 bulan.
Pada orang yang tidak segera memulai pengobatan, infeksi dapat mencapai lapisan usus terdalam, mencapai organ perut dan sirkulasi lainnya, yang dapat menyebabkan obstruksi usus, perdarahan dan fistula, bahkan dapat menyebabkan risiko kematian.
Selain itu, selama masa pengobatan penting untuk menghindari konsumsi minuman beralkohol dan memiliki pola makan yang baik, kaya buah, sayur dan sayuran, untuk membantu tubuh melawan penyakit.
—
Penulis: Rahmadina Firdaus