Ini Bahaya Prolaps Tali Pusat pada Ibu dan Bayi yang Harus Diwaspadai
Sebagai komplikasi yang langka atau jarang terjadi, prolaps tali pusat harus segera ditangani agar tidak menghambat aliran oksigen pada bayi. Dilakukan oleh dokter, cara menangani prolaps tali pusat disesuaikan oleh kondisi termasuk jenis prolaps tali pusar.
Lantas, apa penyebab terjadinya komplikasi kehamilan prolaps tali pusat? Mari cari tahu penyebab serta dampaknya melalui bacaan terkait prolaps tali pusat di bawah ini.
Apa itu prolaps tali pusar?
Prolaps tali pusar adalah kondisi di mana tali pusat turun melalui serviks. Bisa terjadi sebelum atau selama kelahiran, prolaps tali pusar dialami sekitar 0,16 hingga 0,17% atau sekitar satu dari 300 kelahiran dan 1 dari 500 kehamilan.
Prolaps tali pusat dibagi menjadi dua jenis yaitu over prolapse dan occult prolapse. Over prolapse terjadi ketika tali pusat turun melalui serviks atau vagina sebelum kepala bayi terlihat atau dirasakan oleh dokter.
Kondisi ini lebih umum terjadi jika dibandingkan dengan jenis prolaps tali pusar yang lain.
Sementara, occult prolapse adalah kondisi turunnya tali pusar yang dibarengi dengan turunnya bayi. Entah itu tanpa atau bersama dengan turunnya bayi, tali pusat yang keluar dari vagina bisa menyebabkan masalah kehamilan lainnya.
Oleh karena itu, prolaps tali pusat harus segera ditangani oleh dokter. Lalu, apa penyebab terjadinya prolaps tali pusar?
Kondisi yang menyebabkan prolaps tali pusat
Ada sejumlah penyebab turunnya tali pusat selama kehamilan. Mula dari pecahnya ketuban lebih dini hingga pergerakan bayi dalam rahim, berikut adalah kondisi-kondisi yang menyebabkan prolaps tali pusat terjadi:
- Ketuban pecah dini
- Persalinan prematur
- Kehamilan multipel, kembar, atau mengandung lebih dari 2 janin
- Kelebihan cairan ketuban atau polihidramnion
- Posisi lahir bayi sungsang atau malpresentasi janin
- Posisi tali pusat mengarah ke pembukaan serviks internal atau segmen bawah rahim
- Adanya fibroid rahim atau tumor otot rahim
- Plasenta previa atau letak plasenta rendah
- Disproporsi cephalopelvic
- Hiperaktivitas bayi seperti perputaran atau rotasi bayi
Selain beberapa hal di atas, berat badan lahir rendah menjadi salah satu faktor yang berpotensi menyebabkan terjadinya prolaps tali pusar. Oleh karena itu, penting bagi sang ibu untuk memperhatikan setiap perkembangan si kecil dalam rahim.
Bisakah prolaps tali pusat dideteksi dini?
Langkah mudah untuk mengetahui penurunan tali pusar adalah dengan rutin melakukan pemeriksaan selama kehamilan. Pemeriksaan panggul maupun dengan USG akan membantu dokter dan ibu dalam melihat denyut jantung termasuk posisi bayi dalam rahim.
Apabila kamu benar mengalami prolaps tali pusat maka biasanya pasokan oksigen kepada bayi terhambat. Alhasil, bayi memiliki denyut jantung abnormal atau dikenal dengan bradikardia. Kondisi ini biasanya ditandai dari penurunan denyut jantung yang kurang dari 120 per menit.
Kemudian, apakah prolaps tali pusar dinilai sebagai masalah kehamilan yang membahayakan atau tidak? Cari tahu penjelasan terkait bahaya prolaps tali pusat di bawah ini.
Apakah prolaps tali pusat berbahaya?
Tergantung dari tingkat keparahannya, prolaps tali pusat bisa terjadi dalam taraf ringan hingga ekstrim. Artinya, kondisi penurunan tali pusat bisa berlangsung sebentar hingga lama, serta berbahaya dan tidak.
Meskipun demikian, ingatlah bahwa tali pusat menjadi salah satu alat penghubung janin dengan ibu. Tali pusat mengangkut nutrisi ke bayi dan juga membawa sisa metabolisme bayi. Dengan demikian, jika prolaps tali pusat terjadi maka bisa membahayakan kondisi janin.
Sebagai kondisi yang gawat darurat dan berpotensi fatal, prolaps tali pusat bisa menyebabkan tersumbat atau terhentinya aliran darah bayi. Tidak lain, kondisi tersebut membawa dampak seperti hal-hal berikut:
- Menurunkan kadar oksigen kepada janin
- Perubahan hingga penurunan detak jantung bayi
- Perubahan tekanan darah
- Kerusakan pada otak bayi
- Kematian atau bayi lahir mati
Biarpun beberapa kondisi penurunan tali pusat yang sangat ringan dinilai tidak berbahaya, prolaps tali pusat adalah kondisi gawat darurat yang memerlukan penanganan dari dokter. Pada beberapa kasus yang lebih serius, prolaps tali pusar memerlukan persalinan.
Cara menangani prolaps tali pusat
Disesuaikan dengan tingkat keparahan dan jenis prolaps tali pusat yang dialami oleh sang ibu, penanganan prolaps tali pusat mungkin akan mengarah pada opsi persalinan. Biasanya dokter akan segera melakukan operasi caesar untuk mengurangi risiko hilangnya oksigen, kerusakan otak, hingga kematian pada bayi.
Di sisi lain, prolaps tali pusat mungkin diatasi dengan cara pemberian amnioinfusion. Metode ini melibatkan cairan berupa larutan garam dengan suhu kamar yang akan mengurangi tekanan atau kompresi pada tali pusat.
Selama proses penanganan, dokter biasanya akan memberikan oksigen pada ibu agar aliran darah melalui tali pusat meningkat. Nah, jika detak atau irama jantung janin tidak mengalami peningkatan atau justru mengalami penurunan maka dokter akan kembali pada proses penanganan paling umum yakni operasi caesar.