Apa itu Inferiority Complex? Ini Tanda, Penyebab, dan Cara Mengatasinya!
Terkadang ada rasa tidak percaya diri yang dialami oleh banyak orang. Rasa tidak percaya diri dan tidak sebaik orang lain merupakan perasaan yang wajar dialami oleh seseorang. Beberapa orang mungkin mengalami perasaan terus berlarut hingga rendah diri berlebihan.
Hati-hati, perasaan itu bisa jadi merupakan inferiority complex. Nah, sebenarnya apa sih perasaan tersebut? Bagaimana tanda-tanda dan cara mengatasinya perasaan tersebut? Yuk, baca artikel ini sampai selesai, ya!
Apa itu inferiority complex?
Inferiority complex adalah kondisi yang menggambarkan perasaan tidak mampu atau lemah pada diri seseorang. Perasaan ini didorong oleh ketidakmampuan secara fisik. Sehingga muncul situasi seseorang akan merasa kurang cerdas daripada orang lain.
Kondisi perasaan ini dapat memicu perasaan rendah diri terhadap kemampuan, kebahagiaan, pencapaian hingga daya tarik seseorang yang lebih besar daripada dirinya sendiri.
Citra negative ini sering mengakibatkan orang menjadi lebih pesimis dan tidak dapat memenuhi ekspektasi diri sendiri dan orang lain.
Baca juga: Merasa Insecure? Ini 3 Motivasi untuk Orang yang Insecure!
Jenis-Jenis Inferiority Complex
Terdapat 2 jenis inferiority complex menurut Adlerian Psychology, yaitu:
- Inferioritas primer. Jenis rendah diri ini dialami oleh sebagian anak karena ketidakberdayaannya. Inferioritas ini dapat meningkatkan saat anak sering dibandingkan dengan orang lain yang tidak menguntungkan dan menyebabkan inferioritas di masa yang akan datang.
- Inferioritas sekunder. Jenis rendah diri ini terjadi pada usia dewasa yang tidak dapat mencapai tujuan dan tidak dapat menutupi perasaan rendah diri yang terbawa sejak masa anak-anak.
Orang yang mempunyai inferiority complex dapat membuat diri sendiri merasa rendah dan akan terbayang bagaimana inferioritas yang mereka miliki saat ini. Apa saja tanda dari inferiority complex?
Tanda-tanda inferiority complex
Inferiority complex tentu akan berdampak dalam kehidupan akibat rasa rendah diri yang tidak dapat diatasi. Setiap orang dengan inferiority complex bisa memiliki tanda yang berbeda.
Namun, secara garis besar mempunyai tanda khusus yang sama antara lain:
- Cenderung menghindari kontak mata saat berbicara dengan orang lain
- Memiliki gaya komunikasi pasif dan segan untuk aktif
- Motivasi dan energi rendah
- Sering menarik diri dari kegiatan dan kebersamaan keluarga, rekan, dan orang lain
- Cepat mengalami perubahan suasana hati
- Ada keinginan untuk terus mencari validitas dan pujian dari orang lain
- Terbiasa melakukan analisis kritik dan pujian berlebihan
- Menghindari kegiatan yang kompetitif dan bersaing dengan orang lain
- Sering menganggap remeh kualitas, potensi, dan prestasi diri sendiri
- Merasa tidak berharga, tidak aman, dan selalu kurang
- Menjauh dari lingkungan sosial
- Terbiasa membandingkan diri sendiri dengan orang lain dalam segala hal
- Sering mengalami insomnia
- Merasa tertekan, gugup, dan dianggap rendah/dimusuhi
- Tidak mampu menyelesaikan tanggung jawab
- Cemas, depresi, dan mengalami gangguan mental lain
Jika kamu mengalami beberapa tanda-tanda berikut, jangan langsung mendiagnosis diri sendiri, ya. Ada baiknya, kamu memeriksakan kondisi mental ke psikolog. Sehingga kamu mendapatkan penanganan yang tepat.
Penyebab inferiority complex
Kondisi psikologis seperti inferiority complex tentu mempunyai penyebab dan faktor sehingga dapat terbentuk dalam diri seseorang.
Penelitian menunjukkan bahwa karakteristik perilaku dan psikologis terkait inferiority complex muncul dari banyak factor. Penyebab seseorang dapat mengalami kondisi ini antara lain:
1. Kondisi fisik
Predisposisi genetis dapat menjadi salah satu faktor seseorang mengalami inferiority complex. Terdapat studi yang menemukan bahwa orang yang mewarisi reseptor oksitosin atau hormon yang berkontribusi pada emosi positif akan merasa kurang, rendah diri daripada orang dengan jenis reseptor oksitosin berbeda.
Kondisi fisik juga dapat mengakibatkan seseorang mengalami kondisi ini seperti cara berbicara, tinggi/berat badan, kekuatan, bentuk wajah, penglihatan dan sebagainya yang berbeda dari orang lain.
2. Pengalaman masa kecil
Pengalaman masa kecil dapat menjadi pemicu terbesar dari inferiority complex. Orang yang sering mendengar ejekan/komentar negatif dan dibandingkan dengan orang lain akan memunculkan sikap rendah diri.
Kondisi ini akan tetap bertahan jika pada saat remaja hingga dewasa terus mengalami hal yang sama.
Baca juga: 8 Cara Menghilangkan Trauma Masa Lalu!
3. Kesehatan mental
Faktor kesehatan mental bisa menjadi salah satu penyebab inferiority complex muncul dalam diri seseorang. Perasaan depresi akan menahan tindakan dan hidup akan merasa lebih rendah dan tidak berharga dari orang lain.
Baca juga: Apa itu Kesehatan Mental? Ketahui Gejala dan Cara Menjaganya!
4. Kesenjangan sosial
Kesenjangan sosial seperti lemah secara ekonomi dapat menyebabkan terjadinya kondisi perasaan ini. Perasaan ini akan menyebabkan seseorang tidak setara dengan orang lain yang dianggap lebih beruntung dari dirinya.
5. Pandangan masyarakat
Budaya dan pandangan masyarakat dapat menyebabkan inferiority complex pada seseorang. Pekerjaan yang dianggap tinggi atau rendah, status pendidikan dan kedudukan sosial dapat mengakibatkan rendah diri pada seseorang.
Dampak dari kondisi perasaan ini apabila tidak diatasi akan mengganggu kehidupan. Orang dengan inferioritas bahkan dapat beralih ke obat terlarang atau konsumsi alkohol sebagai mekanisme koping dan menghindari kesulitan. Perasaan ini dapat memicu rasa cemas, depresi, dan sulit tidur.
Bagaimana cara mengatasi inferiority complex?
Cara mengatasi inferiority complex
Inferiority complex cenderung datang dari gangguan mentah sehingga perlu mengenali penyebabnya. Jika dibutuhkan bantuan, segera datangi psikolog atau psikiater untuk mengurangi dampak inferioritas.
Penanganan dapat dilakukan dengan terapi dan pengobatan. Jenis terapi direkomendasikan sebagai cara mengatasi kondisi mental seperti ini:
- Melakukan konsultasi dengan ahli untuk membantu memetakan akar penyebab dan menggali potensi diri untuk melawan perasaan ini.
- Mencari penyebab rendah diri, memahami dan mengetahui bagaiamana rasa rendah diri dapat dihilangkan.
- Terapi biasanya dimaksudkan untuk menghargai diri sendiri dengan mengubah pola pikir dan membangkitkan nilai dalam diri.
Rendah diri sebagai gejala inferiority complex ini dapat menghambat pola pikir dan kemajuan seseorang. Jika kondisi ini dirasa mengganggu dan menghambat, segera hubungi tenaga ahli agar dapat dibantu melalui terapi atau pengobatan dari konsultan ahli, ya.