Krim Urea: Kegunaan, Dosis dan Efek Samping
Pernahkah kamu mendapati label pada produk pelembab yang kamu gunakan mengandung urea? Ya, urea memang diketahui secara alami ditemukan pada kulit dan urin mamalia sehingga tidak heran kalau banyak orang yang menganggap bahwa krim urea berasal dari urin.
Lalu, apakah hal tersebut benar? Jawabannya adalah tidak. Faktanya, produk atau krim yang mengandung urea sebenarnya dibuat secara sintetis dalam laboratorium. Jadi kamu tidak perlu cemas akan kandungan urea pada produk perawatan kulit kamu ya.
Untuk menjawab rasa penasaran kamu tentang penggunaan krim urea pada kulit, yuk simak ulasannya di bawah.
Apa itu krim urea
Krim urea adalah krim yang mengandung zat urea yang digunakan untuk mengobati berbagai kondisi pada kulit seperti kulit kering dan kasar pada penyakit eksem, psoriasis, penebalan zat tanduk kulit, kalus, serta kelainan pada kulit seperti kuku yang tumbuh ke dalam (ingrown nails).
Selain itu, krim urea juga berguna dalam mengangkat jaringan mati pada beberapa luka untuk membantu proses penyembuhan. Urea dikenal sebagai zat keratolitik.
Urea memiliki sifat yang serupa dengan Lapisan kulit terluar manusia yakni stratum korneum yang berfungsi membantu mencegah masuknya zat atau molekul ke dalam kulit dan mencegah kehilangan cairan tubuh. Selain itu, urea termasuk dalam kelompok zat alami yang disebut sebagai natural moistening factors (NMFs). Beberapa zat tersebut meliputi:
- Urea
- Beberapa asam amino
- Asam laktat
- Pyrrolidone carboxylic acid
Kandungan dalam krim urea
Kandungan dasar dalam krim urea adalah zat urea. Kandungan zat ini pada produk perawatan kulit dapat bervariasi, mulai dari kadar urea 2% hingga 40%. Perbedaan persentase kadar urea dalam krim tersebut disesuaikan dengan kondisi kulit yang ingin diobati.
Kandungan urea <10%
Produk perawatan kulit yang mengandung kadar urea kurang dari 10% terutama berfungsi sebagai pelembab. Krim yang mengandung urea dalam dosis rendah cocok digunakan untuk mengobati kulit kering dan kondisi lain yang membuat kulit menjadi kering.
Kandungan urea >10%
Krim yang mempunyai kadar urea di atas 10% baik dalam bentuk krim maupun losion mempunyai efek keratolitik yang dapat mengangkat sel kulit kering dan bersisik.
Krim urea dengan kadar 20% memiliki efek eksfoliasi kuat dan biasanya digunakan untuk mengatasi kondisi seperti plak kasar pada kulit, jamur kuku, kalus, serta tumit yang retak.
Krim urea topikal dengan kadar 40% mengandung bahan seperti carbopol 940, cetyl alcohol, glycerin monostearate, mineral oil, propylene glycol, purified water, trolamine 99%, white petrolatum, xanthan gum.
Kegunaan krim urea
Urea yang ditambahkan dalam berbagai kosmetik dan produk perawatan kecantikan kulit bertujuan untuk melembabkan dan mengangkat sel kulit mati. Di samping itu, secara umum krim urea juga digunakan untuk mengatasi:
- Kulit kering dan gatal
- Dermatitis atopik (eksem)
- Ichthyosis
- Dermatitis kontak
- Dermatitis radiasi
- Infeksi jamur kuku
- Tinea pedis (athlete’s foot)
- Keratosis pilaris
- Kuku yang tumbuh ke dalam (ingrown nails)
- Kalus
- Penebalan lapisan tanduk pada kulit kaki
Penggunaan krim urea selama kehamilan dan menyusui hanya digunakan apabila terdapat indikasi yang jelas. Kamu perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter mengenai manfaat dan risiko yang ada.
Cara kerja krim urea
Krim urea bekerja dengan melunakkan atau melembutkan zat tanduk (keratin) pada permukaan kulit dan menjaga lapisan atas kulit tetap kompak, sehingga sel kulit mati menjadi terangkat dan membuat kulit menyerap lebih banyak kelembaban.
Melembabkan kulit
Penelitian oleh beberapa studi di tahun 2017 menemukan bahwa kondisi kulit kering dapat diatasi dengan menggunakan krim ataupun losion yang mengandung urea. Urea bersifat humektan, yang berarti bahwa urea menjaga kelembaban kulit dengan menarik air dari lapisan terdalam kulit dan lingkungan sekitarnya.
Eksfoliasi
Urea juga dikenal sebagai agen keratolitik, yang bekerja dengan memecah protein keratin pada lapisan terluar dari kulit sehingga tumpukan sisik dan kulit mati akan berkurang. Kemampuan eksfoliasi ini umumnya ditemukan pada krim urea dengan kadar di atas 10%.
Dosis krim urea
Dosis krim urea diberikan sesuai dengan kondisi kulit individu. Krim urea yang memiliki kadar di bawah 10% umumnya diberikan untuk melembabkan kulit kering dan bersisik, sedangkan krim urea di atas 10% digunakan untuk mengangkat sel-sel kulit mati yang menumpuk. Berikut dosis krim urea topikal yang direkomendasikan untuk pengobatan.
- Penyakit ichthyosis dan hiperkeratosis kulit. Dewasa: Gunakan atau oleskan krim pada area yang dituju sebanyak 2 – 3 kali sehari.
Efek samping krim urea
Biasanya krim urea tidak menimbulkan efek samping yang serius. Namun pada beberapa orang, krim urea dapat menimbulkan efek samping berupa rasa terbakar, gatal, tersengat, kemerahan ataupun iritasi pada kulit. Ingatlah bahwa obat ini hanya diberikan jika manfaat yang diberikan lebih besar dari risiko efek samping yang ditimbulkan.
Beberapa efek samping krim urea yang jarang terjadi namun serius, yakni:
- Perubahan pada kulit seperti melepuh, terkelupas
- Adanya tanda infeksi pada kulit
- Adanya reaksi alergi serius seperti ruam, gatal dan bengkak (terutama pada wajah, lidah, dan tenggorokan)
- Mengalami rasa pusing yang parah dan kesulitan bernapas
Jika kamu mengalami gejala tersebut di atas, segera hentikan penggunaan obat dan hubungi layanan kesehatan terdekat.
Peringatan
- Beritahukan kepada dokter, perawat atau apoteker mengenai krim atau salep yang sedang digunakan
- Jangan menggunakan krim ini lebih lama dari yang dianjurkan oleh dokter
- Obat ini dapat berbahaya jika tertelan. Jika tertelan, segera hubungi dokter atau layanan kesehatan terdekat
- Jangan mengoleskannya pada bagian kulit yang mengalami iritasi
- Jangan mengoleskannya pada luka terbuka atau terinfeksi
Jika kamu terlalu sering menggunakan krim urea, masalah kulit yang kamu alami juga mungkin akan semakin memburuk. Selalu konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan krim atau obat lain pada kulit. Jangan lupa untuk memberitahu dokter jika kamu sedang hamil, berencana hamil, dan menyusui.
Tips menggunakan krim urea
Sebelum kamu menggunakan krim urea, pastikan untuk mengikuti cara pemakaiannya sesuai dengan instruksi dokter. Berikut ini beberapa tips menggunakan krim urea yang bisa kamu ikuti:
- Krim urea hanya digunakan untuk daerah kulit. Hindari kontak langsung dengan area mulut, hidung dan mata (dapat menyebabkan reaksi terbakar)
- Cucilah tangan sebelum dan sesudah menggunakan krim urea.
- Bersihkan area kulit yang akan dioles, pastikan kulit telah kering dengan sempurna
- Oleskan secara tipis pada area yang dituju dan usapkan secara perlahan
- Simpanlah krim urea pada suhu ruangan dan jauh dari jangkauan anak-anak atau binatang peliharaan