Apa Itu Tampon untuk Haid? Perempuan Wajib Tahu Soal Ini!
Kamu mungkin sudah familiar menggunakan pembalut saat haid datang untuk menampung darah menstruasi.
Ada berbagai pilihan produk alternatif kewanitaan yang bisa kamu pilih salah satunya yang paling umum adalah tampon.
Cara penggunaan tampon dan pembalut berbeda, serta risiko pemakaiannya pun berbeda pula.
Pelajari artikel ini selengkapnya tentang apa itu tampon untuk haid, cara pakai, hingga tips menjaga kesehatan saat menggunakan tampon untuk membantu kamu memutuskan sendiri mana produk yang cocok untukmu.
Apa itu tampon untuk haid?
Tampon adalah salah satu dari macam-macam pembalut menstruasi yang berbentuk silinder dan terbuat dari bahan katun, rayon, atau campuran keduanya.
Tampon dipakai dengan cara dimasukkan ke dalam vagina dengan tangan atau dibantu dengan aplikator.
Saat tampon berada di dalam vagina, produk ini akan menyerap darah menstruasi untuk menjaganya dari kebocoran dan ketika kamu siap untuk mengeluarkannya, kamu dapat menarik tali yang menjuntai pada ujungnya.
Tampon saat ini merupakan produk menstruasi paling populer di AS, sekitar 70% wanita menggunakannya. Ada dua jenis tampon yaitu yang sekali pakai dan dapat digunakan kembali.
Lembaga Food and Drug Administration (FDA), menyarankan agar tampon tidak digunakan berulang karena kemungkinan besar dapat menyebabkan infeksi jamur atau bakteri.
FDA juga menyarankan agar tampon dibiarkan di dalam tubuh hanya selama maksimal 8 jam.
Fungsi tampon
Sama seperti pembalut sekali pakai, pembalut kain, dan menstrual cup, fungsi tampon adalah untuk menyerap darah menstruasi yang keluar melalui vagina.
Proses penyerapan ini dilakukan dengan memasukkan tampon ke dalam vagina dalam kurun waktu tertentu.
Cara pakai tampon untuk haid
Di pasaran, tampon tersedia dalam berbagai ukuran berdasarkan kemampuan penyerapan, seperti ringan, biasa, dan super.
Beberapa merek tampon dilengkapi dengan aplikator, yaitu sebuah stik kecil yang terbuat dari karton atau plastik yang membantu kamu memasukkan tampon ke dalam vagina.
Sementara itu, beberapa tampon tidak memiliki aplikator, jadi kamu cukup memasukkannya dengan jari. Berikut ini cara memakainya:
- Cuci tangan kamu sampai bersih terlebih dahulu dan ambil posisi yang nyaman. Kamu bisa jongkok, mengangkat satu kaki, atau duduk di toilet dengan lutut terbuka.
- Dorong tampon ke dalam vagina menggunakan aplikator atau jari, tergantung jenis tampon yang kamu miliki.
- Tarik napaslah sejenak. Kamu perlu rileks dan tidak tegang karena memasukkan tampon ke dalam vagina akan lebih mudah jika kamu dalam keadaan santai. Menggunakan tampon dengan aplikator yang halus dan bulat dapat membuatnya lebih mudah.
- Buang bungkus dan aplikator ke tempat sampah, jangan membuangnya ke dalam toilet.
- Ganti tampon setiap 4-8 jam sekali dan jangan biarkan tampon lebih dari 8 jam. Kamu tetap bisa memakai tampon semalaman, tetapi kenakan tepat sebelum tidur dan ganti segera setelah kamu bangun di pagi hari.
Cara melepas tampon
Setelah 8 jam, kamu perlu melepaskan tampon yang sudah menyerap darah sampai penuh. Langkah-langkahnya sebagai berikut:
- Pertama, cuci tangan terlebih dahulu.
- Selanjutnya, atur posisi nyaman yang sama saat kamu memasangkan tampon.
- Tampon memiliki tali di salah satu ujungnya yang keluar dari vagina. Kamu dapat mengeluarkan tampon dengan menarik talinya dengan lembut.
- Kamu akan lebih mudah untuk mengeluarkan tampon saat basah karena menyerap volume darah menstruasi yang maksimal. Saat kamu siap, tarik perlahan ujung tali tampon untuk melepaskan tampon.
- Setelah keluar dari vagina, bungkus tampon secara hati-hati dengan kertas atau tisu toilet dan buang ke tempat sampah.
- Kebanyakan tampon tidak dapat terurai secara alami. Sistem septik tidak dibuat untuk mengelola tampon, jadi pastikan untuk tidak membuangnya ke toilet.
- Terakhir, cuci tangan lagi dan masukkan tampon yang baru.
Bahaya tampon yang wajib kamu ketahui
Jika tampon berada di dalam vagina dalam waktu lama dapat menyebabkan penyakit yang disebut toxic shock syndrome (TSS) yang termasuk berbahaya bagi tubuh. TTS ini adalah kondisi yang mengancam
jiwa yang terjadi akibat infeksi bakteri tertentu.
Gejala sindrom syok toksik meliputi:
- Demam tinggi
- Muntah
- Diare
- Nyeri otot yang parah
- Merasa sangat lemah atau pusing
Sangat penting untuk mengganti tampon setiap 4 hingga 8 jam. Jangan pernah meninggalkan tampon lebih lama.
Kamu perlu waspada dan penting untuk diingat karena terkadang kamu bisa lupa bahwa kamu sedang menggunakan tampon.
Untuk membantu mencegah TSS, gunakan tampon dengan daya serap terendah sehingga kamu bisa mengganti tampon setiap 4-8 jam atau sesering yang diperlukan.
Jika kamu memiliki gejala TSS, kamu harus segera mendapatkan bantuan medis. Sindrom jenis ini akan diperlakukan sebagai keadaan darurat medis.
Tips menjaga kesehatan saat menggunakan tampon
Jika kamu menggunakan tampon tiap menstruasi, kamu perlu mempertimbangkan hal-hal berikut:
- Ikuti semua petunjuk yang dicantumkan dalam label kemasan tampon.
- Cuci tangan sebelum dan sesudah menggunakan tampon. Hal ini akan mencegah penyebaran bakteri.
- Gunakan tampon hanya saat kamu sedang menstruasi. Tampon tidak dimaksudkan untuk digunakan pada waktu lain atau untuk alasan lain.
- Ganti setiap tampon setiap 4 hingga 8 jam. Hindari memakai satu tampon selama lebih dari 8 jam.
- Gunakan tampon dengan daya serap terendah yang kamu butuhkan. Jika kamu bisa memakai satu tampon hingga delapan jam tanpa menggantinya, daya serapnya mungkin terlalu tinggi.
Hubungi penyedia layanan kesehatan jika kamu mengalami rasa sakit, demam atau gejala tidak biasa lainnya.
Jika kamu mengalami ketidaknyamanan, rasa sakit, atau gejala tak terduga lainnya seperti keluarnya cairan yang tidak biasa saat mencoba memasukkan atau memakai tampon, atau jika kamu memiliki reaksi alergi, hentikan dengan segera penggunaan tampon tersebut.