Kegunaan Obat Mersi Yang Termasuk Obat Penenang
Tahukah kamu obat mersi untuk apa? Mersi merupakan jenis obat penenang yang digunakan untuk meredakan gangguan kecemasan, panik, depresi, dan paranoid.
Selain menimbulkan berbagai efek samping bagi kesehatan, residu obat ini juga dapat bertahan lama di dalam tubuh.
Karena itu, penggunaan obat ini harus sesuai dengan rekomendasi dokter. Jangan pernah menggunakannya sembarangan kendati kamu sudah pernah diresepkan. Kebutuhan dosis mungkin saja berbeda dari dosis sebelumnya.
Deskripsi obat
Riklona Clonazepam Mersi atau lebih dikenal dengan mersi, merupakan obat yang tergolong sebagai obat penenang. Mersi sendiri adalah nama pabrik pembuatnya yaitu Mersifarma, perusahaan kesehatan yang berdiri pada tahun 1997.
Obat ini termasuk golongan obat keras (narkoba). Sebagai obat keras, penggunaannya hanya boleh atas izin dokter. Setiap obat yang termasuk dalam obat keras, hanya boleh digunakan dengan rekomendasi dari dokter.
FYI, semua produk Mersi telah dijunjung tinggi oleh standar profesional yang ketat, menghasilkan reputasi sempurna Mersi yang dikenal dengan kualitas sebagai : Membuat obat Ekivalen Riset Standar Internasional atau Manufacturing (of) drugs Equivalent (to) International Standard Research.
Saat ini bidang perawatan kesehatan penting lainnya yang juga dilayani Mersi meliputi: penyakit dalam, penyakit paru, kebidanan-ginekologi, bedah saraf, penyakit telinga-hidung dan tenggorokan, kedokteran gigi, dan agen terapi antibiotik.
Manfaat obat
Mersi merupakan jenis obat yang memiliki kandungan alprazolam. Obat jenis alprazolam bekerja dengan cara meningkatkan senyawa kimia alami GABAA (gamma aminobutyric acid).
GABA atau adalah asam amino yang bertindak sebagai neurotransmitter atau menyampaikan sinyal antar sel saraf. Senyawa ini dikategorikan sebagai neurotransmitter inhibisi (penghambat) karena bekerja dengan menghambat sinyal otak tertentu dan mengurangi aktivitas di sistem saraf.
Oleh sebab itu, mersi dapat sebagai pereda gangguan kecemasan, panik, depresi, dan paranoid.
Dosis dan penggunaan
Untuk pereda kecemasan, mersi dapat kamu konsumsi sebanyak 250-500mg, sebanyak tiga kali sehari, sedangkan untuk orang dewasa atau sedang dalam masa melemahkan penyakit, dosis yang sama dapat kamu konsumsi sebanyak dua hingga tiga kali sehari.
Jika efek samping terjadi, dosisnya harus segera kamu turunkan atau berhenti mengonsumsi. Ingat untuk selalu menyampaikan efek samping ke dokter, ya.
Selain itu, keamanan dan efisiensi mersi untuk anak-anak dan remaja di bawah 18 tahun masih belum dapat dipastikan.
Efek samping obat
Selain manfaat di atas, ternyata mersi punya efek yang perlu kamu perhatikan. Kenapa? Karena mersi dapat memicu ketergantungan. Oleh sebab itu, pengguna obat ini perlu mendapatkan penanganan khusus dari dokter ahlinya.
Beberapa efek berikut juga mungkin akan memicu:
- alergi,
- berhalusinasi,
- gairah seks menurun,
- ketidakseimbangan emosi,
- meningkatnya produksi air liur,
- masalah pencernaan,
- masalah koordinasi dan keseimbangan,
- masalah fungsi hati,
- susah berkonsentrasi atau mengingat,
- susah buang air kecil,
- napas sesak,
- kejang,
- kesadaran menurun yang akhirnya menimbulkan kematian.
Sejumlah obat jenis alprazolam, termasuk mersi, dapat bertahan di dalam darah 24 hingga 72 jam setelah kamu gunakan. Keberadaan residunya juga kemungkinan masih dapat terlacak di urin seminggu kemudian setelah pemakaian.
Antara 1-2 minggu pun tetap dapat terdeteksi pada ludah, serta sampai beberapa bulan atau tahun tetap dapat terlacak dalam rambut. Durasinya akan berbeda untuk setiap orang, tergantung kondisi kesehatan, dosis, dan durasi penggunaan obat.
Karena efek samping dan sisa residu yang dapat bertahan lama tersebut, obat ini dapat terlacak dalam tes narkoba. Jadi, untuk memastikan sisa residunya benar-benar hilang dari tubuh, kamu harus melakukan uji laboratorium.
Bila sudah terlanjur ketergantungan pada mersi atau jenis obat alprazolam lainnya, segera datangi pusat rehabilitasi narkoba. Langkah dini untuk menghentikan kecanduan sangatlah penting untuk mencegah kerusakan yang lebih parah.
Penulis: Rahmadina Firdaus