penebalan dinding rahim apakah bisa hamil

Apakah kamu sudah tahu apa itu penebalan dinding rahim? Lalu, apakah wanita dengan penebalan dinding rahim apakah bisa hamil? Kedua pertanyaan tersebut mungkin muncul di benakmu. Yuk, simak faktanya!

Penebalan dinding rahim atau dalam bahasa medisnya hiperplasia endometrium merupakan salah satu gangguan kesehatan yang dapat terjadi pada wanita. Ketika endometrium wanita menebal, hal tersebut dapat menyebabkan pendarahan abnormal atau tidak biasa.

Meskipun penebalan dinding rahim tidak bersifat kanker, namun terkadang kondisi bisa menjadi pendahulu kanker rahim. Oleh karena itu, penting untuk melakukan konsultasi dengan dokter untuk memantau dinding rahim.

Apa itu penebalan dinding rahim?

Seperti namanya, hiperplasia endometrium atau penebalan dinding rahim adalah ketika lapisan rahim (endometrium) menjadi terlalu tebal dari biasanya.

Endometrium ini merupakan lapisan yang luruh selama periode menstruasi. Itu juga jaringan tempat janin tumbuh dan berkembang selama kehamilan .

Pada beberapa wanita yang mengalami ini saat lahir, biasanya hiperplasia endometrium dapat menyebabkan kanker endometrium atau sejenis kanker rahim. Kendati demikian, diobati sesegera mungkin dapat mencegah kanker berkembang.

Nah, faktanya, ada 2 jenis hiperplasia endometrium, yaitu:

1. Hiperplasia endometrium sederhana tanpa atypia

Lapisan rahim lebih tebal karena lebih banyak sel yang diproduksi. Namun, semua selnya normal, dan sangat kecil kemungkinannya untuk berubah menjadi kanker.

Seiring waktu, pertumbuhan berlebih sel dapat berhenti dengan sendirinya atau mungkin memerlukan pengobatan untuk menghentikannya. 

2. Hiperplasia atipikal

Mengapa disebut hiperplasia atipikal? Hal ini karena jenis penebalan rahim ini ditandai dengan pertumbuhan sel yang tidak biasa dan dianggap prakanker yang berarti ada kemungkinan bisa berubah menjadi kanker rahim tanpa pengobatan.

Hindari 5 Penyebab Kanker Rahim di Usia Muda Ini, ya!

Gejala penebalan dinding rahim

Demi mencegah penebalan dinding rahim semakin parah, para wanita perlu mengetahui gejala dari kondisi ini. Wanita dengan hiperplasia endometrium umumnya mengalami:

  1. Perdarahan menstruasi yang tidak normal atau perdarahan antar periode
  2. Siklus haid pendek (kurang dari 21 hari)
  3. Pendarahan menstruasi yang berat
  4. Mengalami pendarahan setelah menopause
  5. Tidak mengalami menstruasi sama sekali (amenore)

Perlu diingat bahwa perdarahan yang tidak biasa tidak selalu berarti kamu mengalami hiperplasia endometrium. Namun, bisa juga akibat dari beberapa kondisi lain. Oleh karena itu, sebaiknya konsultasikan ke dokter, ya!

Manfaat Saffron untuk Kesehatan dan Rahim, Sudah Tahu?

Penyebab penebalan dinding rahim

wanita dengan penebalan dinding rahim

Penyebab paling umum dari hiperplasia endometrium, yaitu karena memiliki terlalu banyak estrogen dan tidak cukup memiliki progesteron. Hal ini akan mengarah pada pertumbuhan sel yang berlebihan. 

Ada beberapa alasan wanita mungkin mengalami ketidakseimbangan hormon, di antaranya:

  1. Wanita telah mencapai masa menopause yang berarti tidak lagi berovulasi dan tubuh tidak memproduksi progesteron
  2. Wanita dalam perimenopause yang di mana ovulasi tidak lagi terjadi secara teratur
  3. Sedang menjalani terapi penggantian hormon
  4. Memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur, infertilitas, atau sindrom ovarium polikistik 
  5. Minum obat-obatan tertentu yang efeknya meniru estrogen
  6. Mengalami kelebihan berat badan atau obesitas

Selain itu, ada beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko hiperplasia endometrium, seperti:

  1. Berusia di atas 35 tahun
  2. Mulai menstruasi pada usia muda
  3. Memiliki kondisi kesehatan lain seperti diabetes, penyakit tiroid, atau penyakit kandung empedu
  4. Memiliki riwayat keluarga kanker rahim, ovarium, atau usus besar

Penebalan Dinding Rahim Adalah Kelainan Sel, Cari Tahu Penyebabnya!

Penebalan dinding rahim apakah bisa hamil?

Sebenarnya, hiperplasia endometrium merupakan gangguan kesehatan yang jarang terjadi. Bahkan, dari 100.000 wanita, hanya sekitar 133 wanita yang mengalami penebalan dinding rahim. 

Kondisi penebalan dinding rahim biasanya paling sering terjadi pada wanita yang sedang dalam masa transisi atau baru saja mengalami menopause (ketika wanita tidak lagi menstruasi).

Kamu mungkin bertanya-tanya, “wanita mengalami penebalan dinding rahim apakah masih bisa hamil?”. Nah, menjawab pertanyaan tersebut, sebenarnya kondisi hiperplasia endometrium dapat memengaruhi tingkat kesuburan seseorang. 

Subur atau tidaknya tergantung pada ketebalan garis endometrium. Ketebalan biasa harus berkisar 7-12 mm. Oleh karena itu, untuk memastikannya, kamu perlu memeriksakan diri ke dokter kandungan guna mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.

Jadi, jawaban dari pertanyaan wanita dengan penebalan dinding rahim apakah bisa hamil adalah penebalan dinding rahim dapat menyebabkan wanita sulit hamil karena embrio sulit tertanam pada dinding rahim yang menebal. 

Maka dari itu, apabila kamu ingin segera hamil, kamu perlu mengatasi terlebih dahulu kondisi penebalan dinding rahim. Setelah itu, barulah jalani program hamil seperti yang diharapkan.


Penulis: Silvia Wardatul

Share artikel ini
Reference