penyakit lepra

Penyakit ini banyak terjadi di negara-negara terutama negara yang beriklim tropis atau subtropis. Penyakit ini pernah ditakuti sebagai penyakit yang sangat menular dan mematikan. Saat ini penyakit kusta dapat diobati secara efektif dan penularannya dapat ditekan.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kusta atau lepra adalah penyakit yang tercatat dalam banyak literatur peradaban kuno. Padahal, dalam sejarahnya, orang yang menderita kondisi ini sudah sering dikucilkan oleh masyarakat lingkungan.

Jika tidak diobati, penyakit ini dapat menyebabkan kecacatan parah dan kecacatan yang signifikan. Risiko penyakit kusta atau lepra pada anak-anak relatif lebih besar dibandingkan dengan orang dewasa. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada sekitar 180 ribu orang di dunia yang menderita penyakit ini. Kebanyakan penderita tinggal di Afrika dan Asia.

Jika dirawat dengan baik, angka kesembuhan penyakit kusta cukup baik. Namun jika tidak diobati, penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi berupa gangguan dan kerusakan pada kulit, saraf tepi, kaki, saluran pernapasan bagian atas, hingga mata. Jadi, apa itu penyakit lepra? Yuk ketahui informasi selengkapnya!

Apa itu lepra?

Sebenarnya kusta merupakan penyakit menular yang tidak hanya menyerang kulit tetapi juga jaringan saraf terutama di bagian lengan dan kaki. Penyakit ini sudah ada sejak zaman dahulu, penyakit yang memiliki nama lain kusta ini begitu menakutkan dan memiliki stigma negatif di kalangan masyarakat saat itu.

Pasalnya, penyakit lepra atau kusta adalah infeksi bakteri kronis dan progresif yang menyerang jaringan kulit, saraf tepi, dan selaput hidung serta saluran pernapasan bagian atas. Lepra juga bisa menyebabkan terjadinya borok pada kulit, kelemahan otot, hingga kerusakan pada saraf seseorang.

Wabah kusta telah membuat panik orang di setiap benua. Peradaban tertua dari Cina, Mesir, dan India takut akan penyakit kusta karena penyakit ini sulit disembuhkan, menyebabkan mutilasi atau kehilangan anggota tubuh yang terkena, dan dapat menular. Maka tidak heran bagi siapa saja yang menderita penyakit ini akan dijauhi atau bahkan diasingkan.

Sebenarnya penyakit ini tidak mudah menular. Seseorang dapat tertular kusta hanya jika kontak dekat dengan cairan hidung dan mulut dari penderita kusta yang tidak diobati diulangi. Selain itu, ternyata anak-anak akan lebih berisiko daripada orang dewasa.

Lepra disebabkan oleh

bakteri penyebab biduran

Penyakit lepra sendiri disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae (M. leprae), sejenis bakteri yang tumbuh lambat. Kusta juga dikenal sebagai penyakit Hansen (Morbus Hansen), untuk menghormati ilmuwan yang menemukan M. leprae pada tahun 1873.

Bakteri ini berkembang biak secara perlahan dan dapat ditularkan melalui percikan cairan tubuh dari penderita, misalnya saat penderita bersin atau batuk. Penularan penyakit kusta tidak semudah flu.

Kondisi ini, juga dikenal sebagai penyakit Hansen, membutuhkan kontak konstan dan jangka panjang dengan orang yang terinfeksi untuk meningkatkan risiko penyebarannya.

12 Gejala Lepra

Pada awalnya, gejala penyakit ini hampir tidak terlihat jelas. Umumnya, butuh waktu berkisar 3 bahkan hingga 5 tahun gejalanya muncul setelah seseorang telah bersentuhan dengan bakteri penyebab lepra ini.

Periode antara kontak dengan bakteri dan munculnya gejala disebut masa inkubasi.

Masa inkubasi bakteri yang lama membuat dokter sulit menentukan kapan dan di mana pasien terinfeksi. Dalam beberapa kasus, tidak ada gejala hingga 20 tahun.

Penyakit lepra terutama menyerang kulit dan saraf di luar otak dan sumsum tulang belakang yang disebut saraf tepi. Selain itu, penyakit ini juga menyerang pada bagian hidung terutama pada jaringan tipis, dan pada mata. Beberapa gejala yang dialami oleh penderita adalah:

  1. Kulit terasa tebal, kaku atau kering
  2. Bisul tanpa rasa sakit di telapak kaki
  3. Terjadi mati rasa pada bagian lengan, tungkai, kaki, dan tangan
  4. Masalah mata yang dapat menyebabkan kebutaan
  5. Mati rasa di area kulit yang terinfeksi
  6. Mimisan
  7. Mata menjadi sering kering
  8. Kehilangan alis atau bulu mata
  9. Kelemahan otot, terutama otot kaki dan tangan
  10. Pembengkakan atau benjolan tanpa rasa sakit di wajah atau telinga
  11. Terjadi pembesaran pada bagian saraf di siku, sisi leher, dan lutut
  12. Terjadi penurunan lesi kulit untuk merasakan suhu dan sentuhan

Cara mengobati lepra

pengobatan hepatitis

Tujuan pengobatan penyakit ini adalah untuk menghilangkan bakteri Mycobacterium leprae dan meredakan gejalanya. Beberapa cara pengobatan kusta yang bisa dianjurkan oleh dokter antara lain:

Antibiotik

Dokter akan memberikan antibiotik untuk membunuh bakteri tersebut. Setelah itu, dokter biasanya meresepkan antibiotik tambahan selama enam bulan hingga satu tahun untuk mencegah kambuhnya penyakit lepra.

Jenis antibiotik yang dapat diberikan antara lain dapson, rifampisin, klofazimin, minosiklin, dan ofloksasin.

Obat anti inflamasi

Dokter juga dapat memberikan obat anti inflamasi untuk mengurangi rasa sakit dan kerusakan lain akibat kusta. Obat-obatan ini termasuk aspirin, prednison, dan thalidomide.

Cara pencegahan penyakit lepra relatif mudah dilakukan yaitu menghindari kontak langsung dengan penderita kusta atau kusta. Hal ini karena kusta merupakan penyakit yang akan menular, terutama pada orang yang daya tahan tubuhnya rendah, sehingga kontak dekat dengan penderita perlu dibatasi.

Share artikel ini
Reference