Loperamide Imodium: Kegunaan, Dosis, dan Efek Sampingnya
Diare adalah kondisi di mana kita memiliki jangka waktu buang air besar lebih sering daripada biasanya.
Kondisi ini cukup mengganggu karena bisa menurunkan produktivitas. Untuk mengatasinya, kamu dapat menggunakan loperamide imodium.
Lalu, apakah yang dimaksud dengan obat loperamide imodium? Yuk, cari tahu jawabannya di sini!
Jadi, loperamide imodium adalah?
Melansir dari NHS, loperamide imodium adalah obat untuk mengobati diare, bisa membantu mengatasi diare jangka pendek atau sindrom iritasi usus besar (IBS).
Loperamide juga digunakan untuk diare berulang atau lebih lama dari kondisi usus yang biasa, seperti penyakit Crohn, kolitis ulseratif, dan sindrom usus pendek.
Nah, kamu dapat membeli loperamide imodium dari apotek dan supermarket dalam bentuk tablet, kapsul, dan cairan. Namun, bentuk cairan ini hanya tersedia dengan resep dokter.
Kegunaan loperamide imodium untuk kesehatan
Obat loperamide imodium bekerja dengan memperlambat pergerakan usus, lalu mengurangi jumlah buang air besar dan membuat tekstur tinja menjadi kurang encer.
Maka dari itu, obat ini pun efektif jika digunakan untuk mengobati diare yang sedang berlangsung pada orang dengan penyakit radang usus.
Namun, loperamide hanya mengobati gejalanya, bukan penyebab diare seperti infeksi.
Siapa yang bisa dan tidak bisa mengonsumsi loperamide imodium?
Kamu bisa membeli obat loperamide imodium di apotek, supermarket, atau bisa juga dengan resep dokter.
Jika ingin membelinya tanpa resep, kamu harus termasuk ke syarat di bawah ini.
- Usia 12 tahun ke atas dengan diare jangka pendek
- Usia 18 tahun ke atas dengan sindrom iritasi usus besar (IBS), tetapi hanya jika dokter telah mendiagnosis IBS. Jika kamu tidak yakin apakah kamu menderita IBS atau tidak, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu
Namun, obat ini perlu disediakan dengan resep untuk orang dengan syarat:
- Anak usia 11 tahun ke bawah
- Orang muda berusia 12 hingga 17 tahun dengan IBS atau diare yang berlangsung lama
- Orang dewasa dengan diare yang berkepanjangan
Sayangnya, tidak semua orang boleh mengonsumsi obat loperamide imodium. Sebab, hal tersebut bisa memperparah kondisi yang sudah terjadi, seperti orang yang mengalami kondisi di bawah ini.
- Diare parah setelah minum antibiotik
- Mengalami peningkatan kondisi radang usus seperti kolitis ulserativa
- Sedang sembelit atau perut terlihat bengkak
Untuk beberapa kondisi tertentu, obat ini perlu dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dokter jika penderitanya termasuk mengalami kondisi ini.
- Pernah memiliki reaksi alergi terhadap loperamide atau obat lain di masa lalu
- Mengalami diare lebih dari 48 jam
- Mengidap HIV dan perut jadi bengkak
- Punya masalah liver
- Memiliki darah saat buang air besar dan suhu tubuh tinggi
- Sedang mencoba untuk hamil, sudah hamil atau sedang menyusui
Dosis loperamide imodium
Dosis obat loperamide imodium berbeda-beda tergantung umur dan kondisi pemakainya. Agar kamu tidak salah konsumsi, berikut rekomendasi dosisnya.
Dewasa (di atas 18 tahun), dengan diare jangka pendek atau IBS
- Kapsul atau tablet: minum 2 kapsul atau tablet sekaligus. Kemudian, minum 1 kapsul atau tablet setelah setiap buang air besar.
- Cair: empat sendok 5ml, diminum segera. Kemudian ambil 2 sendok makan setelah setiap buang air besar.
Dewasa (di atas 18 tahun) dengan diare yang berlangsung lama atau berulang
Sebagian besar kasus diare membaik dalam waktu 5 hingga 7 hari. Jika diare tidak berhenti dalam 7 hari, kamu bisa berkonsultasi lebih dulu dengan dokter untuk memahami penyebab dan memilih cara efektif untuk mengobatinya.
Jika dokter meresepkan loperamide untuk diare yang berlangsung lama, mereka akan memberi tahu dosis yang tepat, biasanya yakni:
- 2 hingga 4 kapsul atau tablet, dengan jarak yang merata sepanjang hari
- 4 hingga 8 sendok loperamide cair (masing-masing 5ml), diberi jarak secara merata sepanjang hari
Dosis anak-anak
Sebaiknya, jangan memberikan loperamide imodium kepada anak di bawah 12 tahun kecuali sudah mendapat rekomendasi dari dokter. Jika sudah diresepkan, biasanya dosis yang diberikan ialah:
- Usia 12 tahun ke atas dengan diare jangka pendek, dosisnya sama dengan orang dewasa
- Usia 12 hingga 17 tahun dengan IBS atau diare yang berlangsung lama, perlu mengikuti petunjuk dari dokter
- Usia 11 tahun atau lebih muda juga perlu mengikuti instruksi dari dokter
Jika dokter meresepkan loperamide untuk anak di bawah 18 tahun, mereka akan menentukan dosisnya berdasarkan gejala, berat badan, dan juga usia untuk menentukan dosis yang tepat.
Efek samping obat loperamide imodium
Seperti semua obat-obatan, loperamide imodium juga bisa menyebabkan efek samping, tetapi biasanya hanya berupa efek samping kecil, seperti berikut ini.
- Sembelit (kesulitan buang air besar)
- Merasa pusing
- Tidak enak badan
- Sakit kepala
- Buang angin