Omegtrim Obat Apa? Ketahui Manfaat dan Aturan Pakainya!
Banyak penyakit yang disebabkan karena infeksi bakteri. Infeksi bakteri yang menyerang tubuh dapat menyebabkan infeksi kulit, kelain, infeksi pada saluran pencernaan, pernapasan hingga keluhan lainnya.
Jenis infeksi akibat bakteri dapat diredakan dengan mengonsumsi omegtrim. Omegtrim obat apa? Simak penjelasan lengkapnya pada ulasan obat berikut ini.
Deskripsi obat Omegtrim
Omegtrim merupakan obat dengan kombinasi trimethoprim dan sulfamethoxazole dimana obat ini dimanfaatkan sebagai antibiotik untuk infeksi yang disebabkan bakteri.
Antibiotic pada omegtrim akan membantu membunuh bakteri dan meringankan berbagai keluhan penyakit yang disebabkan karena pertumbuhan bakteri ini.
Terdapat dalam bentuk suspensi dan tablet, jenis obat ini termasuk yang perlu dihabiskan ketika mulai dikonsumsi agar mencegah resistansi pada tubuh. Golongan obat keras ini termasuk dalam kelas terapi antibiotik dengan kandungan:
- Trimethoprim 80 mg
- Sulfamethoxazole 400 mg
Bahan dan kandungan pada omegtrim dapat membantu membunuh bakteri yang terdapat dalam tubuh penyebab berbagai keluhan dan penyakit sehingga dapat meringankan infeksinya.
Manfaat obat
Sebagai salah satu obat dengan manfaat antibiotik, omegtrim memang dapat melawan bakteri agar dapat berhenti berkembang, meredakan keluhan hingga menghilangkan penyakit. Beberapa manfaat omegtrim yang dapat dirasakan antara lain untuk penyakit berikut ini:
- Infeksi kulit
- Infeksi kelamin
- Infeksi pada saluran pernapasan
- Infeksi pada saluran pencernaan
- Septikemia
Jenis obat ini jika sudah mulai dikonsumsi harus dihabiskan agar penyembuhan dapat maksimal dan keluhan tidak kembali.
Dosis dan penggunaan
Dikenal sebagai salah satu obat golongan keras, penggunaan obat ini memerlukan resep dan rekomendasi dokter agar dapat disesuaikan dengan dosis dan kebutuhan. Aturan umum pada penggunaan omegtrim adalah
Omegtrim tablet
- Anak dengan usia 6-11 tahun mengonsumsi 1 tablet 2x sehari
- Dewasa mengonsumsi 2 tablet, 2x sehari
Omegtrim suspense
- Anak berusia 6 minggu-5 bulan mengonsumsi ½ sdt takar, 2x sehari
- Anak berusia 6 bulan-5 tahun mengosumsi 1 sdt takar, 2x sehari
- Anak berusia 6 hingga 11 tahun mengosumsi 2 sdt takar, 2x sehari
- Dewasa mengosumsi 4 sdt takar, 2x sehari
Penggunaan dosis dapat disesuaikan dengan rekomendasi dokter jika terdapat riwayat penyakit tertentu sehingga dapat menghindari overdosis atau kelebihan konsumsi penggunaan. Terdapat beberapa aturan dalam konsumsi omegtrim antara lain:
- Omegtrim perlu disimpan pada suhu 15-30 derajat celcius terhindar dari cahaya langsung matahari dan ditempat yang kering serta jauh dari jangkauan anak-anak.
- Omegtrim diketahui dapat berefek berbeda pada ibu hamil, dapat bermanfaat lebih besar rata atau sebaliknya sehingga perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini. Selain itu terdapat peringatan konsumsi pada ibu menyusui agar tidak berefek pada bayi dan risiko perpindahan zat bilirubin.
- Tidak disarankan mengonsumsi omegtrim pada pasien dengan keluhan berikut karena dapat menimbulkan kontraindikasi, yaitu gangguan hati atau ginjal yang parah, porfiria, wanita hamil dan menyusui, bayi, hipersensitif terhadap sulfonamid, diskrasia darah.
Apakah omegtrim dapat menimbulkan efek samping tertentu?
Efek samping obat
Efek samping obat tidak selalu dirasakan penggunaanya, akan tetap perlu antisipasi khusus jika timbul efek samping yang berpotensi terjadi seperti:
- Anemia
- Overdosis
- Mual
- Sariawan
- Diare
Selain gejala ringan, terdapat gejala dari kelebihan dosis atau overdosis omegtrim, yaitu:
- Mual muntah
- Mengantuk
- Lemas dan kebingungan
- Depresi sumsum tulang
- Ruam kulit
- Pusing
- Sakit kepala
- Sedikit peningkatan serum aminotransferase
- Sulit berkemih
- Wajah bengkak
Perlunya konsultasi dosis dengan dokter agar dapat diketahui jenis penyakit apa yang mungkin dapat berinteraksi dengan omegtrim sehingga penggunaan obat ini tidak akan menimbulkan berbagai keluhan ringan hingga berat.
Interaksi obat
Seperti jenis obat lain, omegtrim juga dapat mengalami interaksi obat sehingga perlu dikomunikasikan jenis obat apa yang sedang dikonsumsi agar menghindari interaksi buruk pada obat. Jenis obat yang perlu diwaspadai antara lain:
- Ace inhibitor
- Dapson
- Lamivudine, zidovudine, dan zalcitabine
- Prokainamid dan/atau amantadine
- Digoksin
- Acenocoumarol dan warfarin
- Amiodaron
- Dofetilide
- Diuretik
- Fenitoin
- Sulfonilurea
- Prilokain
- Rifampisin
- Sulfonamida
Interaksi fatal bahkan bisa terjadi saat terdapat interaksi jika dikonsumsi oleh obat pasien hiv positif seperti leucovorin atau obat clozapine.
Obat antibiotic ini dapat membantu meringankan berbagai gejala infeksi akibat bakteri, namun penggunaan omegtrim perlu dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter agar dapat menghindari efek samping dan interaksi obat tertentu.
Penulis: Nur Azizah