Masa Tidak Subur setelah Haid Berapa Hari?
Masa subur memang berperan penting dalam keberhasilan kehamilan. Oleh karena itu, banyak pasangan yang disarankan untuk seks selama periode subur berlangsung. Lalu, bagaimana dengan masa tidak subur? Masa tidak subur setelah haid berapa hari?
Nah, bagi kamu dan pasangan yang menghindari kehamilan, tetapi tetap ingin berhubungan seksual secara rutin, perlu memahami kapan masa tidak subur agar pembuahan tidak terjadi.
Jika kamu dan pasangan melakukan seks di luar masa subur, kemungkinan untuk terjadinya kehamilan sangatlah kecil. Kapan sebenarnya masa tidak subur setelah haid berlangsung? Yuk, cari tahu jawabannya!
Masa tidak subur setelah haid berapa hari?
Masa tidak subur setelah haid berapa hari, ya? Jawabannya mungkin dapat berbeda-beda tergantung pada siklus menstruasi tiap wanita. Namun, yang jelas, kamu dan pasangan sebaiknya menghindari seks selama masa subur karena peluang untuk terjadinya kehamilan pada waktu ini sangatlah tinggi.
Untuk menentukan masa subur dan tidak subur, kamu perlu memantau siklus menstruasi secara teratur. Biasanya, siklus menstruasi memiliki tiga fase dimulai dari fase infertilitas (awal menstruasi), kemudian fase ovulasi (masa subur), dan terakhir fase infertilitas pasca-ovulasi (masa tidak subur).
Jika siklus menstruasi kamu berlangsung teratur, yaitu berkisar antara 26-32 hari, masa tidak subur biasanya jatuh pada hari ke-21. Pada saat tersebut, peluang terjadinya kehamilan lebih rendah karena tubuh sedang dalam fase tidak subur.
Namun, apabila siklus menstruasi kamu tidak teratur, masa tidak subur setelah haid mungkin akan lebih sulit untuk diketahui. Kamu pun perlu mencatat siklus menstruasi selama beberapa bulan agar dapat menghitung masa subur dan masa tidak subur dengan akurat.
Walaupun perhitungan masa subur dapat diterapkan guna mencegah kehamilan, akan tetapi lebih disarankan untuk menggunakan alat kontrasepsi.
Tips mencegah kehamilan yang efektif
Inilah beberapa tips mencegah kehamilan lainnya yang efektif diterapkan.
1. Menggunakan kondom
Salah satu cara mencegah kehamilan yang efektif adalah dengan menggunakan kondom saat kamu dan pasangan berhubungan seksual. Dalam hal ini, kamu bisa memilih kondom pria atau pun kondom untuk wanita.
Selain mencegah kehamilan, kondom yang digunakan dengan tepat juga bisa melindungi kamu dan pasangan dari kemungkinan infeksi menular seksual.
2. Pil KB
Pil KB merupakan metode kontrasepsi yang paling umum digunakan dan memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi ketika dikonsumsi secara teratur sesuai petunjuk dokter.
Jenis kontrasepsi yang satu ini mengandung hormon yang mengatur siklus menstruasi dan mencegah ovulasi (pelepasan telur matang dari ovarium). Selain itu, pil KB juga membuat lendir serviks menjadi lebih tebal sehingga sulit bagi sperma untuk mencapai sel telur.
3. IUD
IUD (Intrauterine Device) adalah alat kecil yang dimasukkan ke dalam rahim oleh dokter atau tenaga medis yang terlatih untuk mencegah kehamilan.
Ada dua jenis IUD yang tersedia untuk kamu gunakan, yakni IUD berbasis tembaga (IUD nonhormonal) yang dapat digunakan selama bertahun-tahun dan IUD berbasis hormon.
Kedua jenis IUD ini sangat efektif dalam mencegah kehamilan, dengan tingkat keberhasilan lebih dari 99 persen.
4. Kontrasepsi darurat
Salah satu jenis kontrasepsi darurat yang efektif adalah pil kontrasepsi darurat yang mengandung levonorgestrel atau ulipristal acetate. Dalam hal ini, kamu harus minum pil hormonal dalam waktu 3 hari setelah berhubungan seks yang bisa dibeli di apotek. Semakin cepat diminum, semakin efektif, jadi sebaiknya diminum sesegera mungkin setelah berhubungan seks.
Namun, penting untuk diingat bahwa kontrasepsi darurat bukanlah metode kontrasepsi yang direncanakan dan seharusnya digunakan sebagai pilihan terakhir. Jadi, ini bukanlah pengganti metode kontrasepsi yang terencana seperti pil kontrasepsi, IUD, atau kondom.
5. Sterilisasi
Sterilisasi adalah prosedur medis atau bedah yang permanen dan dirancang untuk menghentikan kemampuan seseorang untuk memiliki anak secara biologis. Ada 2 jenis sterilisasi yang bisa dilakukan yakni sterilisasi pria (vasektomi) dan sterilisasi wanita (penutupan atau pengikatan tuba falopi).
Ini merupakan cara yang efektif jika seseorang telah memutuskan untuk tidak memiliki anak lagi atau tidak ingin memiliki anak dalam waktu yang lama. Namun, penting untuk memahami bahwa ini merupakan keputusan permanen. Jadi, pastikan untuk konsultasi dengan dokter sebelum memutuskan sterilisasi untuk memahami risiko dan manfaatnya serta alternatif kontrasepsi lain yang mungkin lebih sesuai dengan situasi kamu.
Kini kamu sudah tahu kan kapan masa tidak subur setelah haid berapa hari. Apabila kamu ingin melakukan hubungan seksual namun di sisi lain tidak ingin terjadi kehamilan, sebaiknya gunakan alat kontrasepsi yang sesuai kebutuhanmu, ya!
Penulis: Silvia Wardatul