Bolehkah KB Setelah Melahirkan saat Belum Haid?
Banyak ibu yang ingin menunda kehamilan setelah melahirkan, namun terkadang mereka bingung apakah bisa menggunakan metode kontrasepsi (KB) jika belum mengalami haid.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui waktu yang tepat untuk memulai penggunaan KB setelah melahirkan. Dalam situasi ini, berkonsultasilah dengan dokter atau tenaga medis untuk mendapatkan informasi yang akurat dan sesuai dengan kondisi individu Anda.
Setelah melahirkan dan belum haid, bolehkah KB?
Meskipun belum mengalami haid setelah melahirkan, para ibu tetap diperbolehkan untuk menggunakan metode kontrasepsi (KB). Hampir semua jenis KB dianggap aman untuk digunakan setelah melahirkan.
Salah satu jenis yang disarankan adalah alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) atau intrauterine device (IUD), yang juga dikenal sebagai KB spiral.
Menurut Planned Parenthood, KB spiral memiliki tingkat efektivitas antara 71-99% dan bahkan dapat dipasang segera setelah persalinan (baik persalinan normal maupun caesar).
Selain IUD, penggunaan kondom juga dianggap aman sebagai metode KB setelah melahirkan. Kondom telah terbukti efektif mencegah kehamilan dengan tingkat efektivitas sekitar 98% dan juga memberikan perlindungan dari penyakit menular seksual.
Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis untuk memilih metode KB yang tepat dan sesuai dengan kondisi kesehatan serta preferensi individu setelah melahirkan.
Rekomendasi jenis KB pasca melahirkan
Tingkat kegagalan kontrasepsi seperti penggunaan kondom, metode pantang berkala (KB kalender), atau senggama terputus memang cukup tinggi, yaitu sekitar 2-9%.
Hal ini sering mengakibatkan kehamilan yang tidak diinginkan atau jarak kelahiran yang terlalu dekat. Oleh karena itu, pil KB, suntik KB, implan, atau IUD menjadi pilihan kontrasepsi setelah melahirkan dengan tingkat efektivitas yang lebih tinggi.
Selain itu, dalam memilih metode kontrasepsi yang cocok, perlu dipertimbangkan apakah ibu akan menyusui bayi, memiliki kebiasaan merokok, dan riwayat penyakit. Jika ibu tidak menyusui bayi, semua jenis kontrasepsi tersebut aman untuk digunakan.
Kapan waktu yang tepat untuk pasang KB
Istilah KB (Keluarga Berencana) mungkin sudah tidak asing lagi di telingamu, terutama sejak pemerintah melakukan banyak cara untuk mempromosikan program ini. KB sendiri adalah metode yang digunakan untuk mencegah kehamilan. Pertanyaannya, kapan waktu yang tepat untuk pasang KB?
Memilih waktu yang tepat untuk memulai penggunaan KB adalah keputusan yang penting. Nah, keputusan ini bisa saja dipengaruhi oleh faktor-faktor pribadi dan situasional, sehingga bisa berbeda-beda untuk setiap orang. Yuk, simak beberapa faktor yang mungkin bisa kamu pertimbangkan!
1. Ketika tidak ingin punya anak sama sekali
Menjadi orang tua dan merawat anak bukanlah tugas yang mudah. Memiliki anak membawa perubahan besar dan tanggung jawab yang signifikan dalam kehidupan seseorang. Pada akhirnya, keputusan untuk memiliki atau tidak memiliki anak adalah hak individu yang bebas. Apapun pilihan yang diambil, penting untuk mempertimbangkannya dengan serius dan tidak sembarangan.
Beberapa orang memilih untuk menjalani program KB sejak awal karena mereka yakin bahwa mereka tidak ingin memiliki anak, tanpa memperdulikan alasan pribadi yang mendasarinya.
Jika kamu salah satunya, pastikan kamu mendapatkan informasi yang akurat dan berkonsultasi dengan profesional yang memahami kondisimu sebelum memilih metode KB yang tepat.
2. Ketika tidak ingin punya anak lagi
Banyak wanita mendambakan anak, tetapi tidak ingin memiliki banyak anak. Keputusan ini mungkin didasari pada faktor-faktor seperti kondisi keuangan, usia, kesejahteraan emosional, dan kondisi fisik dari diri sendiri dan pasangan.
Tidak ada yang aneh dengan hal ini. Nah, kalau kamu tidak ingin punya anak lagi setelah melahirkan, mungkin ini adalah jawaban dari pertanyaan kapan waktu yang tepat untuk pasang KB.
Pilihan metode KB di sini bergantung pada preferensi kamu setelah melahirkan, mulai dari, pil kombinasi, cincin vagina, dan koyo dapat digunakan 21 hari setelah melahirkan jika kamu tidak menyusui bayi.
Sementara itu, suntikan KB, diafragma, atau kap serviks dapat digunakan setelah 6 minggu sejak melahirkan. Sedangkan pemasangan spiral KB (IUD/AKDR) sebaiknya dilakukan segera setelah melahirkan. Untuk metode yang tepat, sebaiknya konsultasi dengan dokter terlebih dahulu, yaa!
3. Memiliki penyakit tertentu
Kontrasepsi hormon tidak hanya berfungsi sebagai cara mencegah kehamilan, tetapi juga dapat digunakan sebagai metode pengobatan untuk kondisi kesehatan atau penyakit tertentu.
Ada beberapa masalah kesehatan yang bisa diatasi dengan pemasangan KB, seperti endometriosis, PCOS, nyeri menstruasi parah, menstruasi tidak teratur, pendarahan berat saat menstruasi, hingga gejala perimenopause dan menopause.
Selain itu, risiko terkena berbagai jenis kanker, termasuk kanker usus besar dan kanker ovarium, dapat dikurangi dengan pemasangan KB. Sebelumnya, pastikan kamu sudah berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu, ya!
Nah, itulah jawaban dari pertanyaan kapan waktu yang tepat untuk pasang KB. Kamu sendiri bagaimana, apakah ada hal lain yang kamu menjadi pertimbanganmu?