penebalan dinding rahim adalah

Penebalan dinding rahim adalah salah satu kelainan yang terjadi pada sistem reproduksi wanita. Secara medis kondisi ini disebut dengan hiperplasia endometrium, biasanya ditandai dengan pendarahan atau siklus menstruasi yang berubah.

Umumnya penyakit ini akan menyerang wanita yang mendekati masa menopause atau sudah menopause. Hal ini terjadi karena indung telur sudah tidak melepaskan sel telur. Yuk, kita simak ulasan lengkapnya.

Apa itu penebalan dinding rahim?

benjolan di mulut rahim

Hiperplasia endometrium atau penebalan dinding rahim adalah suatu kondisi di mana endometrium (lapisan rahim) menebal secara tidak normal. Lapisan rahim (endometrium) menjadi sangat tebal karena memiliki terlalu banyak sel (hiperplasia). Kondisi ini bukan termasuk kanker, tetapi pada kasus tertentu dapat meningkatkan risiko kanker endometrium (rahim).

Ada dua jenis penebalan dinding rahim berdasarkan jenis perubahan sel di endometrium, yaitu:

  1. Hiperplasia endometrium sederhana. Jenis ini terdiri dari sel-sel normal yang tidak mungkin menjadi kanker. Kondisi ini umumnya dapat membaik tanpa pengobatan.
  2. Hiperplasia endometrium atipikal sederhana atau kompleks. Jenis ini adalah prakanker atau berpotensi menjadi kanker, yang merupakan hasil dari pertumbuhan berlebih dari sel-sel abnormal. Jika tidak diobati, kondisi ini bisa berubah menjadi kanker rahim atau endometrium.

Penyebab penebalan dinding rahim

Hiperplasia endometrium disebabkan oleh terlalu banyak estrogen atau tidak cukup progesteron. Kedua hormon ini berperan dalam siklus menstruasi. Estrogen membuat sel tumbuh, sedangkan progesteron menandakan pelepasan sel. Ketidakseimbangan hormon dapat menghasilkan terlalu banyak sel atau sel abnormal sehingga terjadi penebalan pada dinding rahim.

Selain itu, obesitas juga berkontribusi pada peningkatan kadar estrogen. Jaringan adiposa (penyimpanan lemak di perut dan tubuh) dapat mengubah hormon penghasil lemak menjadi estrogen. Inilah bagaimana obesitas berkontribusi pada peningkatan kadar estrogen yang bersirkulasi dan meningkatkan risiko penebalan dinding rahim.

Risiko terkena penebalan dinding rahim

Kamu akan memiliki resiko lebih besar mengalami penebalan dinding rahim ketika telah menopause. Hal ini karena hormon tubuh dan siklus menstruasi berubah. Faktor risiko lain untuk kondisi ini adalah:

  • Penggunaan obat-obatan jangka panjang yang mengandung kadar estrogen tinggi atau bahan kimia yang bertindak seperti estrogen.
  • Siklus menstruasi yang tidak teratur, yang dapat disebabkan oleh infertilitas atau sindrom ovarium polikistik (PCOS).
  • Obesitas.
  • Penggunaan tembakau.
  • Siklus menstruasi pertama pada usia dini.
  • Mengalami menopause di usia yang lebih tua.
  • Belum pernah hamil.
  • Riwayat keluarga dengan kanker rahim, ovarium, atau usus besar.

Tidak ada cara khusus untuk menghindari kondisi ini, tapi kamu bisa melakukan beberapa upaya untuk merawat kesehatannya seperti:

  • Menurunkan berat badan, jika mengalami obesitas.
  • Minum obat dengan progestin (progesteron sintetis), jika melakukan terapi hormon karena menopause atau kondisi lain.
  • Mengambil kontrol kelahiran atau obat lain untuk mengatur hormon dan siklus menstruasi.

Gejala penebalan dinding rahim

Gejala utama hiperplasia endometrium adalah perdarahan menstruasi yang tidak normal. Namun kamu bisa saja mengalami gejala yang lebih parah seperti:

  • Pendarahan menstruasi yang lebih deras atau lebih lama dari biasanya.
  • Siklus menstruasi yang lebih cepat dan kurang dari 21 hari.
  • Perdarahan di vagina meski sudah menopause.

Cara mengatasi penebalan dinding rahim

Pilihan pengobatan untuk hiperplasia endometrium tergantung pada jenis yang dialami. Pengobatan yang paling umum adalah terapi hormone progestin. Tindakan ini dapat dilakukan dalam beberapa bentuk, seperti minum pil, suntikan, krim vagina, atau alat kontrasepsi.

Sedangkan jenis hiperplasia endometrium atipikal, terutama yang kompleks, meningkatkan risiko terkena kanker. Jika kamu mengalami tipe ini, dokter mungkin menyarankan tindakan histerektomi. Tindakan ini yaitu operasi untuk mengangkat rahim, dokter menyarankan ini jika kamu tidak berniat untuk hamil lagi.

Jika kamu mengalami pendarahan yang dirasa mencurigakan, segera konsultasi ke dokter. Kondisi ini dapat disembuhkan, banyak wanita yang kembali normal setelah menjalani terapi hormon. Begitu juga dengan kondisi yang beresiko kanker, pengangkatan rahim akan menjadi solusi terbaik.

Share artikel ini
Reference