Kekerasan pada Wanita

Kekerasan terhadap perempuan masih menjadi topik yang terus menjadi pembahasan karena praktik ini masih kerap ditemukan di mana saja. Tentunya adanya sejumlah tindakan kekerasan perempuan harus segera ditindaklanjuti.

Untuk itu, kita perlu mengetahui apa itu kekerasan terhadap perempuan? Bagaimana bersikap jika ada tindakan kekerasan yang terjadi di lingkungan sekitar? Simak ulasannya disini!

Apa itu kekerasan terhadap perempuan?

Kekerasan kepada perempuan tidak hanya berarti kekerasan fisik, namun juga mencangkup pelecehan seksual, emosional, psikologis, dan finansial. Terdapat 2 target utama dalam kekerasan kepada perempuan, yaitu kekerasan dalam rumah tangga dan keluarga serta kekerasan seksual.

Istilah kekerasan akan perempuan di tingkat internasional adalah setiap tindakan berdasarkan perbedaan jenis kelamin yang mengakibatkan kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, termasuk ancaman, paksaan, perampasan kemerdekaan secara sewenang-wenang baik di dalam kehidupan publik atau pribadi.

Jenis jenis kekerasan terhadap perempuan

Terdapat beberapa jenis kekerasan perempuan yaitu:

Kekerasan keluarga

Istilah kekerasan ini secara lebih luas adalah kekerasan antara anggota keluarga serta kekerasan antara pasangan. Ada beberapa aspek dalam kekerasan yang dapat merujuk pada tindak pidana.

Perilaku kekerasan apapun yang menyebabkan korban hidup dalam ketakutan tidak dapat diterima. kekerasan ini dapat melibatkan fisik dan emosi sebagai tindak kekerasannya.

Kekerasan seksual

Kekerasan seksual mencangkup pemerkosaan, penyerangan seksual dengan alat, dipaksa, menonton atau terlibat dalam kegiatan pornografi, pelacuran paksa, dan dipaksa untuk berhubungan seksual dengan teman pelaku.

Penelitian telah banyak menunjukkan bahwa kekerasan seringkali melibatkan kekerasan psikologi, ekonomi, dan emosional sampai fisik.

Penyebab kekerasan terhadap perempuan sering terjadi

Banyak kekerasan yang menjadikan perempuan sebagai objeknya karena beberapa hal berikut ini:

  • Wanita yang mengalami kekerasan dari pria dianggap karena pria tidak bisa mengendalikan amarah dan dorongan seksual mereka.
  • Alkohol dapat menyebabkan seseorang menjadi agresif dan kasar dan menjadi sebab terjadinya kekerasan.
  • Wanita dapat meninggalkan pasangan yang kasar jika mereka mau.
  • Laki-laki juga dapat mengalami kekerasan yang serupa atau lebih besar yang dilakukan pasangan atau mantan pasangannya.

Penelitian telah menunjukkan bahwa pendorong yang signifikan kekerasan perempuan meliputi:

  • Adanya distribusi kekuasaan dan sumber daya yang tidak merata antara laki-laki dan perempuan. Perempuan dianggap mempunyai status lebih rendah sehingga pantas mendapat perilaku kekerasan.
  • Adanya kepatuhan terhadap peran dan identitas gender yang didefinisikan secara kaku, yaitu apa artinya menjadi feminin atau maskulin.

Apa dampak kekerasan terhadap perempuan?

Kekerasan perempuan dapat berdampak pada fisik dan psikologisnya. Dalam sisi psikologis terdapat beberapa dampak bagi penyintas atau korban kekerasan antara lain:

Reaksi emosi

Jika terjadi kekerasan perempuan, salah satu yang mungkin akan berdampak adalah reaksi emosi pada seorang perempuan. Korban dapat begitu marah pada situasi tersebut atau malah menyalahkan dirinya sendiri.

Reaksi emosi akan disertai dengan rasa takut, malu, rapuh dan tidak mudah percaya. Seorang yang mengalami kekerasan besar kemungkinanya akan merasa tidak berharga.

Dampak psikologis

Tak hanya secara emosi, psikologis penyintas atau korban juga akan mengalaminya seperti mimpi buruk kekerasan, sulit fokus dan berkonsentrasi, depresi hingga post traumatic stress disorder. Dampak ini dapat berkurang dengan penanganan ahli dan terapi khusus tentang kejadian yang dialami.

Reaksi fisik

Reaksi fisik pada kekerasan perempuan tentu tidak dapat dibohongi karena bisa menjadi bukti kuat kekerasan. Terjadi perubahan mulai dari pola makan, tidur, dan respon terhadap ancaman.

Tidak heran jika kemudian orang yang pernah mengalami kekerasan akan lebih sensitif jika mendengar suara, menyentuh barang, atau suatu hal yang mengingatkannya pada kejadian kekerasan.
Kepercayaan diri

Sisi psikologis korban kekerasan juga dapat mengalami masalah kepercayaan diri. Korban bisa mengalami trauma untuk melakukan suatu hal, berada dalam situasi yang mengingatkan dirinya akan kekerasan yang pernah dialami.

Bagaimana tips jika mengalami tindak kekerasan?

Tips jika mendapatkan tindak kekerasan

Beberapa hal ini dapat dilakukan saat mengalami tindak kekerasan terhadap perempuan baik kepada diri sendiri atau orang lain:

  • Pastikan keselamatan diri. Pastikan menyelamatkan diri ke tempat aman dan pertimbangkan segera untuk meminta bantuan. Kekerasan bentuknya beragam mulai dari fisik, psikologis hingga seksual dan lakukan penyelamatan diri sendiri.
  • Hubungi polisi. Segera hubungi pihak berwenang atau polisi jika melihat ada tindak kekerasan, luka serius, tanda bahaya dan laporkan tindakan kejahatan.
  • Segera datangi rumah sakit. Jika mengalami kekerasan seksual atau fisik, penting untuk tidak mandi atau membersihkan diri sendiri agar dapat dilakukan visum dengan segera agar tidak menghilangkan tanda kejahatan.
  • Catat dengan detail. Tenangkan diri dan catat dengan detail setiap kejadian yang dialami untuk kepentingan proses kasus dan jelaskan secara detail apa yang dilakukan hingga ciri fisik pelaku.
  • Bicara dengan orang lain. Segera hubungi keluarga dan mintalah bantuan. Korban juga dapat segera berbicara kepada konselor jika mengalami trauma atau terdampak secara emosi dan psikisnya.

Kekerasan terhadap perempuan masih banyak ditemukan dan ini adalah hal yang harus diperangi bersama. Lakukan tindakan yang tepat jika mengalami kekerasan agar tidak berdampak lama baik secara fisik maupun psikologis, ya ladies.

Share artikel ini
Reference