rekomendasi pembalut untuk kulit sensitif

Bagi wanita dengan kulit sensitif, menstruasi dapat menjadi momen yang tidak nyaman dan penuh rasa gatal. Nah, pemilihan pembalut untuk kulit sensitif menjadi kunci penting menjaga kesehatan dan kenyamanan selama menstruasi.

Untuk kamu yang berkulit sensitif, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih pembalut, seperti pilih yang berbahan alami dari kapas organik, dan hindari pembalut yang mengandung klorin, pewarna sintetis, dan parfum.

Kenapa beberapa wanita merasa gatal saat menggunakan pembalut?

Beberapa wanita mungkin memiliki kulit yang sensitif atau memiliki alergi terhadap bahan yang terkandung dalam pembalut. Gejalanya dapat berupa gatal-gatal, kemerahan, iritasi, bengkak, dan bahkan lepuh pada area organ intim.

Selain itu, berikut beberapa kemungkinan penyebab alergi pembalut yang membuat beberapa wanita gatal dan iritasi saat menggunakan pembalut:

1. Alergi pembalut karena bahan dasarnya

  • Bahan sintetis: Rayon, poliester, dan polypropylene yang umum digunakan dalam pembalut dapat memicu alergi pada orang yang sensitif.
  • Klorin: Klorin digunakan untuk memutihkan pembalut dan dapat menyebabkan iritasi pada kulit sensitif.
  • Pewarna dan parfum: Pewarna dan parfum sintetis yang ditambahkan ke pembalut untuk meningkatkan daya tarik dapat memicu alergi pada orang yang sensitif.
  • Perekat: Perekat yang digunakan untuk menempelkan pembalut pada celana dalam dapat menyebabkan alergi pada orang yang sensitif.

2. Alergi terhadap bahan kimia lain

  • Lateks: Lateks adalah bahan yang umum digunakan dalam elastis pembalut dan dapat menyebabkan alergi bagi orang yang alergi terhadap lateks.
  • Optical brighteners: Optical brighteners adalah bahan kimia yang ditambahkan ke pembalut untuk membuatnya terlihat lebih putih dan cerah. Bahan ini dapat memicu alergi pada orang yang sensitif.

3. Infeksi jamur

Infeksi jamur pada area organ intim dapat menyebabkan gatal dan iritasi yang mirip dengan gejala alergi pembalut.

Pembalut Berbahaya Bisa Sebabkan Kanker, Benarkah?

Cara mengatasi alergi pembalut

cara mengatasi gatal pada kemaluan akibat keputihan dan penyebab lain alergi pembalut kulit sensitif

Jangan khawatir bila kamu memiliki alergi pembalut. Ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi alergi pembalut:

1. Pakai pembalut alami

Langkah pertama dan paling penting adalah menghentikan penggunaan pembalut yang kemungkinan menjadi penyebab alergi. Cobalah beralih ke merek atau jenis pembalut organik atau alami.

2. Kenali pemicu alergi

Perhatikan bahan-bahan yang terdapat dalam pembalut yang gunakan sebelumnya. Apakah ada bahan sintetis, klorin, pewarna, parfum, lateks, atau optical brighteners? Mungkin salah satu bahan ini yang memicu alergi.

3. Redakan gejala

Kamu bisa mencoba kompres dingin untuk membantu mengatasi gatal dan peradangan. Selain itu, minum obat antihistamin agar bisa membantu meredakan gatal dan reaksi alergi lainnya.

Jika gejalanya tidak membaik dengan langkah-langkah di atas, atau jika kamu mengalami gejala yang lebih parah seperti demam atau bengkak yang signifikan, segera konsultasikan dengan dokter.

Rekomendasi pembalut untuk kulit sensitif

Nah, inilah beberapa rekomendasi pembalut untuk kulit sensitif yang bisa kamu coba:

1. Pembalut organik Yoona

pembalut organik Yoona pembalut yang aman dari klorin

Pembalut Yoona merupakan pembalut organik yang terbuat dari bahan alami seperti kapas organik dan dilengkapi dengan teknologi anion strip untuk mencegah aroma tak sedap. 

Pembalut organik dari Yoona dirancang untuk wanita dengan kulit sensitif dan menawarkan berbagai manfaat, antara lain lembut dan nyaman di kulit, daya serap tinggi, bebas bahan kimia berbahaya, dan ramah lingkungan.

2. Natracare

Selain Yoona, pembalut untuk kulit sensitif yang bisa kamu coba adalah Natracare. Pembalut ini juga terbuat dari kapas organik yang tidak akan membahayakan area kewanitaanmu.

3. UMA

Pembalut yang satu ini juga terbuat dari kapas organik yang diklaim bebas bahan kimia berbahaya sehingga aman digunakan untuk kulit sensitif.


Penulis: Nabila Ramadhani

Share artikel ini
Reference