Perdarahan Menstruasi yang Berlebihan: Waspadai Gejalanya
- Apa itu perdarahan menstruasi yang berlebihan?
- Penyebab perdarahan haid yang berlebihan
- Tanda dan gejala menstruasi berlebihan
- Faktor risiko perdarahan menstruasi yang berlebihan
- Diagnosis perdarahan haid yang berlebihan
- Cara mengatasi darah haid yang keluar terlalu banyak
- Tanda bahaya perdarahan menstruasi yang berlebihan
Apakah kamu pernah mengalami perdarahan menstruasi yang berlebihan? Hal ini biasanya juga dibarengi dengan nyeri perut yang hebat.
Akibatnya, kamu merasa sangat lemas hingga mengganggu aktivitasmu.
Jika kamu mengalami pendarahan haid yang berlebihan, ada baiknya konsultasikan dengan dokter untuk mengatasinya secara tepat. Nah, simak terlebih dulu penjelasan, penyebab, serta gejalanya berikut ini.
Apa itu perdarahan menstruasi yang berlebihan?
Perdarahan menstruasi berlebihan atau yang disebut dengan menoragia adalah kondisi ketika jumlah volume darah yang keluar saat menstruasi di atas normal atau berlebihan selama lebih dari 7 hari.
Faktanya, 1 dari 20 wanita ternyata mengalami menstruasi dengan perdarahan abnormal berat atau berkepanjangan.
Ketika mengalami perdarahan haid berlebih, pembalut yang kamu gunakan selalu penuh hanya dalam waktu kurang dari 2 jam.
Juga dapat ditemukan pula gumpalan darah dengan berbagai ukuran. Pada umumnya, volume darah yang keluar saat menstruasi sekitar 35-40 mililiter.
Jika volume darah yang dikeluarkan mencapai 80 mililiter, kamu bisa menjadi sangat lemas dan jika dibiarkan terus-menerus dapat menyebabkan anemia.
Selain itu, derasnya aliran darah saat haid dapat mempengaruhi tidur, sakit perut bagian bawah, dan tidak nyaman menjalani aktivitas.
Jika kamu merasa sangat lemas dan gangguan menjalani aktivitas akibat hal ini, kamu perlu periksakan ke dokter.
Penyebab perdarahan haid yang berlebihan
Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan darah haid saat menstruasi sangat banyak. Penyebab umum perdarahan haid yang berlebihan, meliputi:
1. Ketidakseimbangan hormon
Jika terjadi ketidakseimbangan hormon, endometrium berkembang secara berlebihan dan akhirnya keluar melalui perdarahan menstruasi yang berat.
Sejumlah kondisi dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon, termasuk sindrom ovarium polikistik (PCOS), obesitas, resistensi insulin dan masalah tiroid.
2. Disfungsi ovarium
Jika indung telur tidak melepaskan sel telur (ovulasi) selama siklus menstruasi (anovulasi), tubuh kamu tidak menghasilkan hormon progesteron, seperti yang terjadi selama siklus menstruasi normal. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan hormon dan dapat menyebabkan menoragia.
3. Pertumbuhan jaringan non-kanker
Pertumbuhan jaringan jinak pada rahim dan kondisi yang menyebabkan pertumbuhan sel pada rahim yang abnormal dapat menyebabkan pendarahan menstruasi berlebihan seperti: fibroid rahim, polip rahim, dan adenomiosis.
4. Komplikasi kehamilan
Komplikasi kehamilan dengan perdarahan berat berupa keguguran, kehamilan ektopik, dan luka operasi.
5. Pertumbuhan jaringan kanker
Beberapa kondisi yang meningkatkan risiko terjadinya kanker berupa hiperplasia endometrium, serta kanker yang memengaruhi sistem reproduksi seperti kanker rahim dan kanker serviks.
6. Obat-obatan
Beberapa obat atau terapi tertentu dapat menyebabkan perdarahan menstruasi berlebihan seperti obat pengencer darah (aspirin), terapi penggantian hormon, penggunaan Intrauterine devices (IUD), dll.
7. Kondisi medis lainnya
Sejumlah kondisi medis lainnya, termasuk penyakit hati atau ginjal serta kelainan pembekuan darah juga dapat dikaitkan dengan menoragia.
Tanda dan gejala menstruasi berlebihan
Ada beberapa tanda atau gejala yang kamu perlu perhatikan saat darah menstruasi berlebihan, di antaranya:
- Pembalut yang kamu pakai selalu penuh hanya dalam 1 atau kurang dari 2 jam.
- Satu pembalut tidak mampu menampung volume darah haid, sehingga kamu perlu menggunakan pembalut 2 lapis.
- Tidur malam kamu terganggu karena tidak nyaman dan terasa lembab, sehingga kamu perlu mengganti pembalut saat tengah malam.
- Terdapat gumpalan darah dengan berbagai bentuk bersamaan dengan keluarnya darah haid.
- Periode menstruasi yang lebih dari 7 hari.
- Aktivitas terasa terganggu karena darah menstruasi yang banyak.
- Mengalami gejala anemia, seperti kelelahan atau bernafas pendek.
Faktor risiko perdarahan menstruasi yang berlebihan
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya perdarahan haid berlebihan. Misalnya, faktor usia atau kondisi medis lain yang menyertai.
Dalam siklus normal, pelepasan sel telur dari ovarium merangsang produksi progesteron tubuh, hormon wanita yang paling bertanggung jawab untuk menjaga menstruasi tetap teratur.
Ketika tidak ada sel telur yang dilepaskan, progesteron yang tidak mencukupi dapat menyebabkan perdarahan menstruasi yang berat.
Menoragia pada remaja putri biasanya terjadi karena anovulasi. Gadis remaja sangat rentan terhadap siklus anovulasi pada tahun pertama setelah periode menstruasi pertama mereka (menarche).
Sementara itu, menoragia pada wanita usia reproduksi yang lebih tua biasanya terjadi karena patologi rahim, termasuk fibroid, polip dan adenomiosis.
Namun, masalah lain, seperti kanker rahim, gangguan perdarahan, efek samping pengobatan, dan penyakit ginjal atau hati bisa menjadi faktor penyebabnya.
Diagnosis perdarahan haid yang berlebihan
Untuk mendapatkan diagnosis yang tepat, dokter akan memeriksa riwayat kesehatan dan siklus menstruasi.
Kamu juga akan diminta untuk membuat catatan harian mengenai volume darah saat haid. Kemudian, akan dilakukan pemeriksaan lebih menyeluruh untuk mendapatkan diagnosis yang tepat, seperti:
1. Tes darah
Sampel darah dapat dievaluasi untuk kekurangan zat besi (anemia) dan kondisi lain, seperti gangguan tiroid atau kelainan pembekuan darah.
2. Tes pap smear
Dalam tes ini, sel-sel dari leher rahim dikumpulkan dan diuji untuk infeksi, peradangan atau perubahan yang mungkin bersifat kanker atau dapat menyebabkan kanker.
3. Biopsi endometrium
Dokter mungkin mengambil sampel jaringan dari bagian dalam rahim kamu untuk diperiksa oleh ahli patologi.
4. Ultrasonografi (USG)
Metode pencitraan ini menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar rahim, ovarium, dan panggul.
Berdasarkan hasil tes, dokter dapat merekomendasikan pengujian lebih lanjut, termasuk:
- Sonohisterografi
- Histeroskopi
Cara mengatasi darah haid yang keluar terlalu banyak
Saat kamu mengalami perdarahan menstruasi yang berlebihan, kamu perlu berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Jenis terapi yang diberikan bergantung pada penyebab perdarahan berlebihan tersebut dan seberapa serius kondisi kamu.
Pemeriksaan oleh dokter dapat mencakup usia, kesehatan umum, dan riwayat medis, serta respon kamu terhadap terapi medis tertentu.
Kamu perlu berdiskusi dengan dokter mengenai pilihan terapi yang terbaik dan sesuai dengan keinginan kamu.
Di bawah ini beberapa terapi yang mungkin dianjurkan oleh dokter:
- Konsumsi suplemen zat besi sesuai anjuran dokter.
- Konsumsi Ibuprofen sesuai anjuran dokter untuk mengurangi rasa sakit dan jumlah pendarahan
- Alat kontrasepsi hormonal untuk membuat menstruasi lebih teratur dan mengurangi pendarahan (pil KB, cincin vagina, patch).
- Menggunakan kontrasepsi IUD untuk membuat menstruasi lebih teratur dan mengurangi perdarahan.
- Terapi hormon untuk menyeimbangkan kadar estrogen dan progesteron. Terapi ini biasanya dianjurkan untuk perdarahan menstruasi berlebihan pada perimenopause.
- Konsumsi obat antifibrinolitik seperti asam tranexamat untuk mengurangi pendarahan.
- Desmopressin nasal spray digunakan pada individu dengan penyakit kelainan perdarahan seperti von Willebrand disease dan hemofilia ringan.
- Dilatasi dan kuretase untuk mengurangi perdarahan dengan menghilangkan lapisan atas lapisan rahim.
- Histeroskopi operatif untuk menghilangkan fibroid dan polip dan menghilangkan lapisan rahim.
- Ablasi atau reseksi endometrium untuk mengangkat seluruh atau sebagian lapisan rahim.
- Histerektomi untuk mengangkat rahim dengan operasi.
Tanda bahaya perdarahan menstruasi yang berlebihan
Sebenarnya, banyak wanita kemungkinan mengalami perdarahan haid yang berlebihan saat menstruasi pada hari pertama dan kedua.
Namun, ada beberapa tanda yang mungkin perlu kamu waspadai, seperti:
- Mengganti tampon atau pembalut setiap jam, karena sudah penuh
- Menggunakan pembalut double, karena satu lapis tidak mampu menampung darah haid
- Bangun di malam hari untuk mengganti pembalut
- Pendarahan berlangsung lebih dari seminggu
- Mengeluarkan gumpalan darah
- Merasa lelah atau sesak napas
Jika kamu merasakan beberapa tanda-tanda tadi, ada baiknya periksakan diri kamu ke Dokter, ya.
Yoonies, jangan lupa bawa cadangan pembalut kemana pun kalian pergi. Biar aktivitasmu tetap smooth, sekarang Yoona hadir dengan bonus ekstra +2 pads! Ayo langsung cek di sini *selama promo berlaku.