Posisi Bayi Saat Hamil 6 Bulan dan Pemeriksaannya
Setelah kamu dinyatakan positif hamil, kamu akan menerima jadwal pemeriksaan kandungan dari dokter. Biasanya, pemeriksaan dilakukan secara rutin atau berkala untuk melihat pertumbuhan, perkembangan, serta pergerakan posisi bayi dalam kandungan.
Pada kebanyakan kasus, posisi bayi dalam kandungan dinyatakan memengaruhi proses persalinan sang ibu. Lalu, kapan pemeriksaan dilakukan dan apa saja posisi-posisi janin dalam kandungan? Berikut seluk beluknya.
Kapan ibu hamil memeriksakan kandungan?
Telah diatur dalam Permenkes No.25 tahun 2014 Pasal 6 ayat 1b tentang pemeriksaan rutin kehamilan, pemeriksaan kandungan dinilai sebagai hal krusial yang penting untuk dilakukan selama kehamilan. Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan RI menyarankan setiap wanita hamil untuk melakukan pemeriksaan secara berkala minimal 4 kali.
Jadi, ketika kamu dinilai positif mengandung atau hamil, kamu dapat memeriksakan diri sesegera mungkin. Di sisi lain, ada peraturan standar yang dianjurkan untuk ibu hamil. Kamu bisa mengikuti aturan di bawah ini sebagai acuan pemeriksaan:
- Trimester pertama (0 hingga 13 minggu), menjalankan 1 kali kunjungan atau pemeriksaan
- Trimester kedua (14 hingga 27 minggu), melakukan1 kali kunjungan atau pemeriksaan
- Trimester ketiga (28 minggu hingga waktu kelahiran), melakukan 2 kali kunjungan atau pemeriksaan
Jika dirasa kurang, ibu hamil boleh-boleh saja melakukan pemeriksaan lebih dari 4 kali, terutama jika mengalami beberapa keluhan selama kehamilan. Lantas, apa yang dokter periksa dan harus kamu ketahui di setiap trimester kehamilan? Berikut penjelasannya.
Apa saja yang diperiksa di tiap trimester?
Beberapa pasangan mungkin penasaran apa saja hal yang dokter periksa selama kehamilan setiap kunjungannya. Apalagi, jika ibu hamil sama sekali tidak mengalami sedikitpun keluhan atau masalah selama kehamilan.
Baik memiliki keluhan ataupun tidak, ibu hamil wajib melakukan pemeriksaan ya. Selanjutnya adalah sejumlah hal yang dokter periksa di setiap trimester kehamilan:
Trimester pertama
Setelah dinyatakan hamil, kamu harus menjadwalkan pertemuan pemeriksaan dengan dokter. Biasanya pada trimester pertama ini dokter akan memeriksa riwayat kesehatan hingga faktor risiko kehamilan. Berikut adalah hal-hal yang mungkin dokter periksa:
- Siklus menstruasi
- Riwayat ginekologi
- Kehamilan sebelumnya
- Riwayat kesehatan pribadi
- Riwayat kesehatan keluarga
- Penggunaan obat-obatan, termasuk suplemen
- Kebiasaan atau pola gaya hidup, termasuk merokok, minum alkohol atau kafein
- Riwayat bepergian
- Memperkirakan waktu kelahiran atau persalinan
- Pemeriksaan tekanan darah
- Pengukuran berat dan tinggi badan
- Menghitung indeks massa tubuh
- Pemeriksaan golongan darah
- Pengukuran hemoglobin
- Pemeriksaan kekebalan terhadap infeksi
- Pemeriksaan paparan infeksi tertentu
Intinya, riwayat kesehatan, waktu kelahiran, kondisi dan kesehatan fisik adalah hal yang diperiksa oleh dokter pada trimester pertama. Lalu, bagaimana dengan trimester berikutnya?
Trimester kedua
Pada minggu ke-14 hingga ke-27 dari kehamilan atau trimester kedua, dokter akan meninjau hal dasar termasuk tes prenatal. Berikut adalah sejumlah hal yang dokter tinjau:
- Pertumbuhan bayi
- Monitoring atau mendengarkan detak jantung bayi
- Mempelajari gerakan janin dalam kandungan
- Menjalankan tes genetik
- Menjalankan pemeriksaan dengan ultrasonografi
- Melakukan tes darah
Pemeriksaan trimester kedua mungkin terasa lebih sederhana daripada trimester kedua. Pada fase ini dokter telah mengetahui kondisi sang ibu dan akan lebih fokus pada tumbuh kembang sang buah hati. Meski demikian, kondisi kesehatan sang ibu tetap harus diperhatikan ya.
Trimester ketiga
Menginjak trimester ketiga kehamilan, dokter mungkin akan memberikan rekomendasi pemeriksaan setiap 2 atau 4 minggu sesuai dengan kesehatan dan riwayat kehamilan. Lalu, saat masuk minggu ke-36 kamu mungkin akan melakukan pemeriksaan mingguan seperti:
- Tanda, gejala, ataupun adanya kontraksi dan rembesan dari organ intim (pendarahan)
- Pemeriksaan tekanan darah
- Pemeriksaan berat badan
- Pemantauan detak jantung dan gerak bayi
- Skrining infeksi bakteri streptokokus grup B (GBS)
- Pemeriksaan posisi bayi
Pemeriksaan posisi bayi mungkin akan dokter lakukan pada trimester kedua dari kehamilan dan akan terus berjalan hingga trimester ketiga. Dokter akan meninjau posisi bayi apakah anterior atau posterior.
Nah, untuk kamu yang masih bingung dengan sejumlah posisi bayi dalam kandungan. Coba simak macam-macam posisi dan penjelasannya di bawah ini.
Posisi bayi saat hamil 6 bulan
Selama bayi berkembang dalam rahim sang ibu, bayi akan terus bergerak. Akibatnya posisi bayi tentu berubah-ubah setiap waktunya. Mendekati proses kehamilan, posisi bayi tidak kalah penting untuk diperhatikan karena bisa memengaruhi proses persalinan sang ibu.
Di bawah ini adalah kemungkinan posos bayi yang sedang berkembang dalam rahim sang ibu:
Posisi anterior
Dinilai sebagai posisi paling umum dan terbaik bagi janin sebelum proses persalinan, posisi anterior berarti kepala janin berada di bawah panggul menghadap punggung sang ibu.
Posisi posterior
Dikenal sebagai posisi back-to-back, posisi posterior berarti kepala janin mengarah ke bawah dan punggung bayi bersandar pada punggung sang ibu.
Posisi melintang
Terjadi ketika janin berbaring horizontal dalam rahim. Posisi ini biasanya dapat berubah-ubah, namun jika janin terus berada pada posisi melintang hingga proses persalinan maka dokter akan melakukan persalinan sesar.
Posisi sungsang
Posisi bayi yang berikutnya adalah posisi sungsang. Posisi ini biasanya ditandai kepala janin tetap di atas dan bukan berada di bawah atau di pinggul sang ibu.
Setelah mengetahui beberapa posisi bayi saat berada dalam kandungan di atas, kamu mungkin penasaran apa saja upaya yang bisa dilakukan agar posisi bayi berada dalam posisi terbaik menjelang kelahiran. Kamu bisa mengupayakannya dengan melakukan olahraga kehamilan yang telah disarankan oleh dokter.
Di sisi lain, pastikan kamu selalu melakukan pemeriksaan tepat seperti jadwal yang telah dokter tetapkan ya. Rutin dan disiplin dalam pemeriksaan dapat membantu kamu mencegah berbagai keluhan kehamilan lainnya.