Samcofenac Obat Apa? Yuk, Kenali Dosis Hingga Efek Sampingnya!
Radang sendi adalah penyakit umum yang bisa terjadi. Gejala tersebut dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti penumpukan batu kristal asam urat, trauma, infeksi, dan sebagainya.
Akibatnya, sendi di beberapa bagian tubuh bisa menjadi kaku hingga sulit untuk digerakkan. Dan salah satu obat yang dapat digunakan untuk meredakan gejala nyeri adalah samcofenac.
Lalu, apa itu obat samcofenac? Untuk lebih jelasnya, kamu bisa mencari tahu lebih lanjut di artikel ini. Selamat membaca.
Jadi, samcofenac obat apa?
Nah, samcofenac adalah obat yang digunakan untuk meredakan nyeri dan kondisi peradangan sendi.
Kandungan sodium diclofenac pada obat ini bekerja dengan membatasi fungsi enzim alami (cyclooxygenase-1 dan -2) dalam tubuh yang menghalangi pelepasan agen inflamasi.
Samcofenac juga digunakan untuk menghilangkan rasa sakit dan kondisi peradangan yang disebabkan oleh cedera dan kondisi yang memengaruhi sistem muskuloskeletal seperti trauma, nyeri punggung bawah, dislokasi, nyeri gigi, dan operasi kecil lainnya.
Obat ini termasuk ke dalam kelas obat yang disebut obat anti inflamasi non steroid atau NSAID.
Obat NSAID mampu membantu mengurangi demam, rasa sakit, dan mencegah pembekuan darah. NSAID juga mengurangi peradangan dalam tubuh bila digunakan dalam dosis yang lebih tinggi.
Melansir dari NHS, obat ini bisa dikonsumsi untuk beberapa kondisi di bawah ini.
- Arthritis rheumatoid dan osteoarthritis
- Keseleo dan ketegangan pada otot dan ligamen
- Sakit punggung
- Sakit gigi
- Migrain
- Encok
- Ankylosing spondylitis
Obat ini cocok untuk dikonsumsi orang dewasa. Anak-anak juga bisa mengonsumsinya jika sudah diresepkan oleh dokter untuk mengobati masalah sendi.
Dosis obat samcofenac
Obat samcofenac baiknya dikonsumsi sebanyak 2 hingga 3 kali sehari dengan dosis biasa 75 mg hingga 200 mg, tergantung pada apa yang diresepkan dokter.
Jadi, kamu perlu mengikuti saran dokter untuk dosis berapa banyak tablet yang harus diminum dan berapa kali sehari.
Jika dokter meresepkan samcofenac untuk anak-anak, mereka akan menyesuaikannya dengan berat badan agar bisa menentukan dosis yang tepat.
Untuk seseorang yang mengalami rasa nyeri bagian sendi dalam jangka waktu yang lama, biasanya dokter akan merekomendasikan tablet atau kapsul samcofenac lepas lambat yang diminum sekali dalam sehari di malam hari atau dua kali sehari.
Dengan catatan, jika kamu menggunakan jenis obat samcofenac yang lepas lambat dua kali sehari, beri jeda antara 10 hingga 12 jam di antara setiap dosis.
Cara mengonsumsi samcofenac
Jika kamu ingin mengonsumsinya, minumlah tablet atau kapsul samcofenac dengan makanan atau camilan, atau sesaat setelah makan. Kamu perlu menelannya secara utuh, jangan dikunyah atau dihancurkan.
Sebab, menghancurkan atau mengunyah obat dapat menyebabkan rasa tidak enak yang mengakibatkan pasien tidak mengikuti jadwal mengonsumsi secara rutin.
Selain itu, menghancurkan atau mengunyah juga dapat melepaskan semua obat sekaligus, mengakibatkan penurunan efektivitas dan kemungkinan peningkatan efek samping.
Efek samping obat samcofenac
Biasanya, efek samping dari obat samcofenac ini cukup ringan, yaitu sensasi terbakar pada ulu hati ringan sampai sedang pada 5-15% pasien, namun hal ini bersifat sementara dan hampir tidak pernah mengharuskan penghentian pengobatan.
Efek samping lain yang kurang umum adalah kepekaan terhadap cahaya, rasa tidak enak, perasaan tertekan, hingga reaksi alergi.
Namun, tidak semua orang akan mengalami efek samping tersebut. Kamu juga perlu menggaris bawahi untuk tidak mengonsumsi terlalu banyak agar meminimalisir kemungkinan overdosis.
Gejala overdosis termasuk lesu, mengantuk, mual, muntah, nyeri epigastrium, dan perdarahan gastrointestinal.
Saat mengonsumsinya, kamu juga perlu menghindari konsumsi alkohol yang berlebihan atau kronis. Sebab, pemberian bersama dengan alkohol dapat meningkatkan risiko efek samping gastrointestinal, seperti ulserasi.
Begitu pula dengan ibu hamil, hindari mengonsumsi obat samcofenac sebelum mengonsultasikannya dengan dokter. Sebab, obat ini cukup keras untuk kondisi janin dan ibu.
Jika kamu mengonsumsi sesuai dosis yang sudah diberikan, hal tersebut biasanya tidak akan menjurus kepada overdosis. Jadi, gunakan obat sesuai deskripsi, ya.