Cara Mengatasi Pinggang Sakit saat Haid, Ini yang Harus Dilakukan!
Pinggang sakit saat haid atau PMS memang menyakitkan, tetapi umumnya bukan merupakan tanda masalah kesehatan yang serius. Lantas, kenapa sakit pinggang sering kali dirasakan saat haid dan bagaimana cara mengatasi pinggang sakit saat haid? Yuk, simak tipsnya!
Tak sedikit wanita yang mengalami kembung, sakit kepala, perut, dan pinggang selama menstruasi. Yup, sebelum hari menstruasi tiba, biasanya para wanita akan mengalami beberapa gejala seperti yang telah disebutkan dan umumnya terjadi selama sindrom pramenstruasi (PMS).
Ppenelitian menemukan fakta bahwa sekitar 84% wanita berusia 18-25 tahun dilaporkan mengalami nyeri saat menstruasi atau dismenore dan sekitar 16% dari wanita tersebut juga yang melaporkan nyeri haid yang terjadi di punggung bagian bawah tepatnya di pinggang.
Kenapa pinggang sakit saat haid?
Nyeri, termasuk nyeri pinggang saat menstruasi bisa karena beberapa faktor. American College of Obstetricians and Gynecologists mencatat bahwa dismenore adalah gangguan menstruasi yang paling sering dilaporkan.
Ada beberapa penyebab nyeri pinggang yang terjadi sebelum, selama, dan setelah menstruasi. Beberapa penyebab tersebut antara lain:
1. Dismenore primer
Selama menstruasi, rahim akan berkontraksi untuk melepaskan lapisannya. Prostaglandin yang merupakan pembawa pesan kimia seperti hormon meningkatkan kontraksi rahim dan menyebabkan kram menstruasi. Tepat sebelum menstruasi, sel endometrium di rahim akan menghasilkan prostaglandin lebih banyak.
Adanya penumpukan prostaglandin inilah yang dapat menyebabkan kram. Semakin tinggi tingkat prostaglandin, biasanya kontraksi rahim akan semakin menyakitkan.
Bagi sebagian wanita, nyeri kontraksi otot ini bisa menyebar ke pinggang. Biasanya, wanita dengan kondisi ini mengalami nyeri saat pertama kali menstruasi.
Dismenore primer lebih sering terjadi pada wanita di bawah usia 20 tahun dan pada wanita dengan menstruasi yang berat. Dismenore primer juga bisa diturunkan dalam keluarga. Selain itu, ada faktor risiko tertentu yang dapat meningkatkan kemungkinan dismenore primer, seperti:
- Merokok
- Melakukan aktivitas fisik tertentu
- Depresi
- BMI rendah
2. Dismenore sekunder
Dismenore sekunder mengacu pada nyeri punggung yang terjadi selama haid karena kondisi medis atau cedera. Konon, saat dismenore sekunder, prostaglandin masih meningkatkan rasa nyeri pada penderita dismenore sekunder.
3. Endometriosis
Pada beberapa wanita, jaringan rahim bisa tumbuh di luar rahim. Jaringan ini bisa melapisi organ lain hingga menyebabkan rasa sakit yang hebat. Kondisi medis ini disebut endometriosis.
Endometriosis menyebabkan seseorang mengalami aliran darah menstruasi yang deras atau menggumpal. Saat kondisi ini terjadi, wanita lebih mungkin mengalami rasa sakit di jaringan endometrium.
Beberapa orang menderita endometriosis tulang belakang yang menyebabkan jaringan tumbuh di sekitar tulang belakang atau area lain di pinggang sehingga menyebabkan sakit punggung yang hebat.
Untuk mengobati endometriosis, dokter akan merekomendasikan penggunaan pil KB atau dalam beberapa kasus endometriosis membutuhkan pembedahan.
4. Fibroid rahim
Fibroid rahim adalah pertumbuhan nonkanker di rahim yang bisa tumbuh cukup besar dan kerap mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa selama menstruasi, termasuk sakit punggung dan pinggang.
5. Adenomiosis
Kondisi adenomiosis terjadi ketika jaringan endometrium (jaringan yang melapisi rahim) tumbuh menjadi dinding otot rahim. Wanita dengan adenomiosis mungkin akan mengalami gejala seperti nyeri menstruasi dan rasa sakit saat berhubungan seks.
6. Penyakit radang panggul (PID)
PID adalah infeksi pada sistem reproduksi yang berpindah dari vagina ke rahim, ovarium, dan saluran tuba. Hal ini umumnya disebabkan oleh IMS, meskipun bakteri menular nonseksual juga dapat menyebabkan PID. Gejalanya meliputi nyeri pinggang dan perut ringan selama menstruasi, perdarahan selama atau setelah berhubungan seksual, demam, dan buang air kecil yang menyakitkan.
Cara mengatasi pinggang sakit saat haid
Nyeri pinggang saat haid memang bisa sangat menyakitkan bagi wanita yang mengalaminya. Untungnya, ada beberapa cara mengatasi pinggang sakit saat haid yang bisa kamu lakukan di rumah.
Salah satu cara yang banyak digunakan untuk mengatasi pinggang sakit saat haid salah satunya dengan mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen yang dipercaya mampu meringankan rasa sakit dengan mengurangi peradangan yang disebabkan oleh prostaglandin.
Selain itu, kamu juga bisa melakukan cara ini untuk mengatasi pinggang sakit saat haid, seperti:
- Menggunakan bantalan hangat atau botol berisi air panas untuk meredakan rasa sakit
- Melakukan peregangan ringan, seperti berjalan atau yoga
- Mengonsumsi suplemen tertentu, mengandung magnesium, vitamin B1 (thiamin), atau keduanya
- Mencoba pengobatan alternatif, seperti akupunktur
- Memijat perut dan pinggang dengan lembut juga dapat meredakan nyeri punggung dan pinggang
- Menerapkan gaya hidup dan konsumsi makanan sehat dengan memperbanyak minum air mineral, hindari kafein, makanan asin, merokok, dan minuman beralkohol.
Itulah beberapa penyebab dan cara mudah mengatasi pinggang sakit saat haid. Jika dirasa sakitnya memburuk sepanjang waktu atau kamu memiliki gejala tambahan, segera periksakan diri ke dokter, ya!
Penulis: Silvia Wardatul