Obat Sakit Kepala yang Ampuh Tidak Hanya Paracetamol, lho!
Sakit kepala adalah kondisi yang dialami banyak orang dan bahkan hampir setiap hari. Ketika hal ini terjadi, kamu membutuhkan obat sakit kepala yang ampuh untuk mengatasi rasa sakit kepala yang tak tertahankan.
Ada banyak jenis obat sakit kepala yang ampuh untuk digunakan, mulai dari paracetamol hingga obat alami seperti kompres es batu. Penasaran? Simak artikel ini sampai habis.
Apa itu sakit kepala?
Sakit kepala adalah suatu kondisi di mana kepala terasa sakit maupun berdenyut. Meskipun ada lebih dari 150 jenis sakit kepala, sakit kepala secara umum dibagi ke dalam dua kelompok utama yakni sakit kepala primer dan sakit kepala sekunder.
Perbedaan antara dua jenis tersebut adalah sakit kepala primer terjadi bukan karena kondisi medis dan tidak diketahui penyebabnya. Biasanya sakit kepala primer dapat berupa migrain dan tension headache. Sementara sakit kepala sekunder terjadi karena atau berhubungan dengan kondisi medis seperti cedera di kepala.
Untuk mengatasi baik sakit kepala primer maupun sekunder, kamu tentu membutuhkan obat sakit kepala. Tapi, sebelum itu, ketahuilah bahwa ada beberapa hal yang menyebabkan kamu mengalami sakit kepala.
Penyebab sakit kepala
Sakit kepala yang tak tertahankan atau bahkan berlangsung dalam waktu yang lama tentu terasa tidak nyaman. Belum lagi, denyutan di sekitar kepala bisa mengganggu aktivitas harian kamu.
Sakit kepala terjadi ketika saraf mengirim sinyal rasa sakit ke otak. Nah, sinyal rasa sakit yang membuat kepala kamu entah berdenyut maupun migrain ini disebabkan karena beberapa hal seperti:
- Adanya penyakit pembuluh darah pada otak
- Ada cedera pada kepala
- Hipertensi atau tekanan darah tinggi
- Efek samping dari penggunaan obat tertentu
- Penyumbatan pada sinus
- Trauma
- Tumor otak
- Asap rokok
- Aroma dari bahan kimia atau parfum yang terlalu kuat
- Pola tidur yang tidak teratur
- Stress dan depresi
Selain beberapa penyebab tersebut, sakit kepala juga terjadi karena pola makan yang tidak sehat. Terlalu banyak kafein, alkohol, makanan fermentasi, cokelat, dan keju bisa saja memicu sakit kepala. Untuk mengobatinya, seseorang tidak harus selalu mengonsumsi paracetamol melainkan obat sakit kepala yang ampuh lainnya.
Jenis-jenis obat sakit kepala yang ampuh
Kamu pasti tidak asing dengan paracetamol yang biasanya digunakan untuk meredakan nyeri dan mengobati sakit kepala. Padahal, ada jenis obat sakit kepala yang ampuh selain paracetamol. Di bawah ini adalah jenis-jenis obat sakit kepala mulai dari paracetamol hingga metaxalone:
Paracetamol
Paracetamol atau dikenal juga sebagai acetaminophen, adalah obat sakit kepala yang ampuh untuk mengobati nyeri dan sakit kepala. Kamu bisa mengonsumsi paracetamol sesuai petunjuk untuk mengurangi risiko perubahan jumlah darah dan kerusakan hati.
Aspirin
Jenis obat sakit kepala berikutnya adalah aspirin. Obat jenis ini digunakan untuk meredakan rasa sakit dan mengobati sakit kepala. Aspirin sebaiknya tidak diberikan pada anak berusia 19 tahun ke bawah karena berpotensi menyebabkan sindrom Reye.
Aspirin dapat menyebabkan efek samping seperti mulas, pendarahan gastrointestinal, penyempitan saluran udara atau bronkospasme, anafilaksis, serta ulkus atau tukak.
Ibuprofen
Bukan hanya memberikan efek samping seperti mual, muntah, ruam, kerusakan hati, ibuprofen juga dapat menyebabkan penggunanya mengalami gangguan gastrointestinal seperti perdarahan. Biarpun begitu, ibuprofen adalah obat sakit kepala yang ampuh untuk mengatasi tension headache atau sakit kepala tegang.
Naproxen
Tidak hanya ibuprofen, jenis obat sakit kepala yang ampuh untuk mencegah tension headache lainnya adalah naproxen. Naproxen dapat mencegah sakit kepala akibat tension headache, perubahan hormon, dan sakit kepala migrain.
Beberapa efek samping dari obat sakit kepala ini sama dengan ibuprofen yakni mual hingga perdarahan gastrointestinal.
Ketorolac
Dikenal sebagai jenis obat sakit kepala yang ampuh mengatasi tension headache. Individu yang menggunakan obat ketorolac dapat mengalami efek samping seperti kantuk, pusing, masalah penglihatan, bisul, hingga gangguan gastrointestinal.
Diclofenac
Selain digunakan untuk mengobati tension headache, diclofenac adalah jenis obat sakit kepala yang ampuh untuk mengatasi migrain. Diclofenac kemungkinan akan memberikan efek samping pada beberapa pengguna seperti sakit perut, kembung, pusing, mengantuk, serta menurunnya nafsu makan.
Fenoprofen
Meskipun bisa menyebabkan mual, diare, gangguan pencernaan, pusing, hingga mengantuk, fenoprofen adalah salah satu obat yang dapat mengatasi tension headache, migrain, serta sakit kepala hormonal.
Flurbiprofen
Mirip seperti fenoprofen, flurbiprofen dapat mencegah tension headache dan migrain, tapi tidak pada sakit kepala hormonal. Penggunaan flurbiprofen sebagai obat sakit kepala dapat memberikan efek samping berupa kantuk, pusing, masalah penglihatan, muncul ulkus, hingga gangguan gastrointestinal.
Ketoprofen
Digunakan untuk mengatasi sakit kepala tegang dan migrain, ketoprofen dapat menyebabkan penggunanya mengalami mual, muntah, ruam pada kulit, kerusakan hati, serta gangguan dan perdarahan gastrointestinal.
Nabumetone
Mempunyai kemampuan yang sama seperti ketoprofen dalam mengobati sakit kepala dan migrain, nabumetone adalah jenis obat sakit kepala yang dapat memberikan efek samping berupa sembelit, mulas, diare, mual, hingga muntah.
Meclofenamate
Salah satu obat sakit kepala yang ampuh untuk mengobati sakit kepala tegang adalah meclofenamate. Sama seperti obat pada umumnya, meclofenamate dapat memberikan efek samping seperti mual, diare, dan rasa kantuk.
Carisoprodol
Digunakan untuk mengobati sakit kepala primer terutama tension headache, carisoprodol dapat menyebabkan penggunanya merasa pusing, mengantuk, serta mual.
Orphenadrine
Biarpun dapat menyebabkan rasa kantuk, pusing, hingga mengganggu penglihatan, orphenadrine adalah salah satu jenis obat sakit kepala yang ampuh mengatasi tension headache. Untuk mengurangi efek samping, kamu bisa mengonsumsi sesuai dosis yang dianjurkan dokter ya.
Di samping jenis-jenis obat sakit kepala di atas, ada beberapa obat lainnya yang dapat digunakan untuk mengobati sakit kepala primer atau tension headache seperti methocarbamol, cyclobenzaprine HCL, serta metaxalone. Ketiga jenis obat ini dapat memberikan efek samping seperti pusing, mengantuk, mual, dan perubahan warna urin.
Jika kamu membeli obat pereda nyeri kepala yang dijual bebas kamu perlu memerhatikan hal seperti berikut:
- Ketahui bahan aktif yang terkandung pada obat, pastikan untuk membaca label pada kemasan
- Jangan mengonsumsi obat melebihi dosis yang dianjurkan yang tertera pada kemasan
- Berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi obat karena beberapa kondisi penyakit seperti asma, tukak pada lambung, penyakit ginjal dan hati dapat semakin diperburuk oleh obat tertentu
Obat sakit kepala alami & tips mengobati sakit kepala
Untuk membantu mendukung dan mempercepat proses penyembuhan sakit kepala, kamu bisa melakukan beberapa upaya sederhana, lho. Pasalnya, beberapa kebiasaan seperti memastikan tubuh tetap terhidrasi bisa menjadi obat alami yang mampu mengatasi sakit kepala.
Di bawah ini adalah berbagai obat sakit kepala alami yang harus kamu ketahui beserta tipsnya:
- Gunakan ekstrak butterbur dari tanaman seperti feverfew
- Perbanyak asupan cairan dalam tubuh terutama air mineral
- Konsumsi suplemen atau makanan yang kaya akan magnesium
- Batasi konsumsi minuman beralkohol
- Pastikan tubuh memperoleh istirahat yang cukup
- Hindari makanan tinggi histamin seperti bir dan wine
- Menghirup aroma minyak peppermint atau lavender
- Konsumsi vitamin B kompleks
- Kompres kepala dengan es batu
- Mengonsumsi suplemen tambahan coenzyme Q10
- Lakukan olahraga seperti yoga
- Hindari aroma yang kuat seperti parfum
- Latihan pernapasan untuk membantu mengurangi stress
Selain beberapa obat alami dan tips di atas, kamu bisa meringankan sakit kepala dengan menggunakan jahe. Kamu bisa mengonsumsi bubuk jahe dalam bentuk kapsul atau sekedar minum jahe hangat.
Apabila gejala sakit kepala kamu tidak membaik setelah konsumsi obat-obatan baik obat bebas maupun alami, lakukan konsultasi lebih lanjut ke dokter ya.