memilih pembalut yang aman dari klorin

Apakah kamu tahu pembalut sekali pakai terbuat dari apa? Kebanyakan orang pun tidak mengetahuinya. Pembalut pada umumnya terbuat dari kapas. Namun, selain kapas, ada bahan atau zat lain yang bisa berbahaya untuk kesehatan, termasuk klorin. Lalu, bagaimana pembalut yang aman?

Saat menggunakan pembalut, pilihlah pembalut yang tidak mengandung klorin dan aman digunakan. Penggunaan pembalut yang mengandung klorin bisa berbahaya.

Lalu, ketika haid, pembalut seperti apa yang sebaiknya digunakan? Simak ulasan berikut untuk mengetahui beberapa tips memilih pembalut yang aman bagi wanita.

Apa itu klorin?

Klorin adalah bahan kimia yang biasanya dipakai untuk bahan pembuat desinfektan. Zat ini sering dipakai untuk membasmi kuman dan menjernihkan air.

Klorin tidak hanya tersedia dalam bentuk gas, namun juga tersedia dalam bentuk cair dan padat. Bahkan, zat ini bisa ditemui juga pada pembalut.

Berdasarkan The Jakarta Post, banyak pembalut yang mengandung klorin. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan, klorin merupakan bahan kimia yang bisa menyebabkan iritasi.

Karena ada banyak yang merasa khawatir dengan kandungan klorin pada pembalut, Kementerian Kesehatan telah mengklarifikasi bahwa pembalut yang saat ini telah mengantongi izin edar memiliki kadar klorin dalam batasan yang aman.

Bahaya klorin pada pembalut

Fungsi klorin pada pembalut adalah memutihkan serat pada pembalut agar terlihat bersih dan steril. Proses pemutihan serat pada pembalut menggunakan klorin bisa menimbulkan bahaya. Proses ini akan menghasilkan dioksin yang sangat beracun.

Meskipun kandungan dioksin pada sebuah produk pembalut cukup rendah, hal ini tetap bisa menimbulkan bahaya. Dioksin akan terakumulasi dari tahun ke tahun dan akan tersimpan selama 20 tahun dan bisa menimbulkan efek negatif.

Paparan dioksin bisa mengakibatkan radang panggul, endometriosis, dan disfungsi hormon. Dikutip dari berbagai laman kesehatan, klorin bisa menjadi zat yang berbahaya ketika terkena kulit, terutama dalam jumlah yang banyak.

Klorin pada pembalut juga bisa menimbulkan iritasi kulit. Reaksi alergi yang biasanya muncul berupa rasa gatal dan kemerahan. Selain itu, paparan klorin juga bisa menimbulkan ruam dan kulit bersisik.

Tips memilih pembalut yang aman

ciri-ciri pembalut yang aman dari klorin

Saat memilih pembalut, upayakan untuk tidak memilihnya secara sembarangan. Menggunakan pembalut yang tidak mengandung klorin dan aman digunakan adalah pilihan yang tepat.

Lalu, apa saja tips untuk memilih pembalut yang aman? Yuk, simak di bawah ini:

  • Pilihlah pembalut yang tanggal kadaluarsanya belum expired.
  • Gunakan pembalut yang memiliki daya serap yang baik serta sesuai dengan banyaknya darah yang biasanya keluar saat kamu mengalami haid.
  • Sebaiknya, gunakan pembalut yang tidak ada kandungan parfumnya agar aman, terutama jika kamu memiliki kulit yang sensitif.
  • Pakailah pembalut yang tidak mengandung klorin. Klorin bisa menyebabkan terjadinya iritasi. Dalam jangka panjang, zat ini bisa memicu timbulnya kanker.
  • Baca kandungan bahan yang terdapat di dalamnya. Hindari pembalut yang mengandung pewangi, pestisida, dan pewarna.
  • Agar tetap bersih dan sehat, selalu ganti pembalut terutama saat jumlah darahnya banyak. Tujuannya agar terhindar dari perkembangan bakteri.

Jika tidak ingin repot mencari pembalut yang cocok, coba pembalut organik bebas klorin yang aman untuk kulit dan tidak menimbulkan iritasi, seperti pembalut Yoona. Selain itu, anion strip yang ada pada pembalut dapat menghilangkan bau tidak sedap.

Kamu bisa dapatkan penawaran gratis ongkos kirim dan potongan harga jika membeli lewat website Yoona Official Shop (Pembalut Organik).

Pembalut yang Aman, Ini Kategorinya

Kebiasaan yang perlu dihindari saat pakai pembalut

Selain mengikuti beberapa tips untuk memilih pembalut yang aman, kamu perlu menghindari beberapa kebiasaan berikut ini.

  • Memakai pembalut yang sudah lama tersimpan di dalam tas. Pembalut tersebut ternyata bisa berbahaya. Walaupun terlihat masih bersih, sebenarnya bisa menyerap kotoran di sekitarnya.
  • Pembalut yang diganti. Agar aman, gantilah pembalut beberapa jam sekali. Frekuensi mengganti pembalut bisa kamu sesuaikan dengan jumlah darah yang keluar ketika haid.
  • Membuang pembalut ke dalam toilet. Kebiasaan ini bisa menyebabkan toilet menjadi macet.
  • Tidak mencuci tangan. Agar tangan tetap bersih, cucilah tangan sebelum dan sesudah memegang pembalut.

Setelah memahami bahaya klorin pada pembalut, sebaiknya kamu tidak menggunakan pembalut yang mengandung zat tersebut.

Apabila kamu mengalami reaksi alergi atau gejala lainnya akibat klorin, segera kunjungi dokter untuk memperoleh penanganan yang tepat.

@yoonawomen Penting banget memilih pembalut wanita yang aman dan tidak mengandung klorin. Semoga tips memilih pembalut yang tidak mengandung klorin ini bisa membantumu, ya! Agar organ intim kamu tetap bersih dan sehat, selalu ganti pembalut 3-4 jam sekali untuk mencegah kebocoran dan agar perkembangan bakteri bisa dihindari. #pembalutorganik #pembalutwanita #pembalutviral #pembalutsehat #pembalutaman #pembaluthalal #kesehatanwanita #kesehatanreproduksi #serunyabelajar ♬ Relaxed and gentle time(833610) – kannaka

Share artikel ini
Reference