Kehamilan Ektopik Apakah Bisa Haid? Ini Penjelasannya!
Kehamilan ektopik apakah bisa haid – Tubuh kemungkinan besar akan mengalami proses pemulihan yang berat setelah mengalami kehamilan ektopik. Meskipun kehamilan ini adalah kelainan, tapi tetap saja tidak akan terjadi haid seperti kehamilan normal lainnya.
Siklus menstruasi mungkin akan kembali normal setelah kehamilan ektopik diatasi hingga tuntas. Obat-obatan dan operasi darurat sangat umum dilakukan untuk kasus ini, karena janin tidak bisa diselamatkan.
Apa itu hamil ektopik?
Kehamilan ektopik adalah kondisi dimana sel telur yang telah dibuahi berimplantasi dan tumbuh di luar rongga utama rahim. Normalnya, sel telur yang telah dibuahi menempel pada lapisan rahim.
Kehamilan ektopik paling sering terjadi pada tuba falopi, yang membawa sel telur dari indung telur ke rahim. Jenis kehamilan ektopik ini disebut kehamilan tuba. Kadang-kadang, kehamilan ektopik terjadi di area tubuh lainnya, seperti ovarium, rongga perut, atau bagian bawah rahim (serviks), yang terhubung ke vagina.
Kehamilan ektopik tidak dapat berlangsung secara normal sehingga harus digugurkan. Sel telur yang telah dibuahi tidak dapat bertahan hidup, dan jaringan yang tumbuh dapat menyebabkan perdarahan yang mengancam nyawa, jika tidak ditangani.
Bisakah haid saat hamil ektopik?
Kamu tidak akan mengalami haid saat hamil ektopik, karena pada dasarnya kondisi tubuh sama prosesnya dengan kehamilan biasa. Hal yang membedakannya hanya letak perkembangan janin yang tidak pada tempatnya (rahim), sehingga menjadi masalah.
Perdarahan yang terjadi setelah operasi atau berbagai pengobatan pasca kehamilan ektopik, sebenarnya tidak bisa langsung diklasifikasikan sebagai menstruasi pertama. Bisa jadi tubuh mengeluarkan sisa lapisan rahim yang menebal (jaringan kehamilan), untuk membersihkan rahim.
Setelah kadar beta hCG (hormon kehamilan) dalam tubuh menurun, sinyal kimiawi untuk mempertahankan lapisan rahim yang menebal yang telah terbentuk pada awal kehamilan, tidak lagi diproduksi sehingga lapisan rahim akan luruh. Proses ini melibatkan perdarahan vagina mungkin bergumpal, tebal, berwarna gelap, atau tampak seperti perdarahan menstruasi.
Kapan menstruasi lagi setelah kehamilan ektopik
Menstruasi pertama dapat terjadi hingga 10 minggu setelah kehamilan ektopik, meskipun mungkin siklusnya tidak kembali normal. Bisa jadi lebih berat atau lebih ringan dan mungkin lebih menyakitkan dari biasanya.
Namun setelah mengalami periode itu, siklus biasanya akan kembali ke pola menstruasi yang biasa. Meskipun tidak ada alasan medis untuk itu, banyak kasus ketidakteraturan dalam siklus mereka selama beberapa bulan setelah kehamilan ektopik.
Secara umum, dokter menganggap siklus periode menstruasi antara 23 hingga 42 hari berada dalam parameter normal. Jika hari pertama haid terakhir lebih dari 42 hari yang lalu, buatlah janji temu dengan dokter untuk mendiskusikan kemungkinan penyebabnya.
Penanganan hamil ektopik
Sayangnya, janin tidak dapat diselamatkan pada kehamilan ektopik. Perawatan biasanya diperlukan untuk mengangkat kehamilan sebelum tumbuh terlalu besar dan mengganggu kesehatan ibu. Beberapa pilihan pengobatan kasus ini, yaitu:
Pemantauan kehamilan
Kondisi kehamilan akan dipantau dengan cermat untuk mengetahui apakah pengobatan diperlukan. Tindakan ini biasanya dilakukan jika tidak memiliki gejala, atau gejala ringan dan kehamilan sangat kecil atau tidak dapat ditemukan. Kamu mungkin hanya perlu dipantau secara ketat, karena kemungkinan besar kehamilan akan luruh dengan sendirinya.
Obat
Dokter mungkin akan memberikan obat yang disebut metotreksat, digunakan untuk menghentikan pertumbuhan kehamilan. Obat ini diberikan dalam bentuk suntikan tunggal, sehingga kamu tidak perlu rawat inap, tetapi tes darah rutin akan dilakukan untuk memeriksa apakah pengobatannya berhasil.
Dosis kedua terkadang diperlukan dan pembedahan mungkin diperlukan jika tidak berhasil. Kamu diharuskan menggunakan kontrasepsi yang andal selama setidaknya 3 bulan setelah pengobatan. Ini karena metotreksat dapat berbahaya bagi bayi jika kamu hamil selama proses pengobatan ini.
Pembedahan
Pada sebagian besar kasus, operasi laparoskopi akan dilakukan untuk mengangkat kehamilan sebelum menjadi terlalu besar. Pengangkatan tuba falopi yang terkena imbas adalah penanganan yang paling efektif dan diperkirakan tidak akan mengurangi peluang untuk hamil lagi.
Dokter akan mendiskusikan hal ini sebelumnya, dan kamu akan ditanya apakah setuju untuk mengangkat tuba atau tidak. Sebagian besar pasien dapat meninggalkan rumah sakit beberapa hari setelah operasi, meskipun diperlukan waktu 4 hingga 6 minggu untuk pulih sepenuhnya.
Masing-masing pilihan ini memiliki kelebihan dan kekurangan yang akan didiskusikan oleh dokter. Biasanya dokter akan merekomendasikan pilihan yang paling sesuai dengan kondisi tubuh, tergantung pada faktor-faktor seperti gejala yang dialami, ukuran janin, dan tingkat hormon kehamilan (human chorionic gonadotropin, atau hCG) dalam darah.
________________
Penulis: Afifa