Apa itu Rabies? Kenali Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya
Dikutip dari data World Health Organization (WHO), rabies menjadi salah satu infeksi berbahaya dikarenakan rabies menjadi penyebab kematian puluhan ribu orang setiap tahunnya.
Umumnya, penyakit rabies ditemukan di area Afrika dan Asia Tenggara yang 99% terjadi karena terkena gigitan anjing. Data tersebut menunjukkan bahwa tanpa pengobatan yang tepat, infeksi rabies dapat berakibat fatal.
Untuk mencegah hal itu, yuk kita bahas dulu mengenai apa itu rabies hingga cara mengobatinya. Selamat membaca.
Apa itu rabies?
Rabies adalah virus atau penyakit yang dapat menyebabkan peradangan di otak manusia dan mamalia lain.
Biasanya, seseorang bisa terinfeksi rabies jika terkena gigitan hewan yang sudah terinfeksi duluan.
Penyakit ini sendiri termasuk virus RNA, bagian dari rhabdovirus. Virus yang menginfeksi tubuh manusia akan masuk ke sistem saraf perifer atau tepi, lalu bermigrasi ke otak.
Selain itu, virus juga akan bereplikasi di jaringan-jaringan otot. Saat virus sudah berada di dalam sistem saraf manusia, virus tersebut bisa memicu peradangan di otak dan komplikasi lain.
Untungnya, penyakit rabies tidak menular dari satu manusia ke manusia lainnya. Melainkan, hanya bisa melalui gigitan atau cakaran hewan saja.
Penyebab penyakit rabies pada manusia
Secara umum, rabies memang disebabkan oleh penyebaran air liur hewan yang terinfeksi.
Rabies dapat menular karena virus yang terkandung dalam air liur hewan menginfeksi tubuh manusia melalui gigitan atau cakaran.
Selain itu, individu juga dapat terinfeksi apabila air liur tersebut mengenai luka terbuka ataupun mengenai selaput mukosa pada mata atau mulut.
Namun, virus ini tidak akan dapat menginfeksi pada kondisi kulit yang utuh.
Beberapa jenis hewan yang memiliki peluang besar untuk menyebarkan virus adalah kucing, sapi, anjing, kuda, kambing, musang, berang-berang, rubah, kelelawar, monyet, hingga rakun.
Selain dari air liur hewan yang sudah terinfeksi, ada beberapa faktor yang bisa membuat seseorang berisiko tinggi terpapar rabies, yaitu:
- Mengunjungi dan tinggal di negara-negara yang memiliki kasus tinggi penyakit rabies
- Menyentuh hewan liar secara sembarangan dan terkena air liurnya
- Luka di bagian leher atau kepala yang membuat virus bisa meluas ke otak dengan lebih cepat
Jadi tidak hanya dari gigitan hewan saja, kamu perlu melindungi diri juga jika sedang mengunjungi tempat-tempat yang banyak akan hewan liarnya, ya.
Gejala penyakit rabies
Gejala penyakit rabies sendiri cukup beragam, bergantung pada tahapan infeksi virus. Tahapan tersebut meliputi periode inkubasi, prodromal, periode neurologi akut, dan yang terakhir berupa koma dan kematian.
Individu mengalami gejala yang mirip dengan flu, setelah itu beberapa gejala lain yang dapat muncul meliputi:
- Demam lebih dari 38 derajat Celcius
- Nyeri kepala
- Gelisah
- Tidak enak badan
- Nyeri tenggorokan dan batuk
- Mual dan muntah
- Rasa tidak nyaman pada lokasi gigitan
- Sulit menelan
- Produksi air liur yang berlebihan
- Insomnia
- Halusinasi
- Lumpuh di sebagian area tubuh
Saat gejala infeksi telah muncul, rabies umumnya bersifat fatal. Jadi kamu perlu segera menghubungi layanan kesehatan terdekat tanpa menunggu sampai munculnya gejala.
Cara mengobati rabies
Jika kamu terkena gigitan hewan, ada beberapa pertolongan pertama yang perlu dikalukan.
- Pertama, segeralah mencuci bagian luka gigitan tersebut dengan sabun di bawah air mengalir selama 15-20 menit.
- Setelah mencuci luka gigitan, bersihkan lagi luka dengan antiseptik.
- Setelah itu, segera ke klinik, puskesmas, atau rumah sakit terdekat untuk diberikan pengobatan lanjutan.
- Jangan menunda ke dokter, jangan sampai muncul hingga ada gejala-gejala yang di atas terlebih dahulu baru kemudian berkonsultasi ke dokter.
- Biasanya dokter akan langsung memberikan vaksin untuk mencegah infeksi berkembang cepat.
Cara pencegahan supaya tidak terinfeksi
Di samping itu, ada beberapa cara lain untuk mencegah dan mengobatinya yakni:
1. Vaksin rabies
Cara terampuh pertama adalah melakukan imunisasi atau vaksin. Jika kamu ingin melakukan perjalanan ke tempat-tempat yang memiliki angka penyebaran rabies tinggi, sebaiknya lakukan penyuntikan vaksin rabies dahulu.
2. Vaksin binatang
Tidak hanya vaksin untuk manusia, vaksin untuk binatang juga diperlukan, lho. Kamu memelihara binatang tertentu di rumah? Usahakanlah untuk memberikan vaksin kepada peliharaanmu sesegera mungkin.
3. Jauhkan diri dari hewan liar
Selain vaksin, usahakan juga untuk melindungi diri atau binatang peliharaan dari hewan liar, ya. Sebab, risiko terkena penyakit ini akan semakin tinggi jika kamu berdekatan dengan hewan liar.
Namun utamanya, cara mengobati rabies harus dikonsultasikan dengan dokter dahulu karena penyakit ini bisa mengarahkan seseorang kepada kematian.
Maka dari itu, kamu harus tetap menjaga diri jika bepergian ke tempat-tempat tertentu dan bertemu dengan hewan liar. Usahakanlah untuk selalu melindungi diri dengan mendapatkan vaksin, ya.
Penulis: Nabila Ramadhani