Muncul Keputihan Campur Darah? Mungkin Ini Penyebabnya
Semua wanita, baik yang sedang hamil maupun tidak, pasti pernah mengalami keputihan pada periode tertentu. Namun, bagaimana dengan keputihan campur darah di luar periode menstruasi, apakah itu menjadi tanda bahaya?
Tenang saja, tidak semua kondisi keputihan yang keluar bercampur dengan darah merupakan pertanda penyakit. Terkadang hal ini memang dapat menandakan adanya masalah besar. Namun, tidak sedikit juga masalah kecil berada di balik keputihan campur darah ini.
Keputihan campur darah tanda apa?
Ada berbagai alasan di balik keputihan berdarah, seperti menstruasi, cedera vagina, infeksi, dan pengaruh hormon. Salah satu kondisi yang paling umum adalah karena menstruasi dan hormon. Menstruasi terjadi ketika tubuh meluruhkan lapisan rahim.
Ketika kamu mengalami ketidakseimbangan hormon, tubuh tidak mendapatkan sinyal yang dibutuhkan untuk melakukan hal ini sesuai jadwal. Akibatnya, kamu mungkin mengalami keputihan berdarah diantara periode menstruasi.
Untuk remaja, hal ini dapat terjadi ketika mereka mulai mendapatkan menstruasi. Wanita yang mendekati masa menopause juga dapat mengalami pendarahan yang tidak terduga karena perubahan hormon, termasuk pendarahan saat keputihan.
Penyebab keputihan campur darah
Berikut adalah berbagai penyebab keputihan campur darah yang kamu alami. Ingat, kamu tidak bisa mendiagnosa sendiri dan perlu konsultasi dokter agar mendapat diagnosa pasti.
1. Kehamilan
Jika kamu sedang hamil dan mengalami keputihan campur darah, terutama setelah trimester pertama, segera hubungi dokter. Hal ini bisa menjadi tanda dari:
- Keguguran, yang biasanya terjadi dalam 13 minggu pertama
- Kehamilan ektopik, ketika sel telur yang telah dibuahi tertanam di luar rahim
- Persalinan prematur
- Masalah leher rahim
- Masalah plasenta
2. Pil KB
Pil KB dapat bekerja lebih dari sekedar mencegah kehamilan. Kadang-kadang dokter meresepkannya untuk membantu seorang wanita mendapatkan menstruasi yang lebih teratur. Terkadang pil ini juga dapat menyebabkan perdarahan vagina yang tidak normal.
3. Menopause dan terapi hormon
Menopause dan terapi hormon menjadi kondisi yang melibatkan naik turun hormon dalam tubuh. Hal ini sangat mungkin menjadi penyebab kamu mengalami keputihan berdarah.
4. Penyakit tiroid
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon yang membantu mengendalikan banyak fungsi tubuh, mulai dari detak jantung hingga siklus menstruasi. Menstruasi yang tidak teratur atau pendarahan tidak terduga dapat terjadi jika tubuh memiliki terlalu banyak hormon tiroid (hipertiroidisme) atau tidak cukup hormon tiroid (hipotiroidisme).
5. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
PCOS adalah kelainan hormon. Kelainan ini menyebabkan timbulnya gelembung-gelembung kecil berisi cairan yang disebut kista di dalam ovarium. Hasilnya dapat menyebabkan:
- Menstruasi yang tidak teratur, lama, atau tidak sering datang
- Ovarium yang tidak berfungsi dengan baik
- Rambut wajah dan tubuh yang berlebihan karena kadar hormon testosteron lebih tinggi dalam tubuh
6. Masalah rahim, leher rahim, atau indung telur
Meskipun kasusnya jarang sekali, keputihan berdarah bisa menjadi tanda adanya masalah yang lebih serius pada sistem reproduksi, seperti:
- Endometriosis (ketika lapisan di dalam rahim tumbuh di bagian luarnya)
- Kista ovarium yang pecah
- Kanker rahim
- Kanker serviks
- Kanker ovarium
7. Infeksi
Infeksi, termasuk infeksi menular seksual (IMS) yang dapat menyebabkan keputihan berdarah. Infeksi lainnya yaitu vaginitis, klamidia, dan penyakit radang panggul (PID).
Normalkah keputihan campur darah saat hamil
Pada minggu terakhir kehamilan, keputihan mungkin akan keluar bersama bercak lendir kental dan sedikit darah. Kondisi ini adalah tanda bahwa tubuh mulai mempersiapkan kelahiran, dan mungkin mengalami beberapa ‘pertunjukan’ kecil pada hari-hari sebelum kamu melahirkan.
Tapi, jika keputihan berdarah keluar saat masih jauh dari jadwal persalinan, kamu harus benar-benar waspada. Salah satunya penyebabnya bisa jadi karena iritasi serviks atau leher rahim, yang memilih banyak pembuluh darah dan rentan.
Seringkali, tidak ada alasan yang jelas untuk perdarahan atau keputihan berdarah selama kehamilan, terutama selama trimester pertama. Sebuah studi tahun 2019 menemukan bahwa banyak wanita melaporkan beberapa jenis perdarahan selama beberapa bulan pertama kehamilan.
Meskipun para peneliti berspekulasi bahwa perdarahan merupakan tanda awal plasenta tidak berkembang dengan baik, mereka tidak yakin dengan semua alasan perdarahan dapat terjadi. Hubungi dokter kandungan jika kamu mengalami gejala lain yang mengkhawatirkan.
___________
Penulis: Afifa