Sifilis pada Wanita, Apa Gejala dan Penyebabnya?
Pernah mendengar penyakit sifilis? Salah satu jenis penyakit yang menyerang organ intim adalah sifilis. Sifilis bisa menyerang siapa saja, baik pria atau wanita. Seperti apa gejala siflis pada wanita? Apa saja penyebabnya dan bagaimana pengobatannya?
Kamu tidak perlu khawatir, Yoonies. Yoona kali ini akan membahas lebih jauh tentang sifilis pada wanita, beragam penyebab dan gejalanya, serta cara mengobatinya di artikel ini!
Penyebab penyakit sifilis pada wanita
Apa sih sifilis itu? Sifilis adalah penyakit menular seksual yang muncul akibat adanya infeksi bakteri Treponema pallidum. Penyakit ini ditularkan tidak hanya melalui hubungan seks secara oral, anal, atau vaginal, tetapi juga melalui kontak langsung dengan luka sifilis. Luka ini cenderung berkembang di mulut, penis, vagina, dan dubur.
Sifilis pada wanita ditandai dengan munculnya rasa nyeri pada vagina. Jika seorang ibu hamil menderita sifilis, maka bayi yang ada di dalam kandungannya dapat tertular sifilis.
Kamu tidak dapat tertular penyakit sifilis melalui toilet yang digunakan bersama-sama, mengenakan pakaian yang menderita penyakit ini, atau menggunakan peralatan makan penderitanya. Ini karena bakteri penyebab sifilis tidak dapat hidup lama di luar tubuh.
Berikut kelompok orang yang dapat tertular penyakit sifilis dengan mudah atau yang memiliki risiko tinggi tertular:
- Orang yang sering berhubungan seksual tanpa pengaman (kondom) dengan banyak pasangan
- Pria yang beruhubungan seksual dengan sesama pria
- Orang yang mengidap HIV
- Orang yang berhubungan seksual dengan pasangan yang menderita sifilis
Gejala sifilis pada wanita
Secara umum, gejala sifilis pada wanita dan pria muncul dalam 4 tahapan, yaitu:
- Primer
- Sekunder
- Laten
- Tersier
Sifilis paling menular selama 2 tahap pertama, yaitu primer dan sekunder. Ketika sifilis berada dalam tahap laten, penyakit ini tetap aktif tetapi sering kali tidak menimbulkan gejala. Sifilis tersier adalah tahapan yang paling merusak kesehatan.
Berikut ini gejala sifilis pada setiap tahapan:
1. Primer
Gejala awal sifilis terjadi sekitar 3-4 minggu setelah seseorang tertular bakteri. Hal ini dtandai dengan munculnya luka bulat kecil yang disebut chancre. Luka ini tidak menimbulkan rasa sakit tapi sangat menular dan muncul di mana pun bakteri masuk ke dalam tubuh, seperti pada atau di dalam mulut, alat kelamin, atau dubur.
2. Sekunder
Gejala sifilis pada wanita dan pria di tahap sekunder ditandai dengan munculnya ruam pada kulit dan sakit tenggorokan. Ruam tersebut tidak terasa gatal dan akan muncul pada bagian telapak tangan dan telapak kaki dan bagian tubuh lainnya.
Gejala lainnya pada tahap ini mungkin juga termasuk:
- Sakit kepala
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Kelelahan
- Demam
- Penurunan berat badan
- Rambut rontok
- Rasa sakit pada persendian
3. Laten
Gejala sifilis pada wanita dan pria dalam tahap laten tidak akan terlihat dan gejala penyakit pada tahap primer dan sekunder akan menghilang. Meskipun begitu, bakteri penyebab sifilis masih berada di dalam tubuh. Tahap laten ini bisa berlangsung selama bertahun-tahun sebelum berkembang ke tahap tersier.
4. Tersier
Tahap terakhir dari penyakit sifilis adalah tersier, tahapan yang dapat mengancam jiwa. Beberapa kemungkinan yang akan terjadi ketika seseorang yang menderita sifilis sudah berada di tahap ini, yaitu:
- Kebutaan
- Kehilangan pendengaran
- Kondisi kesehatan jiwa
- Hilang ingatan
- Destruksi jaringan lunak dan tulang
- Gangguan neurologis, seperti stroke atau meningitis
- Penyakit jantung
- Neurosifilis yang merupakan infeksi otak atau sumsum tulang belakang
Pengobatan sifilis
Kamu sudah mengetahui penyebab dan gejala sifilis pada wanita dan secara umum. Sekarang saatnya mencari tahu cara mengobati penyakit menular seksual yang satu ini.
Suntikan penisilin biasanya diberikan pada penderita sifilis di semua tahapan. Penisilin merupakan salah satu jenis antibiotik, tapi jika penderita sifilis mempunyai alergi terhadap obat ini, dokter biasanya memberikan antibiotik berbeda, seperti doksisiklin dan ceftriaxone.
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Oleh karena itu, berikut beberapa cara mencegah tertular penyakit sifilis:
- Melakukan hubungan seksual yang aman dengan kondom
- Hindari berbagi mainan seks
- Rutin melakukan pengecekan kesehatan, terutama skrining untuk penyakit menular seksual
- Hindari berbagai jarum suntik
Itulah penjelasan lengkap tentang sifilis pada wanita dan secara umumnya. Kamu sudah tahu beragam gejalanya dan pengobatannya. Pastikan menerapkan gaya hidup sehat dengan menghindari seks bebas tanpa pengaman, ya!
Anyway, jangan lupa juga untuk menjaga kesehatan area kewanitaan. Yuk, simak cara menjaga kebersihan organ intim kamu di video berikut! Jangan lupa follow media sosial Yoona Women agar tak ketinggalan informasi menarik lainnya.
@yoonawomen Hi yoonies, sudah lakuin hal hal ini belum untuk jaga kesehatan dan kebersihan organ intim kalian ? #yoonawomen #pembalutwanita #pembalutorganik #yoonawomenorganicpads ♬ Aesthetic – Tollan Kim
Penulis: Tara Anugerah