perbedaan cacar air dan cacar api

Tahukah kamu bahwa ada dua jenis penyakit cacar? Cacar air dan cacar api merupakan dua jenis penyakit yang berbeda, meskipun disebabkan oleh virus yang sama. Kedua penyakit tersebut sangat mudah menular. 

Maka dari itu, ketika ada orang lain yang mengalami penyakit ini, kamu tidak boleh dekat dengannya. Agar kamu lebih paham tentang kedua penyakit ini, simaklah pembahasan berikut mengenai perbedaan cacar air dan cacar api.

Apa itu cacar air dan cacar api?

Cacar air adalah infeksi yang diakibatkan oleh virus varicella-zoster. Cacar air mengakibatkan timbulnya ruam yang gatal pada kulit. Penyakit ini bisa menular kepada orang yang belum pernah mengalaminya ataupun yang sudah divaksin. 

Untuk melindungi anak-anak agar terhindar dari cacar air, saat ini sudah tersedia vaksin untuk cacar air. Maka, Centers for Disease Control (CDC) merekomendasikan untuk melakukan vaksinasi secara rutin. Vaksinasi merupakan cara yang aman dan efektif untuk mencegah penyakit cacar air dan komplikasinya.

Cacar api adalah infeksi virus yang menyebabkan munculnya ruam dan lepuh pada kulit dan berlangsung selama beberapa hari atau beberapa minggu. Berdasarkan Cleve and Clinic, sekitar 1 juta kasus cacar api terjadi di Amerika Serikat setiap tahun. Risiko cacar api meningkat seiring bertambahnya umur, sekitar setengah kasusnya terjadi pada orang yang berumur lebih dari 50 tahun. 

Penyebab cacar air dan cacar api

Cacar air dan cacar api sama-sama disebabkan oleh virus varicella-zoster. Penyakit ini bisa menular melalui kontak langsung. Ketika seseorang yang mengalami penyakit ini batuk atau bersin, orang lain di sekitarnya bisa tertular juga.

Jadi, penyebarannya sangat mudah. Cacar api disebabkan juga oleh virus. Setelah pemulihan, sebenarnya virus cacar air tetap ada di dalam tubuh. Kemudian, virus itu aktif kembali dan menyebabkan cacar api.

Perbedaan cacar air dan cacar api

Walaupun disebabkan oleh virus yang sama, sebenarnya terdapat perbedaan antara keduanya. Perbedaan kedua jenis penyakit ini adalah:

1. Cacar air lebih mudah ditularkan 

Cacar air sangat mudah ditularkan melalui kontak langsung atau udara yang mengandung partikel virus. Sedangkan, cacar api tidak bisa ditularkan dari satu orang ke orang lain. Namun uniknya, pengidap cacar api bisa menularkan penyakit cacar air kepada orang lain.

2. Cacar air lebih sering terjadi pada anak-anak

Menurut Health Line, cacar air lebih sering terjadi pada anak-anak. Di Amerika Serikat, anak-anak berusia 4 sampai 10 tahun memiliki risiko tertinggi terkena cacar air. Sedangkan, cacar api lebih sering terjadi pada orang dewasa yang usianya lebih dari 60 yang sebelumnya pernah menderita cacar air. Jadi, seseorang yang sebelumnya pernah mengalami cacar air berpotensi terkena cacar api.

3. Cacar api bisa terjadi jika pernah terkena cacar air

Seseorang bisa mengalami cacar air meskipun sebelumnya belum pernah terkena cacar api. Sedangkan, orang baru bisa terkena cacar api bila sebelumnya sudah pernah terkena cacar air. Sebab, setelah infeksi cacar air terjadi, virusnya masih ada di dalam tubuh. Bila virusnya reaktif kembali, hal ini bisa menyebabkan cacar api.

4. Berbeda vaksin

Baik cacar air maupun cacar api bisa dicegah melalui vaksinasi. Pada cacar air, vaksinnya dikenal dengan sebutan Vaksin Varicella. Sedangkan, vaksin cacar api disebut Shingrix. Vaksin Shingrix diperkirakan 90 persen efektif dalam mencegah cacar api.

Perbedaan Gejala cacar air dan cacar api

Pada cacar air, biasanya akan muncul ruam yang gatal setelah 10 sampai 21 hari terpapar virus. Kondisi ini umumnya berlangsung selama 5 sampai 10 hari. Selain itu, ada pula gejala lainnya yang bisa muncul, yaitu:

  • Demam
  • Kehilangan nafsu makan
  • Sakit kepala
  • Mengalami malaise, yaitu merasa lelah, tidak nyaman, dan kurang enak badan
  • Munculnya benjolan pada kulit

Munculnya ruam biasanya dimulai dari wajah, dada, atau punggung. Pada kasus yang cukup parah, ruamnya bisa menutupi seluruh tubuh, dan lesi bisa terbentuk di tenggorokan, mata, selaput lendir uretra, anus, dan vagina.

Sedangkan, gejala awal cacar api meliputi:

  • Demam
  • Panas dingin
  • Sakit kepala
  • Merasa lelah
  • Sensitif terhadap cahaya
  • Sakit perut

Beberapa hari setelah gejala awal cacar api, akan muncul gejala lain seperti:

  • Rasa gatal, kesemutan, atau terbakar di kulit
  • Munculnya kemerahan pada kulit
  • Munculnya ruam pada kulit
  • Timbulnya lepuh yang berisi cairan
  • Rasa nyeri

Cara mencegah cacar api dan cacar air

Cacar air bisa dicegah dengan melakukan vaksinasi. CDC menyatakan bahwa vaksin cacar air bisa melindungi hampir 98 persen penerima kedua dosis vaksin yang dianjurkan. Vaksin juga bisa mengurangi tingkat keparahan cacar air.

Namun, vaksin ini tidak dianjurkan untuk ibu hamil, orang dengan sistem daya tahan tubuh yang lemah termasuk mereka yang mengidap penyakit HIV, dan orang yang alergi terhadap gelatin atau antibiotik neomisin. 

Pencegahan cacar api juga dilakukan melalui vaksinasi. Vaksinasi ini juga tidak direkomendasikan bagi ibu hamil dan menyusui, orang yang sedang menderita cacar air, sedang sakit dan demam tinggi.

Bila kamu ingin memperoleh vaksin, kamu bisa berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter. Berdasarkan penelitian vaksin cacar air aman dan efektif. Biasanya, efek samping yang ditimbulkannya cukup ringan, seperti munculnya kemerahan, nyeri, dan bengkak.

Selain melakukan vaksinasi, untuk mencegah penyakit cacar, kamu bisa melakukan beberapa hal berikut ini.

  • Mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi
  • Melakukan olahraga secara teratur
  • Tidur yang cukup setidaknya tujuh sampai sembilan jam
  • Tidak merokok
  • Hindari kontak langsung dengan pengidap cacar
  • Seringlah membersihkan tangan

Kapan harus ke dokter?

Bila kamu merasa mengalami gejala cacar air, segera konsultasikan ke dokter. Dokter biasanya akan mendiagnosis cacar air dengan memeriksa ruam dan mempertimbangkan gejala lainnya. Dokter juga akan meresepkan dokter untuk mengurangi gejalanya. Segera beritahu dokter bila kamu mengalami hal-hal berikut ini.

  • Ruamnya menyebar ke satu atau kedua mata
  • Warna ruam menjadi sangat merah
  • Ruam disertai dengan sakit kepala, detak jantung yang cepat, sesak napas, tremor, kehilangan koordinasi otot, batuk yang terus memburuk, muntah, leher terasa kaku, dan demam

Kedua penyakit tersebut disebabkan oleh virus yang sama, namun keduanya merupakan kondisi yang berbeda. Bila kamu mengalami beberapa gejala cacar air maupun cacar api, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.

Share artikel ini
Reference