hubungan tanpa status

Ketika kamu sudah memberikan segalanya, tapi dia tidak pernah berkomitmen penuh. Hati-hati, bisa jadi itu pertanda hubungan tanpa adanya status. Hal ini akan membuat seseorang enggan untuk mempublikasikan, atau tidak memiliki niat untuk memberi tahu orang lain tentang hubungan yang tengah kamu jalani.

Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin kamu sering menjumpai fenomena hubungan semacam ini. Saat kamu sudah berusaha melakukan yang terbaik untuk pasangan, orang tersayang justeru tidak mau berkomitmen pada hubungan yang dijalani. Bahkan, parahnya hanya menganggap cinta yang kamu rasakan sebagai hubungan yang tanpa status saja.

Tak jarang jika ada orang yang tidak sadar bahwa dirinya terjebak dalam hubungan seperti ini. Lantas apa saja ciri-ciri hubungan tanpa status (HTS)? Yuk ketahui lebih lanjut supaya kamu tidak terjebak.

Hubungan tanpa status adalah

Ketika orang berbicara tentang suatu hubungan, mereka biasanya mengacu pada istilah seperti berkencan, menjalin hubungan, atau pacar dan sejenisnya.

Hubungan tanpa adanya status adalah suatu kondisi di mana dua orang memilih untuk tidak menggunakan istilah berkencan atau dalam suatu hubungan untuk menggambarkan hubungan mereka.

Hubungan tidak adanya status ini biasanya sering membuat kamu dilema. Hal ini karena keterikatan emosional yang tidak diungkapkan dapat membuat kamu cukup terkendali. Terutama untuk bergaul dengan baik dengan orang lain.

Oleh karena itu, sebelum menjalani hubungan ini, ada baiknya saling mengetahui batasan masing-masing dan komunikasi yang berjalan antara kedua belah pihak harus diprioritaskan agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan.

Ciri-ciri hubungan tanpa status

Ciri hubungan tanpa status

Sebelum kamu jatuh terlalu dalam, mengetahui tanda-tanda HTS sejak awal adalah hal yang tepat. Tentunya kamu tidak ingin terkecoh dengan hubungan yang belum tentu mengarah ke sana, bukan? berikut adalah ciri-cirinya:

1. Tidak mau berteman di media sosial

Jika dia tidak ingin berteman dengan kamu di media sosial, itu bisa menjadi tanda bahwa dia menyembunyikan sesuatu atau tidak ingin kamu terlalu dekat dengannya. Hati-hati, ini pertanda HTS.

2. Ada jarak dalam setiap komunikasi

Berkomunikasi dalam hubungan sangat penting. Jika dia menempatkan jarak dalam setiap komunikasi yang ada, itu bisa menjadi tanda hubungan tanpa status.

3. Tidak mau mengenalkanmu pada keluarganya

Ciri-ciri hubungan yang serius dan berkomitmen adalah mempertemukan orang yang dicintai dengan keluarganya. Jika pasangan kamu tidak ingin orang tuanya mengetahui pacarnya, kemungkinan dia tidak serius dengan hubungan tersebut. Hati-hati, kamu bisa terjebak dalam friendzone juga.

4. Tidak mau serius dalam membicarakan hubungan

Salah satu cara untuk memastikan dia serius dengan kamu adalah dengan bertanya. Tanyakan saja tentang hubungan kamu dengannya. Jika dia mau menjawab dengan jujur ​​dan mengungkapkan perasaannya secara terbuka, itu bisa jadi pertanda bahwa dia serius dengan kamu.

Namun, jika dia tidak mau terbuka tentang perasaannya terhadap hubungan saat ini, itu bisa menjadi tanda bahwa dia hanya melihat ini sebagai hubungan tanpa status. Daripada menguras pikiran, bukankah lebih baik putus?

5. Tidak pernah dikenalkan kepada teman-temannya

Biasanya, jika seseorang tertarik untuk menjalin hubungan jangka panjang, dia akan berusaha agar teman-temannya mengenal kamu. Jika dia enggan memperkenalkan kamu kepada teman dekatnya, ini bisa menjadi tanda pertama hubungan tidak ada status.

6. Selalu terlambat ketika punya janji

Tepat waktu ketika kamu bertemu berarti dia menjadikan kamu prioritasnya. Jika dia selalu terlambat berkencan, dia mungkin hanya menganggap kamu sebagai pasangan HTS saja.

7. Hanya tertarik pada kontak fisik

Tanda HTS yang tidak boleh dilupakan adalah selalu mencari cara untuk melakukan kontak fisik.

Jika pasangan kamu hanya melihat kisah cinta kamu sebagai hubungan yang tidak berstatus, kemungkinan besar dia hanya akan tertarik pada kontak fisik. Dia juga lebih tertarik melakukan kontak fisik daripada berbicara serius.

Risiko hubungan tanpa status

Ketika kamu berada dalam hubungan yang tidak ada status dengan seseorang, kamu mungkin merasa lebih bebas untuk bertemu siapa pun, termasuk jenis kelamin, karena tidak ada komitmen yang membatasi kamu. Namun, beberapa orang mungkin menghindari jenis hubungan ini karena ambiguitas status. Berikut risikonya, antara lain:

1. Tidak ada batasan

Bagi orang yang berada dalam hubungan tanpa ada status, biasanya tidak akan ada batasan dalam hubungan mereka. Apakah kamu atau pasangan ingin berkenalan dengan orang lain atau tidak, itu bukan urusan kamu.

Kamu tidak bisa menghentikan mereka untuk berhubungan seks dengan lawan jenis karena status yang tidak jelas dan kurangnya komitmen atau kesepakatan di antara kamu berdua.

Akibatnya, kamu hanya bisa memendam perasaan tidak nyaman tetapi tidak bisa berbuat apa-apa.

2. Kurangnya keintiman

Hubungan yang memiliki komitmen atau status biasanya menghargai keintiman dan kedekatan satu sama lain. Selain itu, kamu berdua dapat saling mendukung secara emosional dan memiliki pengaruh positif pada beberapa aspek kehidupan, seperti pekerjaan.

HTS memang memiliki keintiman yang tidak jauh berbeda dengan hubungan yang memiliki komitmen. Namun, ketika citra masa depan hubungan kamu saat ini tidak ada, biasanya akan mempengaruhi kepuasan dalam suatu hubungan.

Ini karena kamu berdua mungkin tidak terlalu sering berbicara. Kamu berdua mungkin menjadi kurang akrab satu sama lain kamu sehingga ketika berbicara atau bertemu kamu akan sulit merasakan kedekatan dan keintiman yang sama seperti saat And berkomitmen pada pasangan.

3. Membuat kamu tidak aman

Tidak ada batasan dalam hubungan tanpa status yang dapat membuat kamu lebih rentan terhadap gangguan kesehatan mental, seperti depresi, harga diri rendah, dan gangguan kecemasan. Ini karena munculnya rasa tidak aman dalam diri kamu.

Pada dasarnya, setiap hubungan akan kembali ke cara kamu melihat hubungan tanpa status. Karena normalnya, sebuah hubungan akan tetap berjalan lebih lancar dan kuat jika satu sama lain saling berkomitmen.

Share artikel ini
Reference