Apa Itu Catcalling: Fenonema, Bentuk, Dan Cara Menghadapinya
Apa itu catcalling? Istilah ini digunakan untuk situasi yang menggambarkan seorang perempuan digoda oleh laki-laki tidak dikenal saat berada di luar rumah. Misalnya saat kamu sedang berjalan melewati laki-laki, kemudian kamu dipanggil-panggil dengan siulan, suara decakan, atau panggilan seperti “hei, cantik”.
Ada masanya, masyarakat menganggap catcalling sebagai hal yang lazim. Padahal tindakan ini merupakan bentuk pelecehan seksual verbal yang cukup serius. Untungnya, kini sudah banyak aktivis yang sudah berani menyuarakan keberatan akan catcalling. Kamu boleh menegur atau bahkan melaporkan pelaku ke pihak berwajib.
Catcalling adalah
Catcalling memiliki definisi suara decakan, peluit, siulan, dan berbagai bentuk kalimat godaan pada wanita yang tidak dikenalnya. Semua itu dilakukan dengan tujuan mengejek atau hanya sekedar iseng. Catcalling disebut juga dengan istilah street harassment atau pelecehan di jalanan.
Meskipun pelaku hanya berniat iseng, tapi dampaknya akan sangat besar pada psikis korban. Hal inilah yang menjadi alasan kenapa banyak aktivis yang menentang keras pelecehan seksual ini, karena sangat mengganggu dan membuat korban merasa tidak aman saat berada di luar rumah.
Kira-kira seperti ini kondisinya, ketika kamu melewati jalan yang terdapat sekumpulan lelaki di sana, kamu mungkin memilih untuk tidak jadi lewat karena merasa tidak aman. Padahal rasa aman saat berada di luar rumah adalah hak semua orang termasuk perempuan.
Fenomena catcalling pada wanita
Beberapa negara sudah mengkategorikan fenomena catcalling sebagai tindak pidana. Pelakunya akan dihukum dengan membayar denda hingga dipenjarakan, sesuai dengan tingkat keparahan kasus. Bahkan Amerika Serikat sudah memiliki undang-undang tersendiri untuk masalah street harassment ini.
Tidak hanya di Amerika, Belanda juga sudah mengkategorikan catcalling sebagai sebuah tindak kriminal. Pelakunya menerima denda sebesar 8200 euro atau sekitar 138 juta rupiah, hingga hukuman penjara selama 3 bulan. Negara-negara ini mengambil tindakan serius untuk pelaku, karena pelecehan di jalanan bukanlah hal sepele.
Sangat disayangkan saat negara-negara maju sudah memperjuangkan kehormatan perempuan, Indonesia hingga saat ini masih belum memiliki hukum yang jelas. Meski sudah masuk dalam aturan UU kekerasan seksual secara nonfisik, tetapi aturan ini masih stagnan dengan proses pembahasannya.
Bentuk-bentuk catcalling
Catcalling adalah pelecehan seksual dengan mengeluarkan siulan keras atau komentar yang bersifat seksual. Dalam banyak kasus, seorang pria atau sekelompok pria melakukan pelecehan ini pada wanita yang sedang lewat di hadapannya.
Parahnya, beberapa kasus tidak hanya dalam bentuk verbal saja, bisa juga dalam bentuk gerakan vulgar pada wanita. Ada juga pria yang membunyikan klakson mobil pada wanita dengan tujuan menggoda. Pelaku bisa melakukan gerak-gerik seperti mendekati wanita, untuk menunjukan reaksinya pada wanita.
Menurut hasil penelitian salah satu Universitas di Amerika tahun 2006, sekitar 72% perempuan dan 59% laki-laki mengaku pernah mengalami catcalling. Tindakan pelecehan ini menjadi lebih luas cakupannya seiring dengan kemajuan teknologi.
Jika sebelumnya pelecehan ini hanya terbatas dalam bentuk godaan ketika lewat di jalan, kini godaan di media sosial pun dapat termasuk dalam catcalling. Pelecehan di media sosial bersembunyi dalam akun anonim. Akun-akun ini mengunggah hal sensitif dan bersifat seksual dan memojokkan wanita.
Mungkin kamu pernah mengalaminya, saat mendapat komentar atau pesan godaan dari orang tidak dikenal. Saat mengalaminya, kamu akan merasakan terganggu, takut, bahkan merasa tidak aman untuk bermain media sosial lagi. Dampak yang dirasakan korban di media sosial tidak berbeda dengan catcalling di jalanan, loh.
Cara menghadapi catcalling
Setelah mengetahui berbagai bentuk dan kasusnya, kamu perlu beberapa tips untuk menghindarinya. Berikut beberapa cara untuk menghadapi catcalling:
1. Menghindari jalanan yang rawan
Wanita biasanya memiliki intuisi tinggi saat melintasi jalan atau daerah. Jalanan yang sepi, gelap, dan terdapat banyak pria nongkrong sebisa mungkin kamu hindari, ya. Meskipun setiap manusia, termasuk perempuan, berhak merasa aman, sayangnya setiap ada insiden catcalling, kita juga yang disalahkan. Untuk menghindarinya, kamu bisa inisiatif untuk menghindari jalanan rawan tersebut.
2. Terus berjalan lurus
Pelaku catcalling yang berkelompok biasanya tidak akan segan untuk terus mengganggu hingga kamu kesal. Cara lain yang bisa kamu lakukan yaitu dengan mengabaikan mereka dan terus berjalan. Biarkan mereka lelah dan malu sendiri setelah kamu abaikan.
3. Berikan tatapan sinis
Jika kamu sudah terlalu sering mengalami pelecehan dan ingin menegur mereka, salah satunya yaitu dengan memberikan tatapan marah atau sinis. Tidak sedikit pelaku yang bermental tempe, mereka akan langsung ciut ketika melihat tatapan sinis.
4. Tegur secara langsung
Menegur pelaku secara langsung memang cukup berisiko, karena kamu tidak tahu para pelaku tersebut orang seperti apa. Jika kamu berada di sekitar orang lain dan merasa aman, kamu dapat menegur langsung. Lakukan dengan percaya diri dan tunjukan bahwa perilaku mereka adalah hal yang salah.
Meskipun banyak orang yang menganggap catcalling adalah hal sepele, namun tindakan ini tetap saja bentuk dari pelecehan seksual. Setiap wanita berhak untuk merasa aman ketika berada di luar rumah tanpa gangguan siapapun. Namun sayangnya, masih banyak orang yang belum mengambil sikap serius terhadap fenomena ini.